Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 3801 - 3820 dari 4604 ayat untuk greek:6 (0.008 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.11927358333333) (Ul 15:1) (sh: Pembebasan (Minggu, 18 Mei 2003))
Pembebasan

Pembebasan. Pada Tahun Sabat berbagai tindakan pembebasan harus umat lakukan. Pertama, penghapusan utang. Kedua, pembebasan para budak. Dengan bertindak demikian, umat turut serta di dalam mewujudkan kemurahan Allah. Murah hati (ayat 6-8), memancarkan kesadaran akan kemurahan Allah yang lebih dulu telah memberkati umat dengan limpah. Kebaikan membebaskan orang yang memperhamba diri sebab ketidakberdayaan memancarkan kesadaran bahwa Allah adalah Pembebas yang telah memberi kebebasan dengan melimpah (ayat 15). Pengakuan bahwa Allah adalah sumber segala berkat juga dinyatakan dalam korban sulung (ayat 19-23).

Dalam sejarah manusia, mungkin tidak pernah ada zaman seperti zaman ini dimana berbagai kebaikan bendawi dapat kita nikmati berkat kemajuan teknologi, komunikasi, dlsb. Adalah kenyataan getir bahwa justru di zaman yang semakmur ini juga tengah terjadi cabikan besar antara kaum berpunya dan kaum papa. Ketidakpedulian terhadap sesama selalu seiring dengan keserakahan, yang pada intinya adalah penyembahan berhala materi. Orang Kristen selayaknya berbeda. Bertuhankan Allah, bukan benda, orang Kristen tidak saja tahu menikmati segala berkat Allah, tetapi juga tahu bersyukur kepada sang Pemilik berkat. Tidak terbelenggu oleh benda, orang Kristen tahu menghargai dan mengasihi manusia dan menempatkan benda di kedudukan semestinya.

Renungkan: Karena Allah sendiri telah memberikan buah hati-Nya sendiri demi keselamatan kita, kita sepatutnya berpola hidup melepas bukan merebut.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 5

Kisah Para Rasul 9:26-31; 1Yohanes 3:18-24; Yohanes 15:1-8; Mazmur 22:25-31

Lagu: Kidung Jemaat 288

(0.11927358333333) (Hak 2:1) (sh: Perlu ditegur. (Kamis, 2 Oktober 1997))
Perlu ditegur.

Perlu ditegur.
Kasih tidak akan membiarkan pihak orang yang dikasihi tenggelam dalam kesalahannya. Tuhan yang mengasihi umat-Nya tidak menghendaki umat-Nya hancur akibat ketidaktaatan mereka. Itu sebabnya Allah menegur mereka dengan keras. Bagaimana Allah menegur? Dengan memaparkan bagaimana Ia telah menggenapi apa yang telah dijanjikan-Nya kepada nenek moyang mereka. Dengan menegaskan kasih setia-Nya kepada mereka. Betapa jelas jadinya kebodohan dan kejahatan mereka di hadapan Allah. Tepatlah bila teguran itu membuat mereka menangis di hadapan Allah.

Angkatan yang tidak mengenal Allah. Sesudah Yosua meninggal, Israel segera merosot menjadi bangsa yang tidak mengenal Allah. Kemerosotan itu terjadi karena dua hal. Pertama, kelengahan angkatan terdahulu dalam menerapkan Ul. 6:7. Kedua, menganggap enteng sejarah kebebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Betapa menyedihkan bila hal yang sama terjadi pula pada generasi Kristen masa depan. Baiklah kita tidak mengabaikan pembinaan rohani anak-anak kita.

Renungkan: Ukirkan sejarah keselamatan pada generasi masa muda kita, agar mereka ambil bagian di dalamnya.

Doakan: Pembinaan generasi muda gereja kita.

(0.11927358333333) (Hak 4:1) (sh: Lebih mengandalkan penyertaan manusia. (Senin, 6 Oktober 1997))
Lebih mengandalkan penyertaan manusia.

Lebih mengandalkan penyertaan manusia.
Debora, hakim atas orang Israel telah menyampaikan perintah Tuhan kepada Barak (ayat 6-7). Dari jawaban Barak terlihat bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan Tuhan, merasa lebih mantap bila Debora ikut serta (ayat 8). Nubuat Debora (ayat 9), ternyata kelak digenapi (ayat 22). Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani. Itu dihayati dengan iman. Dengan iman seseorang percaya akan penyertaan Tuhan. Iman yang demikian akan melihat fakta penyertaan Tuhan itu. Karena raguragu, Barak tidak menerima kehormatan sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Yael, isteri Heber.

Sisera diserahkan Tuhan. Sisera yang melarikan diri kalut dan bingung. Seluruh tentaranya tewas oleh mata pedang. Tuhan menyerahkan dia kepada Yael sehingga di kemah Yael ia dapat tidur nyenyak. Untuk sementara seolah ia berhasil luput dari pengejaran. Namun cara Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada umat-Nya di luar perhitungan. Unik dan menakjubkan.

Debora dan istri Heber, dua perempuan yang berani bertindak dalam Tuhan menjadi pahlawan. Kebiasaan menilai orang dari jenis kelaminnya adalah tidak benar bila kita memperhitungkan bahwa Tuhan berkuasa membuat mereka melakukan hal besar.

(0.11927358333333) (Hak 5:1) (sh: Nyanyian pujian bagi Tuhan. (Selasa, 7 Oktober 1997))
Nyanyian pujian bagi Tuhan.

Nyanyian pujian bagi Tuhan.
Kemenangan Israel adalah dari Tuhan dan oleh Tuhan. Layaklah Debora dan Barak memuji dengan nyanyian pujian dan bermazmur bagi Dia (ayat 3). Debora dan Barak tidak bisa tinggal diam setelah menyaksikan pertolongan Tuhan. Nyanyian pujian yang melimpah dari hati yang menyembah penuh syukur adalah hal yang memperkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Menyanyi bagi Tuhan bukan hobbi atau kebiasaan. Bukan juga kebiasaan yang dilakukan ketika umat Tuhan berkumpul berbakti. Menyanyikan pujian adalah ungkapan hati yang meluap dalam suara yang penuh syukur kepada Tuhan.

Seruan untuk memuji Tuhan. Dalam ayat 10-11, Debora menyerukan ajakan untuk menyanyikan perbuatan Tuhan yang adil. Keperkasaan Tuhan, kebaikan dan keadilan-Nya harus diceritakan oleh orang-orang yang sudah mengalami serta mengecapnya. Bagi anak-anak Tuhan, tak ada hari tanpa nyanyian. Nyanyian menjadi ciri khas orang beriman sepanjang masa, sebab pujian adalah ungkapan kasih dan ibadah terdalam bagi Tuhan.

Renungkan: Anak-anak Tuhan memuji Tuhan sebab Tuhan sendiri bersinar sebagai surya hidupnya abadi.

Doa: Tuhan, jadikan kehidupan umat-Mu penuh dengan pujian.

(0.11927358333333) (Hak 6:1) (sh: Berseru dalam kesesakan. (Kamis, 9 Oktober 1997))
Berseru dalam kesesakan.

Berseru dalam kesesakan.
Kemelaratan orang Israel akibat ditindas orang Midian, membuat mereka sadar. Mereka berseru kepada Tuhan. Seruan di puncak penderitaan biasanya disertai kerendahan hati dan kepasrahan penuh karena menyadari keadaan diri yang sudah tidak berdaya. Dalam sikap seperti itulah Tuhan berkenan memperhatikan umat-Nya meskipun sudah menyakiti hati Tuhan dengan perzinahan rohani. Berseru kepada Tuhan dengan segenap hati akan membawa perubahan.

Tuhan mengutus, Tuhan menyertai. Kaumnya adalah yang paling kecil di antara suku Manasye. Ia pun paling muda di antara kaum keluarganya. Di lihat dari segi-segi tadi, Gideon tidak ada artinya. Namun yang menentukan bukan kondisi Gideon, tetapi pilihan Allah. Kepahlawanannya pun bukan disebabkan oleh keperkasaannya tetapi oleh penyertaan dan strategi Tuhan sendiri. Alasan-alasan yang sering membuat kita ragu melakukan kehendak Tuhan, kurang lebih sama dengan kondisi Gideon tadi. Pertimbangkanlah Gideon! Janganlah berputar-putar pada alasan tadi untuk tidak melayani Tuhan. Maju saja ikuti perintah Sang Komandan!

Renungkan: Jangan tunggu sampai ada keajaiban baru maju, maju dan alami keajaiban itu bersama Tuhan!

(0.11927358333333) (Hak 6:25) (sh: Keberanian tinggi nilainya. (Jumat, 10 Oktober 1997))
Keberanian tinggi nilainya.

Keberanian tinggi nilainya.
Memang untuk melaksanakan tugas dari Tuhan, besar risikonya bagi Gideon. Namun Gideon telah berhasil mengusir "hantu" risiko itu dan menggantinya dengan bayangan kemenangan sebagaimana Tuhan telah janjikan. Gideon yang penakut menjadi pahlawan yang mantap dan berani (ayat 12). Imannyalah yang membuat ia dituntun Tuhan menapaki perubahan tersebut. Keberaniannya itu sangat tinggi nilainya. Ada kalanya kita harus meluruskan sesuatu yang bengkok. Misalnya, adat istiadat yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Tradisi yang sia-sia, dan lain sebagainya. Beranikah kita menanggung risikonya? Berani saja, dengan memperhitungkan penyertaan dan janji Tuhan.

Tuhan memberi tanda. Gideon membutuhkan tanda dan Tuhan memberi. Oleh kebaikan Tuhan, diberikan-Nya tanda sebagaimana Gideon pinta. Tanda itu berfungsi sebagai penguat hati dan pengobar semangat. Hati yang demikian sangat perlu sebelum seorang bertenaga dan menang. Bila Tuhan pun memanggil kita, jangan ragu akan penyertaan-Nya dan akan peneguhan yang dari-Nya.

Renungkan: Keperkasaan dimulai dari keberanian beriman dan mempertaruhkan diri ke tangan Tuhan.

Doakan: Mereka yang gentar menghadapi tugas pelayanan dari-Nya.

(0.11927358333333) (Hak 9:1) (sh: Anak gundik (Rabu, 15 Oktober 1997))
Anak gundik

Anak gundik
dalam bacaan hari ini merekayasa segala cara agar menjadi raja. Abimelekh bin Yerubaal (Gideon) dengan kejam dan tipu muslihat membunuh tujuh puluh saudara sedarahnya (ayat 8:29; 9:5-6).

Doyan kekuasaan. Dosa pembunuhan terus menerus terjadi sesudah manusia jatuh ke dalam dosa. Mulai dari Kain (pasal Kej. 4) sampai kiamat kelak, Iblis adalah pembunuh menarik banyak manusia jadi pengikutnya. Abimelekh mengambil kesempatan ketika ayahnya telah mati. Ia memanfaatkan para petualang dan orang-orang nekat. Ia gunakan uang perak kuil berhala untuk mengupah tukang pukul. Dengan tangan orang lain ia meraih kekuasaan sesudah ayahnya meninggal. Ia pakai orang lain untuk merajakannya.

Nubuat kehancuran. Yotam si anak sah Gideon berdiri bernubuat. Mula-mula ia memberi ilustrasi menarik mengenai pemilihan raja dan pengangkatan diri jadi raja. Lalu ia berkata kalau mereka dukung raja (meski ia sendiri yang doyan kuasa) akan ada sukacita. Tetapi bila tidak, penghancuran akan terjadi. Setelah "bernubuat" ia bersembunyi.

Renungkan: Nubuat yang benar dan orang yang mengucapkannya selalu setia menserasikan diri dengan firman kebenaran.

Doa: Hindarkan kami dari tipu muslihat.

(0.11927358333333) (Hak 10:1) (sh: Tinggalkan Tuhan: Celakalah! (Jumat, 17 Oktober 1997))
Tinggalkan Tuhan: Celakalah!

Tinggalkan Tuhan: Celakalah!
Hal yang jahat di mata Tuhan ialah bila manusia beribadah kepada apa saja yang bukan Tuhan. Akibat penyembahan berhala selalu sama hasilnya: Allah murka (ayat 7). Ia memakai tangan orang-orang kafir untuk menghajar umat-Nya sehingga mereka terdesak, tertindas, menderita, celaka, hancur, dan berteriak minta tolong. Bukankah hal itu bisa saja saya dan Anda alami juga? Ketika kita berganti setia terhadap Kristus Yesus, bukankah semuanya menjadi tidak beres? Sungguh! Upah dosa selalu adalah maut! (Rm. 3:23a).

Kembali kepada Tuhan: Selamatlah! Israel berseru kepada Tuhan, mengakui dosa secara rinci (ayat 10-15). Lalu mereka menjauhkan para allah asing dari tengah-tengah mereka, untuk beribadah lagi kepada Allah yang benar. Akibat pertobatan yang benar orang mengalami janji pengampunan Allah. Itulah langkah menuju pemulihan. Apakah Anda mengalami berbagai kesukaran sesudah meninggalkan Tuhan? Apakah Anda kehilangan sukacita dan sejahtera yang dahulu pernah Anda miliki? Kembalilah dari petualangan dosa itu. Bertobat dan mohon ampun serta penyucian dari-Nya.

Renungkan: "Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita" (Rm. 6:23b).

(0.11927358333333) (Hak 20:1) (sh: Kekacauan masal. (Jumat, 7 November 1997))
Kekacauan masal.

Kekacauan masal.
Bentrokan antar suku dan perang dapat terjadi walaupun awalnya hanya masalah yang menyangkut satu orang. Semua suku-suku Israel marah sebab seorang dari puak Lewi yang mereka hormati diperlakukan secara biadab oleh sekelompok orang Benyamin. Sebenarnya kehancuran itu dapat mereka hindari apabila suku Benyamin mengakui kesalahan orang-orang tersebut dan menyerahkan pelaku perkosaan itu. Sebaliknya mereka memilih untuk melindungi penjahat. Perang antar suku pun terjadilah.

Keutuhan adalah buah kebenaran. Keutuhan dalam berbagai wajahnya seperti kebahagiaan, kedamaian, kerukunan, kemajuan, dlsb. adalah buah dari kebenaran. Kitab Hakim-hakim ini menggambarkan langkah-langkah kemerosotan dan kehancuran yang dialami orang Israel. Akibat dari meninggalkan Tuhan, terjadilah berbagai kejahatan agama, moral, dan kini kehancuran bangsa akibat peperangan saudara. Hanya dengan dekat dan taat Tuhan seseorang, keluarga, suku, bangsa dapat dikaruniai.

Renungkan: Bila pemerintahan Allah ditolak, masyarakat manusia terancam hancur.

Doa: Tuhan terbitkanlah hal baru sesuai kebenaran-Mu dalam kehidupan bangsa kami.

(0.11927358333333) (Rut 1:1) (sh: Rindu tanah kelahiran (Jumat, 9 April 1999))
Rindu tanah kelahiran

Rindu tanah kelahiran. Ketika bahaya kelaparan terjadi di Israel, Elimelekh dan Naomi meninggalkan Israel menuju Moab. Harapan untuk memperoleh hidup layak, terbentang di pelupuk mata. Namun, setelah sepuluh tahun berada di Moab, Naomi harus menerima kenyataan bahwa suami dan kedua anak laki-lakinya meninggal dunia. Tinggallah dia bersama kedua menantunya, Rut dan Orpa. Berada jauh dari tanah kelahiran, kehilangan orang-orang yang paling dicintai dalam hidupnya membawa kesedihan besar dan mendalam bagi Naomi. Ketika didengarnya bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya di Israel, Naomi ingin pulang ke tanah airnya.

Pertimbangan manusia. Ketika kita mengalami kesulitan, masalah besar, pertimbangan apakah yang biasanya menguasai kita dalam pengambilan keputusan? Cara pandang kita sebagai manusia memang sangat terbatas, apalagi bila pikiran kita sedang keruh dan hati penuh luapan emosi, maka sulit bagi kita untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Mungkin inilah yang dialami keluarga Naomi ketika bencana kelaparan menimpa tanah airnya. Adakalanya Tuhan mengizinkan kita mengalami berbagai penderitaan yang tak dapat dihindarkan; supaya kita belajar melihat rencana Allah, dengan belajar bertahan dan tabah; sampai akhirnya kemenangan itu menjadi bagian kita.

(0.11927358333333) (1Sam 1:1) (sh: Keluarga yang bahagia? (Kamis, 20 November 1997))
Keluarga yang bahagia?

Keluarga yang bahagia?
Berulangkali dalam Perjanjian Lama kita jumpai konsekuensi tidak enak keluarga yang poligami. Ketika beribadah di rumah Allah, seharusnya orang memuliakan Allah dan dipenuhi dengan kesukaan. Memang itulah yang dirasakan oleh keluarga Elkana. Setahun sekali seluruh keluarga mempersembahkan korban kepada Allah di Silo. Seusai ibadah, seluruh keluarga mengadakan perjamuan syukur. Namun dalam suasana suka itu, Hana malah sedih dan tertekan. Ia mandul dan madunya, Penina, merendahkan dan menghinanya (ayat 6). Bukankah lebih baik mandul namun setia dalam monogami daripada beroleh anak namun melukai pasangan sendiri?

Allah sumber harapan. Hana pergi berdoa ke rumah Allah (ayat 9). Ia menyapa Allah sebagai Yahwe Zebaoth (Allah semesta alam). Dalam nama itu tertampung pemahaman tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas yang mampu mencurahkan berkat tak terbatas pula. Allah mendengarkan doa Hana. Memang saat berdoa belum terjadi perubahan apa pun. Namun tindakan Allah tidak tergantung pada apa yang manusia rasakan atau pikirkan.

Renungkan: Dalam diri orang berdoa terjadi perubahan sebab ia telah berjumpa dengan Allah penguasa seisi langit dan bumi.

Doa: Tolong kami saat berdoa melihat kepada-Mu, bukannya masalah.

(0.11927358333333) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Berkat terbesar.
Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat 2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat 6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.

(0.11927358333333) (1Sam 6:1) (sh: Mencoba kuasa Tuhan. (Rabu, 26 November 1997))
Mencoba kuasa Tuhan.

Mencoba kuasa Tuhan.
Putus asa melawan kuasa Allah, orang Filistin meminta nasihat kepada imam Dagon dan petenung (ayat 2). Nasihat mereka bertujuan membuktikan bahwa yang menimpa Filistin hanya kebetulan saja (ayat 9). Mereka lalu mempersiapkan kereta untuk mengangkut tabut, hanya lembu yang mereka pilih sengaja yang masih menyusui. Hal yang sangat masuk akal sebab lembu yang masih menyusui jelas tidak dipakai untuk menarik kereta. Tetapi maksud mereka untuk menyangkal bahwa Tuhanlah yang menghajar mereka, digagalkan Tuhan. Lembu itu dipimpin Tuhan maju berjalan langsung ke tempat tujuan (ayat 12).

Mencoba kesucian Tuhan. Tabut perjanjian tiba di tanah Israel dan disambut dengan sukacita. Suku Lewi menjalankan tugasnya menjaga tabut perjanjian (ayat 15). Penduduk Bet-Semes sebanyak 70 orang tidak dapat mengalahkan rasa ingin tahunya untuk melihat ke dalam isi tabut perjanjian. Akibatnya Tuhan membunuh mereka (ayat 19). Tabut Allah adalah simbol kehadiran-Nya. Kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya tidak hanya membawa sukacita dan kegembiraan namun juga menuntut suatu sikap hormat dan rasa takut.

Renungkan: Tidak ada orang yang mempermainkan kesucian Tuhan yang tidak akan menanggung akibat buruk.

(0.11927358333333) (1Sam 7:2) (sh: Saat untuk bertobat. (Kamis, 27 November 1997))
Saat untuk bertobat.

Saat untuk bertobat.
Kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang dibuat Samuel ketika tabut perjanjian ada di tanah Filistin dan di Kiryat-Yearim. Ketika saatnya bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan (ayat 2), Samuel tampil ke depan, menegur mereka karena terlalu dalam jatuh di dalam dosa (ayat 3). Mereka berbalik dari ilah-ilah kepada Yahwe (ayat 4). Upacara menimba air dan berpuasa (ayat 6) adalah simbol pertobatan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Israel secara nasional bertobat kepada Allah.

Tindakan yang tepat. Bangsa yang baru bertobat itu gentar mendengar ancaman Filistin (ayat 7). Filistin menguasai teknologi besi dan memiliki perlengkapan perang unggul. Wajar bila Israel takut. Ungkapan pertobatan mereka terlihat dari tindakan tepat yang diambil. Kepada Samuel mereka mengutarakan ketergantungannya kepada Tuhan (ayat 8). Samuel pun bertindak tepat. Ia mendirikan batu peringatan Eben-Haezer sehingga generasi yang kemudian terus diingatkan akan perbuatan Allah yang luar biasa ini (ayat 12). Israel tetap setia kepada Allah. Terhadap kesetiaan ini, Allah mengganjar kemenangan atas Filistin (ayat 13). Wilayah mereka diperluas (ayat 14) dan terjadilah damai.

Renungkan: Berserah dan taat kepada Allah adalah permulaan hidup dalam naungan pemeliharaan Allah.

(0.11927358333333) (1Sam 7:15) (sh: Bergantung pada manusia. (Jumat, 28 November 1997))
Bergantung pada manusia.

Bergantung pada manusia.
Ketika Samuel lanjut usia, timbul gagasan mengangkat seorang raja di antara umat Israel. Tiga alasannya: menjadi sama seperti bangsa-bangsa lain, memusatkan kekuasaan pada satu orang ketimbang tunduk di bawah pimpinan wilayah, dan ada seorang pemimpin militer (ayat 20). Pemicu gagasan ini adalah terulangnya kembali lembaran hitam sejarah keluarga Eli dalam keluarga Samuel (ayat 3). Di balik itu adalah sikap menolak kepemimpinan Allah yang selalu dapat mereka alami meski tidak terlihat. Penolakan itu tidak lain adalah puncak penyelewengan yang sudah sejak dulu berkembang (ayat 8).

Bergantung pada Tuhan. Samuel membaca permintaan itu sebagai penolakan terhadap kepemimpinannya. Meski kecewa, ia membawa hal itu ke hadirat Tuhan; memohon bimbingan dan petunjuk dari-Nya (ayat 6). Sikap ini mencerminkan ketergantungannya kepada Tuhan. Selama kepemimpinannya Samuel selalu bersandar pada Tuhan (ayat 15-17). Sekalipun dikecewakan, Samuel tetap bergantung pada Tuhan.

Renungkan: Sampai kapan pun penolakan banyak orang atas kepemimpinan Tuhan akan terjadi. Hanya janganlah kegagalan kepemimpinan kita yang memicu hal tersebut.

Doa: Untuk keluarga para hamba Tuhan.

(0.11927358333333) (1Sam 9:1) (sh: Pemimpin Pilihan Tuhan. (Sabtu, 29 November 1997))
Pemimpin Pilihan Tuhan.

Pemimpin Pilihan Tuhan.
Samuel menaati pimpinan Tuhan untuk melantik seorang raja. Namun ia tidak tahu siapa yang harus diurapinya. Ia menunggu Tuhan menyatakannya. Pada waktunya Samuel diperintahkan mengurapi Saul. Alasan apa pun tua-tua Israel untuk memiliki seorang raja sama sekali tidak dipedulikan Tuhan. Tuhan memutuskan memilih raja karena Ia ingin membebaskan umat-Nya dari tangan bangsa Filistin (ayat 16). Kesengsaraan umat secara keseluruhan inilah yang diperhatikan Tuhan.

Riwayat Saul. Dalam pemilihan pemimpin, yang dilihat pertama ialah riwayat hidupnya. Saul berasal dari keluarga berada (ayat 1), kondisi fisik baik (ayat 2). Ia hidup tanpa kepedulian sosial sehingga tidak mengenal siapa pemimpin bangsanya (ayat 18). Kerohaniannya pun rendah. Di tengah kegagalannya mencari keledai yang hilang, pelayannya mengusulkan mencari seorang hamba Allah untuk meminta petunjuk (ayat 6,9). Keengganan itu disebabkan juga oleh ketidaksediaan mengeluarkan biaya sedikit pun (ayat 7). Karena pelayannya yang membayar, baru ia setuju untuk pergi (ayat 8). Tidak terlihat kesediaannya untuk berkorban.

Renungkan: Betapa pun hebatnya seorang pemimpin, jangan tempatkan ia sebagai pengganti Tuhan.

Doa: Untuk karakter para pemimpin.

(0.11927358333333) (1Sam 10:1) (sh: Tuhan memperlengkapi. (Senin, 1 Desember 1997))
Tuhan memperlengkapi.

Tuhan memperlengkapi.
Meski kecewa atas keinginan Israel, Allah tetap membuat persiapan yang matang agar Saul diperlengkapi bagi tugas itu. Tuhan sendiri mengatur proses pemilihan Saul oleh Samuel. Tuhan menanamkan keyakinan di dalam Saul bahwa ia memang pilihan Tuhan. Roh Tuhan juga membuat perubahan di dalam hatinya (ayat 6) bahkan menyertai Saul (ayat 7). Melengkapi semua itu, melalui Samuel Tuhan juga memberi petunjuk-petunjuk tentang peraturan ibadah kepada Saul (ayat 8).

Saul sebagai hamba Tuhan. Israel kini memasuki era baru. Dengan Saul sebagai raja, bisa terjadi pergeseran pemahaman tentang siapa yang paling menentukan dalam kehidupan umat Israel. Untuk menyadarkan Israel bahwa Tuhan sendiri yang memimpin, Saul dipilih dan diurapi oleh Tuhan bukan oleh rakyat. Tugas Saul terutama adalah menjalankan perintah Allah atas Israel, bukan sebaliknya. Posisi Saul adalah sebagai raja bagi Israel dan sebagai hamba di hadapan Allah.

Renungkan: Kristus sudah datang menjadi hamba Allah, agar kita dilayakkan-Nya masuk ke dalam kemitraan pelayanan dengan Kristus di hadapan Allah.

Doa: Karuniakan Roh hikmat dan takut akan Tuhan bagi para pemimpin gereja, bangsa dan negara di dunia ini.

(0.11927358333333) (1Sam 13:23) (sh: Faktor keturunan tidak mutlak. (Sabtu, 6 Desember 1997))
Faktor keturunan tidak mutlak.

Faktor keturunan tidak mutlak.
Pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", ternyata tidak terjadi pada Yonatan. Ia tidak begitu saja mengikuti jejak ayahnya atau membela ayahnya secara membabi buta. Meski sudah ditolak Tuhan, Saul masih berupaya meneruskan perjuangan. Andalan utamanya, kira-kira enam ratus orang yang masih setia mengikuti dia. Ternyata yang akhirnya sungguh maju dan berhasil membuyarkan serangan Filistin adalah Yonatan. Yonatan menang bukan karena mengandalkan pasukannya tetapi karena Tuhan (ayat 6).

Sumber kemenangan. Meskipun telah mengambil prakarsa untuk melawan Filistin, Yonatan masih menanti tanda dari Tuhan bahwa ia memang harus maju berperang. Tanda itu ternyata diberi. Tahap demi tahap Yonatan beroleh kemenangan. Dengan cara itu Tuhan mengajar Saul apabila orang taat kepada Tuhan, ia akan mengalami perbuatan Tuhan yang ajaib. Penyertaan Tuhan atas Yonatan itu sekaligus tindakan Tuhan mempermalukan Saul.

Renungkan: Orang yang tidak bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani waktu hidup yang sia-sia. Orang yang bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani hidup yang penuh makna.

Doa: Kiranya karsa dan karya kami didasari iman dan ditujukan untuk memuliakan Nama-Mu.

(0.11927358333333) (1Sam 30:1) (sh: Terjepit namun tetap percaya. (Rabu, 11 Februari 1998))
Terjepit namun tetap percaya.

Terjepit namun tetap percaya.
Kita pasti pernah mengalami keadaan terjepit, karena berbagai kondisi. Meski jarang mengalami situasi terjepit seberat Daud, namun seringkali iman percaya kita cukup tergoncang. Tidak demikian dengan Daud. Kesulitan yang dialaminya begitu besar, membuat ia dan rakyatnya meratap sampai kehabisan air mata. Namun dalam situasi terjepit itu, ia tidak kehabisan iman malah memperkuat iman kepada Tuhan (ayat 6; Bdk. Mzm. 56:4-5).

Jalan keluar dari Tuhan. Selain tergoncang iman, keterjepitan mudah membuat kita mencari jalan keluar yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi Daud justru lebih dulu mencari kehendak dan memohon berkat Tuhan. Tentu saja semua usaha adalah sah dan dapat Tuhan pakai. Namun apakah usaha kita mengatasi masalah itu dialaskan dan dibangun di atas prinsip iman dan campur tangan Tuhan? (ayat 7-20).

Menang bersama. Keberhasilan bisa membuat lupa daratan, lupa teman dekat. Daud dengan tegas menolak usul mereka yang berhati jahat (ayat 22-23). Ia mengingatkan bahwa kemenangannya bukan hasil kekuatan dan strategi mereka semata tetapi karunia Tuhan (ayat 23).

Doa: Ajar kami memahami situasi sesuai kehendak-Mu, agar berseru saat terjepit, bersyukur bersama saat berhasil.

(0.11927358333333) (1Sam 31:1) (sh: Sisi gelap dalam kehidupan. (Kamis, 12 Februari 1998))
Sisi gelap dalam kehidupan.

Sisi gelap dalam kehidupan.
Jika kita membaca awal perjalanan Saul (1Sam. 9:1-11:15), tidak terbayang bahwa akan seperti yang digambarkan dalam perikop ini. Raja yang tampan, gagah perkasa memudar semangatnya setelah terkepung. Para pahlawannya tewas, anak-anaknya berguguran, bahkan ia sendiri luka parah (ayat 4-5).

Ketakutan tanpa iman. Ketakutan membuat Saul nekat mencari jalan pintas. Ia tidak mau menyerah kepada musuhnya, dan pembawa senjatanya juga tidak mau membunuhnya, akhirnya Saul sendiri yang bertindak. Putus hubungan dengan Tuhan, membuat Raja terdampar dalam kegelapan yang ngeri (bdk. 1Sam. 28:6). Kematian Saul sangat menyedihkan. Sesudah ia mati bunuh diri, kepalanya dipancung dan mayatnya dipakukan oleh orang Filistin (ayat 8-10).

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Tidak dapat disangkal, bahwa penduduk Yabesy-Gilead masih mengenang jasa Saul (bdk. 1Sam. 15:1-15). Orang-orang yang gagah perkasa diberangkatkan untuk mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya (ayat 11-13). Semua dilakukan sebagai penghormatan terakhir bagi raja yang mereka sanjung selama ini. Mereka tidak gentar menghadapi orang Filistin.

Renungkan: Iman kepada Tuhan akan membuat kita memiliki bukan saja awal tetapi juga akhir yang baik.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA