(0.18599509642857) | (Ams 29:18) |
(full: BILA TIDAK ADA WAHYU.
) Nas : Ams 29:18 Ketika tidak ada penyataan jelas dan pernyataan tegas tentang kehendak dan standar Allah, umat Allah kehilangan keyakinan alkitabiah mereka, membuang pengekangan moral mereka dan akhirnya musnah (bd. Kel 32:25). Kehendak Allah yang dinyatakan dan perintah-Nya yang benar sebagaimana diungkapkan dalam Alkitab harus senantiasa dihadapkan kepada jemaat, jika tidak banyak akan mulai menjadi serupa dengan dunia (bd. Rom 12:1-2) dan melanggar hukum Allah. |
(0.18599509642857) | (Pkh 1:12) |
(full: AKU, PENGKHOTBAH ... MENYELIDIKI DENGAN HIKMAT.
) Nas : Pengkh 1:12-18 Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat "yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7). |
(0.18599509642857) | (Pkh 2:1) |
(full: KESENANGAN ... ITU PUN SIA-SIA.
) Nas : Pengkh 2:1-11 Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati -- hidup masih tidak memuaskan (ayat Pengkh 2:11). Kita hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya. |
(0.18599509642857) | (Pkh 3:21) |
(full: NAFAS MANUSIA NAIK KE ATAS.
) Nas : Pengkh 3:21 Dengan mengamati secara jasmaniah saja tidak ada orang yang bisa menentukan apakah roh (versi Inggris NIV -- spirit -- roh) seseorang itu "naik ke atas". Salomo menyatakan makna ayat ini ketika dalam Pengkh 12:7 ia mengatakan, "Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya" (bd. Mazm 16:9-11; 49:16; 73:23-26; Yes 26:19; Dan 12:2-3). |
(0.18599509642857) | (Pkh 4:4) |
(full: SEGENGGAM KETENANGAN LEBIH BAIK DARI PADA DUA GENGGAM JERIH PAYAH.
) Nas : Pengkh 4:4-8 Kerja keras dan pengembangan ketrampilan sering kali didorong oleh persaingan dengan sesama manusia akibat iri hati dan roh persaingan yang mementingkan diri sendiri; motivasi-motivasi seperti itu menghancurkan diri (ayat Pengkh 4:5). Daripada itu Allah menghendaki kita mencari hidup yang tidak berlebih-lebihan -- melakukan perbuatan baik dan hidup dengan tenang dan saleh. Kita harus bekerja sama (ayat Pengkh 4:9) dan saling menolong (ayat Pengkh 4:10-11). |
(0.18599509642857) | (Pkh 6:3) |
(full: BIARPUN IA HIDUP DUA KALI SERIBU TAHUN.
) Nas : Pengkh 6:3-6 Mati pada usia muda patut disayangkan; akan tetapi usia yang panjang tidak menjamin orang itu akan menikmati apa yang telah diberi Allah kepadanya. Hidup yang penuh dengan kesukaran membuat orang ingin diri sudah mati ketika lahir dan menghindari semua penderitaan (bd. pasal Ayub 3:1-26). Mengingat kekekalan, maka yang penting ialah apakah kita ini hidup bagi Allah atau tidak (bd. Pengkh 12:13-14). |
(0.18599509642857) | (Pkh 6:10) |
(full: IA TIDAK DAPAT MENGADAKAN PERKARA DENGAN YANG LEBIH KUAT DARI PADANYA.
) Nas : Pengkh 6:10 Allah yang mahakuasa mengetahui segala sesuatu yang ada, dan Dia tahu segala sesuatu tentang diri kita sebagai manusia. Alangkah bodohnya untuk berperkara dengan Dia. Kita sendiri sering kali tidak tahu apa yang terbaik untuk diri kita sendiri, kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi setelah kematian. Betapa jauh lebih baik mengandalkan Allah dan hidup bagi Dia dengan rendah hati. |
(0.18599509642857) | (Pkh 7:2) |
(full: BERSEDIH LEBIH BAIK DARI PADA TERTAWA.
) Nas : Pengkh 7:2-6 Salomo membandingkan dampak-dampak serius dari kesusahan dan dukacita yang disebabkan oleh teguran bijaksana dengan tawa yang bodoh dan gurauan sembrono orang bebal. Orang yang ditegur mungkin merasa sedih, tetapi kesedihan semacam itu sering kali mengakibatkan pertobatan mereka. Karena mereka kini diperhadapkan dengan masalah kehidupan yang sesungguhnya, kesedihan seperti ini lebih baik daripada tertawa dan "bersenang-senang". |
(0.18599509642857) | (Pkh 7:8) |
(full: PERHATIKANLAH PEKERJAAN ALLAH.
) Nas : Pengkh 7:8-14 Salomo meminta agar kita dengan tekun menuju sasaran-sasaran yang ditetapkan Allah (bd. Fili 3:13-14) sambil menerima jalan yang disediakan Allah, baik jalan itu licin maupun kasar. Dengan mengakui bahwa Allah bekerja di dalam kita, kita dapat bersukacita dalam kemakmuran dan belajar mengandalkan Allah dalam kemalangan. Seperti halnya rasul Paulus, kita harus belajar merasa puas -- baik dengan keadaan yang melimpah maupun yang kekurangan (Fili 4:12). |
(0.18599509642857) | (Pkh 8:17) |
(full: MANUSIA TIDAK DAPAT MENYELAMI.
) Nas : Pengkh 8:17 Salomo menyadari bahwa betapapun bijaksana kita, dengan hikmat kita sendiri kita tidak bisa menerangkan segala yang telah dilakukan Allah atau cara-cara pemeliharaan-Nya. Seperti halnya Ayub, kita tidak perlu mengetahui segala alasan; yang kita perlukan hanyalah mengandalkan Tuhan dan percaya bahwa Dia melakukan segala sesuatu dengan baik. Jikalau kita anak-anak-Nya, kita berada dalam tangan-Nya (Pengkh 9:1). |
(0.18599509642857) | (Pkh 11:9) |
(full: KARENA SEGALA HAL INI ALLAH AKAN MEMBAWA ENGKAU KE PENGADILAN.
) Nas : Pengkh 11:9 Allah menghendaki umat-Nya bersukacita dan kaum muda menikmati masa muda mereka. Tetapi semua sukacita itu harus dikendalikan dengan kesadaran bahwa Allah meminta pertanggungjawaban atas semua perbuatan berdosa kita. Jikalau kita mengizinkan hidup kita merosot menjadi kesembronoan dangkal dan menikmati hal-hal yang berdosa, akhirnya akan timbul kesulitan dan penderitaan di dalam hidup ini dan hukuman di akhirat. |
(0.18599509642857) | (Pkh 12:13) |
(full: TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN BERPEGANGLAH PADA PERINTAH-PERINTAH-NYA.
) Nas : Pengkh 12:13 Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna hidup dapat ditemukan. Takut akan Allah, kasih kepada Dia dan Firman-Nya, serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain. |
(0.18599509642857) | (Kid 1:13) |
(full: SEBUNGKUS MUR.
) Nas : Kid 1:13 Mur adalah damar berbau harum dari kulit kayu pohon balsam yang tumbuh di Arab dan India. Seikat mur itu mungkin dimasukkan dalam sebuah kantong wewangian. Bahasa Ibrani dalam sisa ayat ini menunjukkan bahwa mur, bukan sang kekasih, yang akan tersisip di antara buah dadanya; dengan kata lain, pikiran tentang mempelai laki-laki akan bersama-sama dia, serta menyegarkan dia seperti halnya mur. |
(0.18599509642857) | (Yes 1:4) |
(full: YANG MAHAKUDUS, ALLAH ISRAEL.
) Nas : Yes 1:4 Ungkapan ini sebagai gelar untuk Allah terdapat 26 kali dalam kitab ini; lima kali lagi Allah disebutkan hanya sebagai "Yang Mahakudus". Dengan memakai nama ini bagi Allah, yang pasti bersumber dari penglihatan Yesaya yang mengesankan tentang Allah di dalam kekudusan-Nya (pasal Yes 6:1-13), nabi itu bukan hanya menekankan sifat khas Allah yang kudus, tetapi juga bahwa umat Allah harus kudus jikalau mereka ingin terus memiliki suatu hubungan perjanjian dengan Dia. |
(0.18599509642857) | (Yes 1:7) |
(full: NEGERIMU MENJADI SUNYI SEPI.
) Nas : Yes 1:7 Dalam usahanya membawa Yehuda kepada pertobatan, Allah membiarkan negeri mereka dijarah oleh orang asing (2Taw 28:5-18). Dosa umat itu telah memisahkan mereka dari berkat dan perlindungan Allah, dan hukuman sudah mulai. Negeri dan umat itu akhirnya akan dibinasakan oleh Nebukadnezar dan bala tentara Babel (605-586 SM). Orang berdosa yang bersikeras dalam dosa dan tidak mau bertobat senantiasa akan mendatangkan hukuman Allah dan akhirnya kehancuran. |
(0.18599509642857) | (Yes 1:11) |
(full: UNTUK APA ITU KORBANMU.
) Nas : Yes 1:11 Yesaya menyalahkan umat itu karena ikut melakukan perbuatan jahat dan ketidakadilan (ayat Yes 1:16-17), sambil terus membawa persembahan dan korban kepada Allah serta berdoa dan beribadah kepada Dia. Ibadah dan pujian menjadi sesuatu yang keji bagi Dia jikalau hati kita tidak benar-benar setia kepada-Nya dan jalan-jalan-Nya yang kudus (bd. Yes 66:3; Yer 7:21-26; Hos 6:6; Am 5:21-24; Mi 6:6-8). |
(0.18599509642857) | (Yes 1:25) |
(full: MEMURNIKAN PERAKMU.
) Nas : Yes 1:25 Allah bermaksud membersihkan semua kejahatan dari umat-Nya dan memulihkan suatu kaum sisa yang bertobat (ayat Yes 1:18-19,26-27). Allah belum selesai berurusan dengan Yehuda (bd. Ezr 1:1-11; Ezr 5:2,14-16), karena Penebus seluruh umat manusia masih harus datang melalui umat pilihan ini. Sekalipun "Sion" (ayat Yes 1:27; yaitu, Yerusalem) akan dipulihkan, hanya mereka yang benar-benar berbalik kepada Allah akan diselamatkan dan tidak dibinasakan (bd. Yes 65:8-16). |
(0.18599509642857) | (Yes 4:3) |
(full: AKAN DISEBUT KUDUS.
) Nas : Yes 4:3 Mereka yang selamat dari hukuman yang datang akan menjadi "kudus"; yaitu, mereka akan memiliki sifat Allah, yang adalah "Yang Mahakudus, Allah Israel" (Yes 1:4); dengan kata lain, mereka akan dipisahkan dari dunia penuh dosa, dibersihkan dari segala macam pencemaran dengan darah Kristus, dan dibaharui oleh Roh Kudus. Di atas merekalah kemuliaan Allah akan melayang-layang sebagai tudung (ayat Yes 4:5) |
(0.18599509642857) | (Yes 5:1) |
(full: KEBUN ANGGUR.
) Nas : Yes 5:1-7 Nyanyian kebun anggur ini menunjukkan bahwa Allah berusaha sedapat-dapatnya untuk menjadikan Yehuda bangsa yang benar dan produktif. Hanya ketika mereka gagal menjadi apa yang diinginkan-Nya barulah Allah membinasakan kebun anggur-Nya (bd. perumpamaan Yesus tentang penggarap-penggarap kebun anggur dalam Mat 21:33-44). Perumpamaan Yesaya secara historis menunjuk kepada kebinasaan Yerusalem dan kerajaan Yehuda pada tahun 586 SM. |
(0.18599509642857) | (Yes 8:8) |
(full: YA IMANUEL.
) Nas : Yes 8:8 Di tengah-tengah nubuat Yesaya, Roh nubuat menunjuk kepada suatu pengharapan untuk masa depan. Apa pun juga yang terjadi, orang yang setia kepada Allah tidak perlu takut, karena Imanuel ("Allah menyertai kita", bd. ayat Yes 8:10) menjadi jaminan bagi semua yang mengandalkan Dia. Dengan demikian "Imanuel" adalah semboyan kekal umat Allah sepanjang sejarah -- masa lalu, masa kini, dan masa depan (Mat 1:23). |