| (0.12668032068966) | (Kel 34:1) | (sh: Tuhan panjang sabar. (Jumat, 19 September 1997)) Tuhan panjang sabar.Tuhan panjang sabar. Jangan membuat allah palsu! Pembaruan perjanjian berarti bahwa bangsa Israel harus menaati hukum Taurat. Mereka tidak boleh "berzinah" lagi dengan menyembah allah-allah lain. Pergaulan bangsa Israel dengan penduduk negeri yang dijanjikan mengandung bahaya menyesatkan. Itulah sebabnya penduduk asli yang tinggal di dalam tanah perjanjian, bisa berbahaya. Itu sebabnya Tuhan melarang mereka membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa itu atau menikahkan anak kepada mereka. Persahabatan kita mempengaruhi hidup kita. Renungkan: Kristen tidak dipanggil untuk mengasingkan diri dari dunia. Namun pergaulan yang membawa kita kepada pencobaan harus segera diputuskan. | 
| (0.12668032068966) | (Kel 34:18) | (sh: Mencerminkan kemuliaan Tuhan. (Sabtu, 20 September 1997)) Mencerminkan kemuliaan Tuhan.Mencerminkan kemuliaan Tuhan. Bersinar atau berkelip-kelip? Cahaya Musa bersifat sementara, sehingga ia menyelubungi mukanya. Maksudnya, supaya bangsa itu tidak takut, juga supaya pudarnya cahaya itu tidak terlihat. Cahaya Injil keselamatan dalam Yesus Kristus kekal adanya. "Kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar" (2Kor. 3:7-18). Apakah kita tumbuh dalam kemuliaan Tuhan? Apakah Tuhan tampak dalam hidup kita? Ataukah hanya redup atau berkelip-kelip saja? Renungkan: Selubung dosa atau jarang masuk ke hadirat Tuhan, membuat hidup orang tidak mencerminkan kemuliaan. Doa: Betapa mulia panggilan yang Engkau percayakan padaku: menjadi terang dunia. Tolongku dekat dengan-Mu, Terang Dunia sejati. | 
| (0.12668032068966) | (Kel 35:30) | (sh: Keahlian manusia dan urapan Allah. (Senin, 22 September 1997)) Keahlian manusia dan urapan Allah.Keahlian manusia dan urapan Allah. Keagungan Tuhan dinyatakan. Tuhan menentang penyembahan berhala yaitu kecenderungan manusia menganggap sesuatu sebagai Tuhan. Namun karena seluruh isi alam ini adalah ciptaan Tuhan, hal-hal itu dapat memancarkan kemuliaan Tuhan. Demikian pun dalam diri manusia terdapat kemampuan sebagai gambar Allah untuk mencerminkan kemuliaan-Nya melalui karya-karya yang manusia buat. Renungkan: Jika kemah atau gedung tempat umat beribadah harus teliti mencerminkan kemuliaan Tuhan, terlebih tubuh dan hidup kita yang adalah Bait Allah yang hidup. Doa: Jadikanlah hidup kami suatu ungkapan kebesaran-Mu, Tuhan. | 
| (0.12668032068966) | (Kel 38:1) | (sh: Tanduk-tanduk mezbah. (Kamis, 25 September 1997)) Tanduk-tanduk mezbah.Tanduk-tanduk mezbah. Bejana pembasuhan. Bejana itu dipakai para imam untuk membersihkan tangan mereka, sebelum memimpin atau merayakan ibadah atau ritus keagamaan lainnya. Hal itu diperlukan sebab pemimpin agama dari umat Israel adalah orang berdosa juga. Hanya satu yang tidak berdosa yang tidak memerlukan pengampunan ataupun pembasuhan bagi diri-Nya, yaitu Yesus Kristus. Para pemimpin rohani masa kini beroleh kelayakan untuk memimpin di hadapan Allah, bila terus bersekutu dalam Kristus, beroleh pengudusan dan teladan dari-Nya. Renungkan: Tuhan tidak saja menyediakan jalan pengampunan, Dia sendiri menuntun kita masuk ke dalam keselamatan dan kehidupan kudus. Doa: Terbitkanlah dalam kami damai sejahtera karena telah beroleh pengampunan dari-Mu, o Tuhan. | 
| (0.12668032068966) | (Kel 40:1) | (sh: Pendiri Kemah Suci. (Senin, 29 September 1997)) Pendiri Kemah Suci.Pendiri Kemah Suci. Imam-imam yang dipilih Allah. Tuhan ingin memakai orang-orang tertentu untuk dipakai-Nya sebagai Imam (ayat 12-16). Seperti juga dengan pembangunan Kemah, Allah mengikutsertakan manusia, kini pun Allah memakai manusia. Semua aturan ibadah itu akan sia-sia belaka bila tidak ada hamba-hamba Allah yang melayani dan mengawasi agar semua aturan ibadah itu dijalankan dengan baik. Bangunan, tata liturgi hanyalah sarana. Mutu manusia di dalamnyalah yang menentukan mutu ibadah itu. Renungkan: Tugas kita tidak boleh berhenti hanya sampai pada pembangunan gedung gereja dan penyelenggaraan ibadah. Tugas utama kita ialah membangun kualitas manusia penyembah di dalamnya! Doa: Apa daya yang harus kami lakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia gereja-Mu, ya Tuhan? | 
| (0.12668032068966) | (Bil 3:1) | (sh: Persiapan rohani (Sabtu, 7 Agustus 1999)) Persiapan rohaniPersiapan rohani. Persiapan dan pengaturan fisik bangsa Israel sudah selesai. Namun demikian masih ada suatu persiapan yang harus diperhatikan dan yang sangat diperlukan oleh umat, yaitu hal yang menyangkut bidang kehidupan rohani. Walaupun sudah ada Musa, yang merupakan seorang pemimpin bagi mereka, baik spiritual maupun "sekuler"; namun kehidupan rohani bangsa Israel harus mendapatkan perhatian yang lebih dan harus ditangani secara serius. Eleazar dan Itamar putra Harun ditahbiskan menjadi imam. Mereka dipilih dan diurapi Tuhan. Jabatan mereka bukanlah untuk memperoleh kedudukan yang terhormat, tetapi untuk melayani Tuhan. Mereka itulah yang bertanggungjawab untuk mengajarkan dan mempersiapkan kehidupan rohani umat. Tugas dan kedudukan orang Lewi. Kekhususan semua orang Lewi, selain menjadi kepunyaan Allah, adalah menjadi pengganti semua anak sulung suku-suku lainnya. Namun selain memiliki kekhususan itu, orang Lewi juga harus bertanggungjawab terhadap kehidupan ibadah umat. Karena ibadah sangat penting dalam perjalanan bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian, maka Allah perlu mengkhususkan suku bangsa Lewi ini untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan ibadah umat, sehingga umat hidup dalam puji-pujian dan penyembahan kepada Allah. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 5:11) | (sh: Kesetian dan kepercayaan yang teruji (Jumat, 13 Agustus 1999)) Kesetian dan kepercayaan yang terujiKesetian dan kepercayaan yang teruji. Kasih antara suami isteri dalam sebuah pernikahan dirasakan kurang lengkap apabila tidak disertai sikap saling setia dan saling percaya. Perselingkuhan adalah salah satu wujud ketidaksetiaan yang lahir dari kasih yang tidak benar. Hasil dari kasih yang tidak benar dan ketidaksetiaan ini adalah ketidakpercayaan. Bagian firman Tuhan ini memberikan contoh tentang murka Allah atas isteri yang tidak setia, hal ini tentu saja tidak berarti bahwa suami akan luput dari murka Allah apabila mereka melakukan perselingkuhan. Bagaimana supaya kita memiliki kesetiaan dan kepercayaan yang teruji? Hidup setia di hadapan Allah. Pencobaan untuk berselingkuh tak dapat dihindari dari kehidupan suami isteri. Namun, tidak berarti bahwa kita harus menyerahkan diri pada pencobaan itu. Alasan Yusuf untuk tidak jatuh ke dalam pencobaan dari isteri Potifar adalah karena ia takut melakukan perbuatan dosa kepada Allah. Yusuf menyadari bahwa ia hidup di hadapan Allah dan untuk Allah, bukan di hadapan Potifar dan untuk Potifar. Kunci keberhasilan Yusuf keluar dari cobaan adalah tetap mempertahankan kesetiaan pada Allah yang hidup. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk hidup benar di hadapan-Mu dan hidup bagi-Mu; supaya aku tidak membiarkan pencobaan menghancurkan hidupku. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 7:24) | (sh: Arti persembahan (Rabu, 13 Oktober 1999)) Arti persembahanArti persembahan. Umat Israel tidak mengenal pepatah yang mengatakan "karena aku memberi maka engkau pun harus memberi". Pepatah ini hanya akan menjebak orang untuk berpikir bahwa Tuhan akan memenuhi/menjawab permintaan/kebutuhan kita, bila kita telah terlebih dahulu mempersembahkan sesuatu kepada-Nya. Persembahan sebenarnya merupakan cara umat mengungkapkan kasih dan semangat persekutuan mereka. Benda-benda seperti emas, perak, dan berbagai persembahan lainnya seperti minyak, tepung, hewan yang dikorbankan dipersembahkan sebagai ungkapan syukur suku-suku Israel yang merasakan pemeliharaan Allah. Arti persembahan mengalami degradasi (penurunan). Berbeda dengan pemahaman umat Israel tentang arti persembahan, umat Kristen masa kini masih terjebak pada pola pemikiran, apabila aku memberi, maka engkau pun harus memberi. Ungkapan kasih dan sukacita atas karya keselamatan yang Allah anugerahkan hilang bersama dengan sikap pola pikir yang mementingkan diri sendiri! Setiap orang Kristen seharusnya memiliki komitmen yang sama, yaitu rela menyerahkan seluruh segi kehidupan kepada Allah sebagai ungkapan kasih dan syukur atas pemeliharaan dan penyelamatan yang telah dipersembahkan dan dianugerahkan Allah. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 11:1) | (sh: Bersungut-sungut dahulu (Selasa, 19 Oktober 1999)) Bersungut-sungut dahuluBersungut-sungut dahulu. Itulah yang sering dilakukan oleh bangsa Israel ketika menghadapi kesulitan hidup. Mereka tidak segera mencari wajah Tuhan untuk berdoa memohon bimbingan, petunjuk, dan pimpinan-Nya untuk mengatasi segala kesulitan. Sunggut-sungut adalah satu bentuk pemberontakan terhadap Allah, karena merupakan bentuk ekspresi menyalahkan dan menuduh Allah sebagai penyebab dari semua "nasib buruk" (ayat 2) dan menuntut pertanggungjawaban Allah. Yang paling buruk, sikap ini juga menandakan ketidakpercayaan dan ketidaktaatan kepada Allah mereka. Apakah kita seperti mereka? Serba spontan. Allah murka dan langsung mendatangkan hukuman yaitu api Allah yang akan menghanguskan mereka. Respons spontan atas nasib buruk juga diikuti dengan respons spontan atas hukuman Allah (ayat 2). Begitulah pola umum cara orang Israel berdosa dan bertobat. Serba spontan namun tidak bertahan lama. Serba spontan namun tidak memiliki kesungguhan. Ini dibuktikan dari peristiwa-peristiwa selanjutnya. Pola inilah (tindakan dan pertobatan) yang masih dianut Kristen kini. Begitu cepat melangkahkan kaki untuk berbuat dosa dan begitu cepat bertobat. Perlu dipertanyakan apakah pertobatan ini didasari suatu penyesalan dan pengakuan yang sungguh, yang dilanjutkan dengan tekad baru? Kerjakanlah keselamatanmu dengan sungguh-sungguh. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 13:1) | (sh: Segala sesuatu dapat terjadi (Sabtu, 23 Oktober 1999)) Segala sesuatu dapat terjadiSegala sesuatu dapat terjadi. Bangsa Israel yang sudah di ambang tanah perjanjian tiba-tiba diperhadapkan pada suatu problema besar. Bangsa yang mendiami Kanaan terlalu kuat untuk dikalahkan. Ibaratnya Israel bagai belalang di hadapan raksasa. Akhirnya disimpulkan bahwa Kanaan hanyalah mimpi. Mengapa umat takut? Karena mereka berfokus pada kesulitan, sehingga tidak mau maju meraih berkat-Nya di tanah perjanjian. Bila kita memandang kesulitan jauh lebih besar dari pengharapan akan masa depan yang cerah, maka tak setitik kecerahan masa depan menjadi bagian dalam hidup kita. Segala sesuatu dapat terjadi dalam hidup ini, kesulitan dan pergumulan tak pernah jauh dari kehidupan kita, tetapi fokuskan pada apa yang ada di depan yang disediakan Allah dan terus melangkah bersama-Nya. Apa pun dapat digunakan Allah. Meskipun mereka melihat realita yang sama, namun kesimpulan Yosua dan Kaleb berbeda. Mengapa? Sepuluh pengintai melihat realita dengan "kaca-matanya" sendiri, sedangkan Yosua dan Kaleb melihat dengan "kaca-mata" Allah. Sepuluh orang melihat raksasa sedangkan yang dua melihat masa depan di tanah perjanjian yang disediakan Allah. Sepuluh orang goyah iman, tetapi yang dua memperteguh imannya kepada Allah. Termasuk kelompok manakah Anda? | 
| (0.12668032068966) | (Bil 15:1) | (sh: Umat diingatkan kembali (Selasa, 26 Oktober 1999)) Umat diingatkan kembaliUmat diingatkan kembali. Prinsip ibadah dalam memberikan korban persembahan kepada Allah dalam kehidupan bangsa Israel sangat kompleks: pertama, karena tuntutan Allah, artinya, korban persembahan diberikan berdasarkan tuntutan Allah. Dalam ibadah tersebut umat menunjukkan penyesalan dan pengakuan dosa sebagai ungkapan pertobatan. Kedua, ibadah mempersembahkan korban merupakan ungkapan sukacita atas penyelamatan dan penyertaan Allah. Kisah perjalanan bangsa Israel ke tanah Kanaan, diisi dengan tindakan Allah mengingatkan umat tentang berbagai bentuk persembahan tersebut. Hal penting yang mendasari prinsip persembahan adalah kekudusan Allah. "Berhenti sejenak". Allah menginginkan agar umat memusatkan hidup mereka pada kedaulatan-Nya selama menempuh perjalanan ke tanah perjanjian. Itu sebabnya Allah tidak memperkenankan umat berjalan terus sesuai keinginan mereka. Ada saatnya Allah menghentikan perjalanan itu agar mereka melihat dan merenungkan kebesaran Allah Pencipta dalam hidup mereka. Kita pun harus memusatkan seluruh hidup pada kedaulatan dan pemeliharaan Allah. Ada saat Allah menghimbau untuk berhenti sejenak dari aktivitas kita, untuk mengarahkan kita pada hal-hal yang telah Allah lakukan dalam kehidupan kita. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 15:22) | (sh: Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri (Rabu, 27 Oktober 1999)) Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiriMelakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri. Allah yang setia mengasihi adalah Allah yang adil dan berdaulat penuh. Dosa diurus-Nya dengan adil pula. Dosa-dosa yang dilakukan dengan tidak sengaja diselesaikan dengan korban penghapusan dosa. Tetapi dosa yang dilakukan dengan sengaja, orang itu menjadi penista Tuhan dan akibatnya akan dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya alias dihukum mati. Karenanya, segenap umat diperintahkan untuk membuat jumbai-jumbai berwarna ungu kebiruan pada punca jubah mereka. Maksud jumbai itu ialah agar dengan melihatnya mereka diingatkan untuk taat dan melakukan perintah Tuhan dan tidak menuruti keinginan sendiri. Kedudukan sebagai anak Allah. Berbagai cara Allah pakai untuk mengingatkan umat pada kedudukan sebagai umat Allah. Tujuannya adalah membuat orang agar bertindak sesuai kehendak Allah. Syukurlah bahwa di dalam Kristus kini umat diingatkan akan kedudukannya sebagai anak-anak Allah dan telah diampuni dosanya, kecuali jika orang bersangkutan mengeraskan hati, memberontak, dan menolak Kristus sebagai Juruselamatnya. Renungkan: Tuhan Yesus Kristus telah rela berkorban demi kita. Karena itu tinggalkanlah semua dosa-dosa kita, dan terimalah pengampunan dan pemulihan dari-Nya. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 16:23) | (sh: Tidak ada toleransi terhadap ketidaktaatan (Jumat, 29 Oktober 1999)) Tidak ada toleransi terhadap ketidaktaatanTidak ada toleransi terhadap ketidaktaatan. Allah bertindak menyatakan keadilan-Nya akan dosa. Ia menyuruh tanah menganga lebar untuk menelan pemberontak, para pengikut, dan segala kepunyaan mereka. Allah mengirimkan api yang menghanguskan dua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan korban, yang sebenarnya bukan hak mereka. Hukuman Allah rupanya tidak cukup berat untuk menghentikan sungut-sungut melawan Musa di antara umat yang masih hidup. Allah mengobarkan murka-Nya kembali dan memberikan tulah atas sikap itu. Hanya sedikit umat yang tersisa karena murka dan tulah Allah itu. Murka Allah tak dapat dicegah. Walau Musa dan Harun sudah dihina, mereka tetap mengasihi umat. Terbukti ketika mereka melakukan segala upaya untuk melindungi umat dari kobaran murka dan penghukuman Allah. Namun semuanya tinggal usaha, sebab umat tetap harus menanggung konsekuensi ketidaktaatan mereka. Allah menunjukkan betapa seriusnya Allah menuntut ketaatan umat terhadap firman-Nya. Didikan Tuhan seringkali terasa sangat berat dan tidak jarang menyakitkan. Bahkan didikan Tuhan itu mendatangkan hukuman yang tidak kepalang tanggung. Itulah cara Tuhan dalam menyadarkan manusia dari segala tindakan melawan kehendak-Nya. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 20:1) | (sh: Manusia terbaik pun ada cacatnya (Rabu, 3 November 1999)) Manusia terbaik pun ada cacatnyaManusia terbaik pun ada cacatnya. Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Manusia yang "terbaik" di antara Kristen pun mempunyai cacat atau mengalami kegagalan. Pada saat-saat tertentu, di tengah-tengah krisis kehidupan yang melelahkan, seringkali membuat kita tidak percaya dan tidak menghormati Allah. Musa, seorang pemimpin Israel juga mengalami kegagalan ini. Ketaatan dan imannya selama ini tidak menjamin bahwa ia akan selalu demikian. Kesadaran akan hal ini menolong kita untuk menjaga kualitas iman kita. Cara Allah berbeda dengan cara manusia. Cara Allah menilai dosa manusia berbeda dengan cara manusia. Menurut cara manusia, dosa yang dilakukan Musa bukanlah dosa "besar". Namun, di hadapan Allah dosa yang dilakukan Musa menandakan ketiadaan imannya. Dari cara bicara serta tindakan memukulkan tongkatnya, Musa meremehkan kuasa Allah. Tidak ada orang yang terlalu besar bagi Tuhan hingga diluputkan dari disiplin-Nya. Juga tidak ada orang lebih penting sehingga tidak perlu lagi mempedulikan perintah Tuhan dalam hidupnya. Karena tindakannya itu, maka Musa tidak diizinkan Tuhan masuk ke tanah Kanaan. Renungkan: Kristen harus berhati-hati; sebab sejarah membuktikan bahwa pemberontakan terjadi ketika orang tidak lagi percaya dan menghormati Allah. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 23:4) | (sh: Providensia (pemeliharaan) Allah (Rabu, 10 November 1999)) Providensia (pemeliharaan) AllahProvidensia (pemeliharaan) Allah. Kutuk jadi berkat. Semakin dikutuk, berkat semakin besar. Usaha Bileam mengutuk Israel berubah menjadi berkat Allah. Inilah providensia Allah atas Israel. Tidak satu bahaya pun menimpa umat Tuhan, jika Tuhan tidak mengizinkan (20, 23). Bila umat Tuhan berada di dalam pemeliharaan Allah, mengapa harus takut terhadap persekongkolan pihak lain yang akan mengancam keselamatannya? Ancaman dan kebencian yang ditujukan bagi orang beriman justru akan menyatakan keistimewaan iman kita. Mengutuk umat Allah berarti melawan Allah. Walaupun cara yang dipakai Balak luar biasa yaitu mendirikan mezbah dan memberikan persembahan kepada Yahweh - bukan ilah lain -; namun usaha tersebut tak diperkenankan Allah, karena tujuannya adalah mengutuki Israel, umat pilihan Allah. Barangsiapa merekakan kejahatan bagi Israel, akan berhadapan langsung dengan Allah. Allah yang hadir, Allah yang melindungi. Di samping providensia Allah, ada kebenaran lain yang indah yaitu bahwa umat Allah dilindungi oleh kehadiran-Nya, dan dipelihara oleh pimpinan penyertaan-Nya di dalam hidup mereka. Sungguh nyata berkat Allah. Renungkan: Kutukan dapat menjadi berkat Allah bagi umat-Nya yang mau hidup dalam pemeliharaan-Nya. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 24:1) | (sh: Menyerah kalah (Kamis, 11 November 1999)) Menyerah kalahMenyerah kalah. Sekuat apa pun orang melawan Tuhan, pada akhirnya harus mengakui bahwa kekuasaan Tuhan melampaui kekuatan, kejahatan, dan kekerasan hatinya. Sejak awal Bileam sudah mengetahui bahwa Allah tidak menghendaki mereka mengutuki umat-Nya, namun hal itu tidak membuatnya takluk. Akhirnya mereka harus mengakui "kekalahan" karena diperhadapkan dengan kedaulatan Allah. Tidak ada seorang pun mampu melawan kedaulatan Allah yang ingin dinyatakan-Nya. Kutuk menjadi berkat. Bileam yang diharapkan oleh Balak untuk mengutuk Israel, justru mengucapkan berkat. Nubuatan yang diucapkan oleh Bileam menunjukkan kehancuran musuh umat Allah. Walaupun berbagai halangan dan tantangan akan banyak menghadang dan merintangi perjalanan mereka menuju tanah perjanjian, akan tetapi Allah sendiri yang akan menghadapi musuh-musuh sehingga mengalami kehancuran di tangan Allah. Renungkan: Jaminan penyertaan Allah atas umat-Nya sungguh nyata. Kristen adalah umat Perjanjian Baru yang seharusnya mengimani penyertaan-Nya. Segala tantangan dan ancaman dari orang-orang yang bertujuan memojokkan Kristen, akan langsung berhadapan dengan Allah yang Maha Kuasa. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 28:1) | (sh: Peraturan persembahan korban diulang kembali (Selasa, 16 November 1999)) Peraturan persembahan korban diulang kembaliPeraturan persembahan korban diulang kembali. Allah mengulang kembali kewajiban Israel dalam hal mempersembahkan korban harian, korban sabat, dan korban bulan baru. Hukum tentang persembahan korban ini pernah Allah berikan kepada Israel melalui Musa. Mengapa Allah mengulang kembali, dengan menambahkan perintah memberikan korban sabat dan bulan baru? Ada dua kemungkinan. Pertama, Allah ingin agar Yosua dan para imam melakukan tugas yang sama seperti Musa dan para imam di masanya. Kedua, untuk mengingatkan pentingnya persembahan kepada seluruh pemimpin dan umat Israel. Memberi persembahan berarti bersyukur atas setiap perbuatan Allah. Bersyukur kepada Allah. Jika maksud Allah mengajar Israel agar mereka mengerti bahwa hidup, berkat, dan kekuatan semata-mata dari Allah; maka mereka perlu mensyukuri segala perbuatan Allah dengan korban persembahan. Namun Kristen tidak lagi melakukan aturan tersebut karena Kristus telah menggenapi hukum Taurat sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang percaya (bdk. Rm. 1:4). Kristen justru memiliki kesempatan setiap saat untuk bersyukur. Renungkan: Nyatakan syukur kepada Allah melalui persembahan tubuh dan karya, itulah yang berkenan kepada-Nya (Rm. 12:1-2). | 
| (0.12668032068966) | (Bil 31:25) | (sh: Luar biasa (Senin, 22 November 1999)) Luar biasaLuar biasa. Perkiraan kekuatan musuh dapat dilihat dari besarnya jarahan yang didapat yaitu 808.000 ternak dan 32.000 gadis yang berhasil ditawan. Tradisi waktu itu, perempuan akan menikah pada usia yang sangat remaja, jadi jika ada 32.000 yang belum menikah dapat dikatakan bahwa itu adalah jumlah yang kecil. Walaupun kekuatan musuh luar biasa besarnya, namun di pihak Israel tidak ada satu pun yang hilang. Siapa yang mampu berbuat seperti itu selain Yahweh? Ketika menghadapi "perang" dalam kehidupan kita, tujukanlah pandangan kepada Allah, sehingga kehebatan dan kekuatan musuh tidak nampak kuasanya, karena kuasa-Nya jauh melampaui segala kuasa mana pun. Sikap berterima kasih. Respons tepat yang dilakukan oleh bangsa Israel yaitu memberikan semua emas yang diperolehnya sebagai persembahan. Ucapan syukur atau rasa terima kasih yang tak putus-putusnya demikian hanya akan dimungkinkan apabila orang-orang tersebut telah mengenal Allah dan mempercayai perbuatan-perbuatan-Nya. Demikianlah umat menyatakan persembahan sebagai wujud nyata ibadah syukur kepada Allah. Renungkan: Bagaimanakah respons kita terhadap berkat Allah? Semakin kita menghayati dan mengenal Sang Pemberi, maka ibadah syukur kita semakin nyata dalam tindakan praktis. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 33:1) | (sh: Melihat ke belakang, itu perlu! (Rabu, 24 November 1999)) Melihat ke belakang, itu perlu!Melihat ke belakang, itu perlu! Allah sudah membawa Israel dari Mesir sampai ke perbatasan tanah perjanjian. Meskipun diwarnai dengan kegagalan di pihak Israel, kekurangan air dan makanan, bahaya yang ditimbulkan oleh musuh; Allah tetap setia. Melihat ke belakang membuat kita dimampukan untuk belajar. Melihat ke belakang berarti ada keberanian untuk melihat kegagalan-kegagalan, kekurangan, dan kesalahan kita. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah bahwa dengan melihat ke belakang, kita dimampukan untuk melihat juga karya besar Allah yang sudah membawa dan memimpin kita melalui saat-saat itu hingga sekarang. Melihat ke belakang, melompat ke depan. Sebenarnya perjalanan yang harus ditempuh secara normal oleh bangsa Israel menuju tanah perjanjian tidak sampai memakan waktu 40 tahun. Bila kita melihat kembali hal-hal yang terjadi selama masa perjalanan tersebut; maka dapat disimpulkan bahwa Allah menghukum umat karena kebebalan dan ketidakpercayaan umat kepada Allah. Namun dengan melihat ulang dan memahami semua yang telah Allah lakukan bagi umat Israel, kita seharusnya menyadari dan mengakui kesetiaan Allah. Renungkan: Kesetiaan Allah di masa lampau menguatkan kita untuk menatap masa depan yang penuh tantangan dan pergumulan. | 
| (0.12668032068966) | (Bil 34:1) | (sh: Allah yang Maha Setia (Jumat, 26 November 1999)) Allah yang Maha SetiaAllah yang Maha Setia.
    Batas-batas Kanaan sebagai tanah yang dijanjikan kini dinyatakan
    oleh Tuhan sendiri. Meskipun keturunan Abraham berlaku tidak
    setia, namun Ia tetaplah Allah yang setia pada perjanjian-Nya.
    "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu" (lih.  Pembagian tanah perjanjian. Tugas ini amat penting; karena itu Allah sendiri yang menentukan dan memilih orang-orang yang bertugas membagi tanah perjanjian, yang akan diwarisi kesembilan setengah suku. Beberapa nama yang disebutkan, mengingatkan Israel tentang siapa Allah mereka, dan pengalaman mereka hidup bersama-Nya: Elidad ('Allah telah mengasihi'), Haniel ('kemurahan hati Allah'), Elisafan ('Allahku melindungi'), Paltiel ('Allah adalah pembebasanku'), Pedael ('Allah telah melepaskan'). Sebagai Kristen yang hidup bersama Allah, kita pun memiliki pengalaman yang sangat kaya tentang Allah. Bersyukurlah! Renungkan: Pengenalan akan Allah yang Maha Setia akan menolong kita untuk setia kepada-Nya. | 



