Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 3961 - 3980 dari 4843 ayat untuk (6-4) tetapi (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.077008091666667) (Yes 40:6) (sh: Hidup dalam firman-Nya. (Jumat, 18 Desember 1998))
Hidup dalam firman-Nya.

Hidup dalam firman-Nya.
Keterbatasan manusia membuatnya tidak mampu merencanakan hari esok. Bila dihayati benar, hidup ini begitu singkat, dan semaraknya begitu cepat berlalu. Tapi satu hal yang menjadikan hidup ini berharga dan jadi berarti ialah Firman Allah yang kekal. Diakui oleh Yesaya bahwa segala sesuatu boleh berlalu, tapi firman Allah yang memberi hidup, tetap untuk selama-lamanya. Sekali pun manusia sudah meninggalkan firman-Nya, Allah tidak pernah berhenti berfirman. Allah membangkitkan juru bicara yang mengingatkan umat-Nya kepada Sabda Allah yang hidup itu.

Pembawa kabar baik. Israel dipilih menjadi umat kesayangan Allah dengan satu tujuan, menjadi terang bagi bangsa sekitar mereka, dan memperkenalkan Allah yang sejati (bdk. Yes. 42:6), tetapi gagal! Kini kita yang sudah menerima kabar baik dari Allah, diutus untuk menjadi pekabar berita tentang Allah yang datang ke dunia menebus dosa kita. Umat Tuhan masa kini patut bersyukur. Allah dalam Kristus menggembalakan kita (bdk. Yoh. 3:16-20). Wajiblah kita menjadi domba setia. Kita pun wajib menjadi "pembawa Kabar Baik"

Doa: Ya Tuhan Yesus, terima kasih untuk penggembalaan-Mu atas hidup kami. Ajar kami, untuk selalu menjadi domba-domba-Mu yang setia dan yang rela pula menjadi "pewarta kabar" baik-Mu..

(0.077008091666667) (Yes 41:21) (sh: Tantangan Allah. (Rabu, 23 Desember 1998))
Tantangan Allah.

Tantangan Allah.
Sejak hubungan antara manusia dengan Allah putus, timbullah kegelisahan batin (=kebutuhan religius) yang mengganggu manusia. Sayangnya, kebutuhan religius yang senantiasa muncul itu dipenuhi dengan jalan melakukan penyembahan berhala. Banyak orang menganggap bahwa berhala mampu memberi petunjuk, nubuat, menceritakan hal yang akan terjadi, bertindak, berkonsultasi, dlsb. Sebenarnya segala berhala itu tak mampu berbuat apa-apa. Para penyembahnya tertipu mentah-mentah. Itu berarti sia-sialah penyembahan mereka.

Peringatan Allah. Allah memperingatkan betapa keji dan sia-sia perbuatan itu. Nabi Elia (ayat 25-26b) membunuh 450 orang pemimpin penyembahan berhala yang gagal. Kebiasaan banyak orang meminta petunjuk, wangsit kepada kuasa-kuasa lain sama halnya dengan mempermainkan kuasa Allah. Bagi Allah, berhala sama sekali tak berarti, karena tak sebanding dengan kuasa-Nya. Yang penting bagi-Nya ialah pertobatan penyembah berhala. Allah memperbarui kerohanian umat-Nya, dengan tujuan agar umat menempatkan Allah di atas segala-galanya, menjadi prioritas utama umat.

Doa: Tuhan, lindungilah kami dari godaan mempercayai takhayul, ramalan, dan jimat-jimat; tetapi hanya mempercayai-Mu selalu.

(0.077008091666667) (Yes 42:10) (sh: Tuhan Pemenang (Rabu, 03 Februari 1999))
Tuhan Pemenang

Tuhan Pemenang. "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan!" Yesaya mengajak seisi bumi bersorak-sorai memuji Tuhan. Seruan ini ditujukan bukan saja kepada penduduk Yerusalem, tetapi juga kepada mereka yang berada di ujung bumi, di darat, di laut, di padang gurun dan di bukit-bukit serta gunung-gunung. Di mana pun kita berada, seharusnyalah memberi penghormatan kepada Tuhan karena Dialah yang layak dipuji. Dia telah menang; dan Dia memenangkan kita atas musuh yang menawan kita.

Tuhan bertindak. Diam bukan berarti tidak mempedulikan. Bila selama ini timbul anggapan bahwa Tuhan berdiam diri, itu tidak berarti bahwa Dia tidak mempedulikan umat-Nya. Melalui sikap diam itulah sebenarnya Allah sangat prihatin pada keadaan umat-Nya. Dan pada saatnya Dia akan bertindak. Tindakan penyelamatan Tuhan ini akan mengejutkan dan mempermalukan para penyembah berhala yang tidak mengakui kekuasaan Tuhan. Jangan terburu-buru menganggap bahwa Tuhan tidak mempedulikan kita, tapi bersabarlah dalam menantikan tindakan Tuhan.

Doa: Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah memenangkan aku dari kuasa dosa dan maut. Mampukanlah aku terus mengenakan perlengkapan senjata rohani-Mu.

(0.077008091666667) (Yes 48:1) (sh: Tegar tengkuk (Selasa, 16 Februari 1999))
Tegar tengkuk

Tegar tengkuk. Seperti seorang anak kecil yang ingin mengatur hidupnya sendiri, padahal tidak memiliki kemampuan. Sifat inilah yang dimiliki Israel, umat pilihan Allah. Ketegartengkukan telah menyelubungi mata hati mereka untuk menguak tabir kasih dan kesetiaan Allah; bahkan sifat kepala batu telah membuat mereka menolak Allah dan berpaling kepada berhala (5). Allah kenal benar sifat Israel ini, namun Ia tetap mengasihani mereka sehingga tidak melenyapkan mereka (9). Betapa besar kasih dan kesetiaan Allah kepada umat pilihan-Nya.

Memurnikan dalam dapur kesengsaraan. Apakah Allah yang penuh kasih akan membiarkan umat-Nya tenggelam dalam dosa pemberontakan? Allah tidak kompromi dengan dosa Israel yang telah menajiskan nama-Nya. Karena nama-Nya, kehendak-Nya, dan diri-Nya sendiri, Allah akan memurnikan umat-Nya dalam dapur kesengsaraan, bukan supaya umat menderita, tetapi agar umat menyadari kasih dan kekudusan Allah. Melalui ujian kesengsaraan inilah Allah akan kembali memurnikan kasih umat dan memberi masa depan yang baru.

Renungkan: Kehancuran hati Allah yang mengasihi umat-Nya terwujud dalam tindakan pemurnian bagi yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu.

(0.077008091666667) (Yes 49:1) (sh: Hamba Allah (Kamis, 18 Februari 1999))
Hamba Allah

Hamba Allah. Pada umumnya, para ahli sependapat bahwa syair ini berbicara tentang Yesus Kristus. Apakah petunjuknya bahwa itu menunjuk pada Yesus Kristus? Sebutan "hamba Allah" menunjuk pada kedudukan yang rendah, namun mengarah pada tuntutan ilahi yang mutlak. Dia digambarkan sebagai suatu pribadi yang tanpa cacat cela dan sepenuhnya berkenan kepada Tuhan. Dia dibebani tugas mulia yang bukan saja menyangkut pembebasan dan pemulihan Israel, tetapi juga penyelamatan bangsa-bangsa.

Yesus Kristus adalah Hamba Allah sejati. Nubuatan Yesaya tentang Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia telah rela menjadi hamba. Renungkan lebih dalam, betapa banyak pengorbanan yang telah dipikul-Nya untuk kita! Pikirkan juga betapa dalam dan pedih penderitaan-Nya demi menggenapi misi penyelamatan Allah untuk kita! Bagi Dialah sepatutnya kita mengarahkan segala hormat dan penaklukkan diri. Teladan-Nya sebagai Hamba Allah Sejati akan bermakna dalam hidup kita, bila kita pun mengikuti jejak-Nya.

Renungkan: Yesus Kristus telah merelakan diri-Nya menjadi hamba untuk menerangi kegelapan, kesuraman dan kekalutan.

Doa: Tuhan berkatilah hidupku untuk menjadi hamba-Mu yang menuntun orang lain hidup dalam terang firman-Mu.

(0.077008091666667) (Yes 52:1) (sh: Kemerdekaan tanpa bayar (Sabtu, 13 Maret 1999))
Kemerdekaan tanpa bayar

Kemerdekaan tanpa bayar. Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat didambakan setiap orang maupun bangsa yang berada dalam keadaan tertindas. Bagi mereka tidak ada yang paling diharapkan kecuali bebas, merdeka. Sukacita ini dirasakan oleh bangsa Israel ketika Allah memerdekakan mereka dari penjajahan, karena dosa-dosa mereka bahkan mereka tidak harus membayar apa-apa untuk kemerdekaan itu. Allah membawa umat-Nya yang suci untuk kembali ke Yerusalem, kota Allah yang kudus. Wajarlah jika mereka menikmati suatu sukacita karena karya besar pembebasan Allah.

Kemerdekaan dari dosa. Sejarah membuktikan bahwa ketika manusia tidak sanggup menolak keinginan berbuat dosa, ketika itu pula manusia masuk dalam perbudakan dosa. Tetapi Allah yang maha mulia, melalui Putra-Nya Yesus Kristus memerdekakan manusia dari kuasa dosa. Seperti halnya Israel yang dibebaskan tanpa membayar apa pun, demikian juga orang yang percaya kepada Kristus. Kini kita hidup dalam masa-masa penuh kemerdekaan. Sukacita menikmati anugerah keselamatan Allah sepatutnyalah mewarnai kehidupan setiap orang percaya. Karena itu janganlah sia-siakan anugerah yang begitu agung dan mulia itu, melainkan hiduplah sebagai orang percaya yang benar-benar merdeka dari perbudakan dosa.

Doa: Bapa ajarlah kami mengisi hari-hari kami dalam perjalanan bersama dengan Engkau dengan sukacita dan ketaatan yang penuh. Amin.

(0.077008091666667) (Yes 59:15) (sh: Allah sang Pahlawan (Senin, 22 Maret 1999))
Allah sang Pahlawan

Allah sang Pahlawan. Sungguh menyedihkan menyaksikan keadaan Yehuda. Kebenaran telah hilang, tidak ada lagi hukum, apalagi niat tulus untuk menjauhi kejahatan. Sangat disayangkan, bahwa tidak ada satu orang pun yang terbeban untuk memperbaiki situasi tersebut. Allah dalam kasih dan keadilan-Nya tidak tahan menyaksikan situasi itu terus-menerus terjadi. Allah bertindak bukan untuk membela umat-Nya terhadap musuh-musuh bangsa asing, tetapi untuk membela umat dari musuh yang ada di dalam diri umat-Nya. Allah berinisiatif melakukan tindakan "campur tangan" di dalam kehidupan umat-Nya. Dan ini semata-mata Allah lakukan dalam rangkaian proses keselamatan umat-Nya.

Bertindak untuk menebus. Dosa telah memisahkan manusia dari Allah. Allah berinisiatif aktif datang sebagai Penebus agar manusia bertobat dari dosa pemberontakan. Melalui peristiwa puncak kepahlawanan Allah ketika Dia tampil sebagai Penebus bagi Sion, Allah menjanjikan keselamatan yang tidak hanya membawa pembaruan bagi umat; namun juga memperbarui tatanan masyarakat saat ini. Allah telah mendorong kita terlibat dalam masyarakat yang diselamatkan-Nya. Untuk itu, seharusnya kita pun terdorong untuk bersikap sebagai orang yang telah diselamatkan.

(0.077008091666667) (Yes 60:1) (sh: Sion dipulihkan (Rabu, 28 April 1999))
Sion dipulihkan

Sion dipulihkan. Nubuat Deutro-Yesaya ini menunjuk pada peristiwa kembalinya kaum Yehuda dari Babel ke tanah perjanjian. Yesaya memandangnya sebagai tindakan Yahweh, Allah Israel, yang memulihkan kembali kemasyhuran Sion. (Sion menunjuk kepada kota Yerusalem, pusat pemerintahan, pusat ibadah, tempat Tuhan Allah Israel, Yahweh berkenan hadir di tengah-tengah umat-Nya). Nasib dan keadaan umat Allah berubah total. Ketika berada dalam pembuangan di Babel, mereka dinaungi oleh kegelapan; kini dalam alam kebebasan di tanah leluhur, yaitu tanah perjanjian, terang kemuliaan Allah kembali bercahaya meliputi mereka. Terang pembebasan ini bercahaya dan mengundang bangsa-bangsa lain untuk menyaksikan Yerusalem dibangun kembali.

Janji yang pasti. Walaupun belum diketahui kapan dan melalui peristiwa apa janji Allah digenapi, nubuat Yesaya ini mengandung kepastian. Yang jelas ketika umat Tuhan dikembalikan ke Yerusalem, mereka melihat bahwa janji Allah menuju penggenapan. Dan meskipun kota Yerusalem porak-poranda, hal itu tidak mengecewakan tetapi justru mengingatkan mereka akan kesalahan masa lalu, kekejaman musuh yang menghancurkan hidup mereka. Melalui mulut Yesaya, firman Tuhan menguatkan dan meneguhkan iman mereka, bahwa masa depan mereka ada di tangan Allah, Pembebas dan Penyelamat umat-Nya.

(0.077008091666667) (Dan 2:31) (sh: Kuasa yang mengubah (Senin, 19 April 1999))
Kuasa yang mengubah

Kuasa yang mengubah. Dengan hikmat dari Tuhan, Daniel mulai memaparkan mimpi raja Nebukadnezar. Secara keseluruhan mimpi itu menunjuk kepada keadaan sejarah sejak dari pemerintahan Nebukadnezar sampai kedatangan Kerajaan Allah. Ada rasa takut dan takjub luar biasa pada kebesaran Allah dalam diri Nebukadnezar ketika Daniel memaparkan mimpi dan menjelaskan maknanya. Begitu besarnya rasa takut itu sampai-sampai ia merendahkan dirinya menyembah Daniel. Dan, dalam penyembahannya itu keluar suatu pengakuan dari mulutnya bahwa Allah yang Daniel sembah adalah Allah yang mengatasi segala allah, Allah yang berkuasa atas segala raja, dan Allah yang mampu menyingkapkan segala yang tersembunyi. Bukankah Allah Daniel, Allah kita juga?

Rendah hati dan tidak mementingkan diri. Ketakjuban dan kekaguman raja terhadap Daniel, diwujudkan dengan mengangkat Daniel sebagai penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala atas semua orang bijaksana di Babel. Suatu penghargaan yang luar biasa. Tetapi, Daniel bukanlah tipe orang yang suka mementingkan diri sendiri, sombong dan kemaruk harta. Ia mengingat juga peran teman-teman, yang telah bersama-sama berdoa, memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan.

Doa: Tuhan, tolong saya untuk dapat meneladani Daniel.

(0.077008091666667) (Dan 7:1) (sh: Empat kekuatan dahsyat (Kamis, 24 Juni 1999))
Empat kekuatan dahsyat

Empat kekuatan dahsyat. Pada tahun pertama pemerintahan raja Belsyazar, Daniel mendapat penglihatan di tempat tidurnya. Tampak empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Empat binatang ini menggambarkan bangsa-bangsa kafir yang akan menentang Yang Mahatinggi. Daniel melihat suatu gambaran tentang ancaman bahaya yang besar bagi umat manusia. Ancaman itu sulit dikalahkan karena memiliki kekuatan yang dahsyat.

Yang Lanjut Usianya. Di tengah-tengah ketakutan menghadapi kedahsyatan penguasa dunia, Daniel melihat seorang Yang Lanjut Usianya. Ia adalah Allah yang berkuasa dan berdaulat. Ia adalah Hakim. Ialah yang memberi batas waktu kekuasaan kepada binatang-binatang tersebut. Kemudian akan datang seorang Anak Manusia yang dibawa ke hadapan Yang Lanjut Usia. Segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa akan mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal, tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya tidak akan musnah.

Renungkan: Begitu banyak bahaya yang terasa begitu dekat dan kuat mengancam hidup. Tetapi ada yang lebih kuat yang kita yakini dan percayai, yang kekuatan dan kekuasaan-Nya melebihi semuanya, yaitu Kristus, Sang Anak Manusia, Allah kita.

Doa: Tuhan, mampukanku menghadapi berbagai ancaman.

(0.077008091666667) (Dan 9:1) (sh: Respons terhadap firman Allah (Senin, 28 Juni 1999))
Respons terhadap firman Allah

Respons terhadap firman Allah. Setelah mempelajari kitab nabi Yeremia, Daniel menyadari mengenai alasan mengapa Allah membuang umat-Nya ke Babel. Kesadaran ini memukul perasaannya. Lalu dengan segala kerendahan hati, Daniel berdoa memohon pengampunan Allah terhadap dosa umat-Nya. Ia bertindak sebagai juru syafaat yang memohonkan pengampunan bukan bagi dirinya sendiri, tetapi bagi para raja Israel, para pemimpinnya, para nenek moyangnya, dan segenap umat Israel. Doa permohonan ini adalah respons Daniel terhadap firman yang dibacanya.

Permohonan kepada Allah. Setelah membaca firman Allah, Daniel langsung meresponinya dengan menaikkan syafaat bagi bangsanya. Daniel memperlihatkan kepada kita sikap peka akan kebutuhan pengampunan saudara sebangsanya dan akan kehendak Allah. Kebesaran jiwa diperlukan untuk memohon kepada Allah agar memenuhi janji yang pernah diberikan kepada Yeremia, yaitu janji pemulihan Yerusalem. Bila firman Tuhan berbicara bahwa kita harus berdoa untuk sesama, bangsa, negara, dll., maka kita pun perlu berdoa seperti yang Daniel lakukan.

Renungkan: Mengenal firman Tuhan, membuat kita peka akan kebutuhan yang Tuhan tunjukkan kepada kita. Selama ini, responsifkah Anda pada firman Tuhan?

(0.077008091666667) (Hos 5:1) (sh: Jangan lari. Bertobatlah! (Senin, 17 Oktober 2011))
Jangan lari. Bertobatlah!

Judul: Jangan lari. Bertobat!
Apa yang biasa dilakukan orang ketika dituduh bersalah? Dia bisa mengakuinya dan menerima hukuman dengan tidak melawan. Dia bisa saja berkelit, dan/atau melemparkan kesalahan kepada orang lain. Dia bisa melarikan diri untuk mengelak konsekuensi kesalahannya. Bagaimana kalau tuduhan itu sudah terbukti? Dia masih bisa menolak kalau memang keras kepala, namun yang pasti, ia tidak akan dapat menghindar dari konsekuensinya.

Israel jelas tidak dapat mengelak tudingan dosa dari Tuhan lewat nabi Hosea. Tuhan kenal mereka luar-dalam, tidak ada gunanya sembunyi ataupun pura-pura tidak ada masalah. Justru karena mereka dan Tuhan ada relasi yang hidup, mereka tidak dapat melarikan diri dari tangan Tuhan. Hukuman Tuhan pun mereka tidak dapat elakkan.

Akan tetapi, sejarah Israel menunjukkan kebebalan mereka. Bukan hanya mereka masih menyombongkan diri, merasa tidak akan ada apa-apa, mereka malah mencoba mencari jalan keluar, pertolongan dari bangsa lain (13). Artinya mereka berkeras kepala untuk tidak mengakui dosa mereka di hadapan Tuhan, dan bersikukuh untuk membenarkan diri mereka sendiri. Akibat yang mereka alami adalah kehancuran akan menimpa mereka tanpa dapat mereka elakkan (11). Pada saat itu jangan harap mereka dapat selamat (4-7, 14)!

Kita tidak dapat menghindar dari Allah yang mahakuasa, mahaada, dan mahatahu! Semakin mencoba menghindar, semakin kacau hidup kita. Jangan coba-coba melawan, bahkan menggunakan kuasa lain untuk menangkis hukuman Allah. Semakin melawan, semakin Tuhan akan menghajar kita. Jalan satu-satunya adalah mengakui kesalahan kita, bertobat dan mohon pengampunan-Nya. Memang konsekuensi kesalahan harus kita tanggung di dunia ini akan tetapi ingat, Kristus sudah menanggung hukuman fatal dosa kita. Jadi, bersikaplah jantan! Jangan lari menghindari akibat dosa, hadapi dengan terbuka di hadapan Allah dan minta belas kasih-Nya agar, kita dapat menanggungnya dengan besar hati, orang lain pun melihat sikap kita pun dibangun imannya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/17/

(0.077008091666667) (Hos 11:1) (sh: Kasih yang melampaui kuasa dosa (Minggu, 14 November 2004))
Kasih yang melampaui kuasa dosa

Kasih yang melampaui kuasa dosa. Seorang selebritis digugat ayah kandungnya yang menuduhnya anak durhaka. Menurut hukum Taurat anak seperti itu patutlah dihukum mati.

Israel dilambangkan sebagai anak-anak Allah yang sejak "kecil" ditebus, dikasihi, dan dididik dengan kasih setia (ayat 1,2,4). Dulu nenek moyang mereka diperbudak di Mesir. Namun, kasih Allah menyelamatkan Israel dan mengikatkan diri-Nya kepada mereka melalui ikatan Perjanjian Sinai. Ternyata Israel tidak tahu balas budi. Mereka justru memilih untuk berbakti kepada Baal (ayat 2, 7) seakan-akan Baallah yang telah berjasa bagi hidup mereka. Itulah sebabnya, Israel dihukum (ayat 5-6). Akan tetapi, Allah Bapa tidak berhenti mengasihi Israel. Kasih-Nya tetap nyata sekalipun Israel berbuat sebaliknya. Setelah penghukuman dahsyat ditimpakan, Allah kembali menyelamatkan mereka (ayat 8-9). Tujuan Allah menghukum Israel adalah supaya mereka bertobat, kapok akan dosa mereka, dan berbalik setia mengikut Dia. Jika Israel mau bertobat, maka kedudukan mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan dipulihkan seperti keadaan semula (ayat 10-11).

Kasih yang melampaui kuasa dosa inilah yang dinyatakan Allah melalui kematian Yesus Kristus. Bukan hanya melebihi kuasa dosa saja, kasih Allah bahkan melampaui kekuatan maut yang menguasai kita. Kasih Allah membawa kita menuju kemuliaan sorgawi.

Renungkan: Keadilan Allah pasti menghakimi dosa. Ini harus membuat kita menjauhi dosa. Kasih Allah pasti mengampuni orang yang bertobat. Ini harus mendorong kita segera bertobat ketika jatuh.

(0.077008091666667) (Mal 1:1) (sh: Tuhan mengasihi! (Rabu, 9 Desember 1998))
Tuhan mengasihi!

Tuhan mengasihi!
Dalam masa sulit, seringkali kita merasa seolah Tuhan tidak mengasihi kita. Betapa gampangnya kita mengukur kasih-Nya dalam keterbatasan manusia, seperti penilaian bangsa Israel terhadap Allah. Kepulangannya dari pembuangan, ternyata tidak cukup menghapus keraguan mereka terhadap kasih Allah. Allah mengasihi adalah pasti, namun kasih-Nya itu sering dinyatakan dalam konteks dan kondisi yang berbeda-beda. Kegagalan memahami kedalaman kasih Allah membuat banyak orang percaya menjadi tawar hati dan berkesimpulan bahwa Allah tidak mengasihi mereka.

Bagaimana bukti kasih Tuhan? Meskipun masa keemasan dinasti Daud tidak terulang, namun melalui "utusan-Nya", Tuhan mengingatkan dan memaparkan kembali semarak dan meriahnya kasih karunia Allah kepada bangsa Israel dari generasi ke generasi. Kasih karunia Allah telah memilih Yakub, menolak Esau. Meskipun bangsa Edom, keturunan Esau merasa yakin akan kesanggupannya membangun kembali kota-kota yang telah dihancurkan, tetapi jika Allah tidak berkenan, sanggupkah mereka? Kasih karunia Allah yang telah merangkul umat pilihan-Nya juga merangkul kita adalah dasar berpijak untuk maju ke pengalaman-pengalaman hidup yang baru yang diperkenankan Allah.

Doa: Tuhan, berikanlah kepekaan akan kasih dan anugerah-Mu.

(0.077008091666667) (Mal 2:1) (sh: Berkat menjadi kutuk. (Jumat, 11 Desember 1998))
Berkat menjadi kutuk.

Berkat menjadi kutuk.
Tuhan tidak menginginkan manusia ciptaan-Nya binasa (2Ptr. 3:9). Tetapi sikap tidak menghormati kemuliaan Tuhan semesta alam, tidak menutup kemungkinan merupakan alasan penghukuman Allah. Para imam yang seharusnya bertanggungjawab penuh memelihara pengetahuan dan pengajaran yang benar, telah menyelewengkan makna ibadah, merusak perjanjian anugerah Allah. Mereka yang seharusnya melayani, menuntut untuk dilayani. Jika para "imam" di masa sekarang ini berlaku sama, maka seluruh umat Tuhan sedang menuju kehancuran total. Fungsi saluran berkat berubah menjadi saluran kutuk.

Pola hidup pemimpin rohani. Para imam bertanggungjawab penuh terhadap kegiatan ibadah umat kepada Allah. Bila terjadi cara dan pemahaman konsep ibadah, merekalah yang paling berisiko terhadap kutukan Allah. Jika demikian, bagaimana pola hidup pemimpin rohani yang berkenan di hadapan Allah? (ayat 1) tidak menyimpang dari jalan Tuhan; (ayat 2) takut akan Tuhan, dan gentar akan nama-Nya; (ayat 3) mengajar dengan benar; (ayat 4) jujur meresponi panggilan Allah.

Renungkan: Orang yang tidak menghormati Tuhan, sangat rentan terhadap hukuman Allah; sebaliknya mereka yang mengikuti perintah Tuhan merupakan sumber inspirasi sesama.

(0.077008091666667) (Mal 2:10) (sh: Peranan Pernikahan. (Sabtu, 12 Desember 1998))
Peranan Pernikahan.

Peranan Pernikahan.
Pernikahan dan perceraian selalu mendapat perhatian serius dalam Alkitab. Umat Israel dilarang kawin campur dengan bangsa lain. Larangan ini bukan atas dasar rasial, tetapi alasan-alasan spiritual. Maleakhi menegur perkawinan campur dengan istilah "menjadi suami anak perempuan allah asing" (ayat 11). Ternyata klaim terhadap kawin campur ini terus digemakan dalam kehidupan bangsa Israel di Perjanjian Baru; dan tetap dalam penekanan yang sama, yaitu perkawinan antara orang percaya dan orang tak seiman.

Keadaan terjepit. Dalam situasi ekonomi bangsa yang "serba sulit" sekarang ini, banyak orang bertindak gegabah dan tak mau tahu aturan. Orang menggunakan cara pintas untuk keluar dari kesulitan. Dalam memilih teman hidup, mereka melirik dari kondisi ekonomi, sekalipun berbeda iman kepercayaan. Lebih baik meninggalkan isteri pertama dalam kondisi sulit, daripada harus kehilangan kesempatan menjadi kaya. Dan, Tuhan menentangnya; karena pernikahan Kristen adalah gambaran perjanjian Tuhan dengan umat. Hidup pernikahan yang dikasihi dan diberkati Tuhan adalah pernikahan yang diisi dengan kasih Tuhan dan harus dipertahankan kelanggengannya di dalam firman Tuhan. Dalam kehidupan pernikahan Kristen firman Tuhan melebihi pertimbangan psikologis, ekonomi, dlsb.

(0.077008091666667) (Mat 1:18) (sh: Perawan hamil. (Rabu, 24 Desember 1997))
Perawan hamil.

Perawan hamil.
Seorang gadis hamil pada zaman ini dianggap biasa. Tetapi di zaman Maria, hal itu suatu aib besar yang dituntut hukum mati (Ul. 22:23,24). Kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama, kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak. Kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian, apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya hidup bersama.

Yesus Manusia Allah. "Dilahirkan dari perawan Maria" menjadi sangat penting bagi iman Kristen. Yesus, Anak Allah, maka Ia bebas dari kodrat manusia yang berdosa yang diwariskan oleh Adam (Rm. 5:17). Karena dilahirkan Maria, Yesus sungguh manusia. Namun bukan hasil persetubuhan. Yesus manusia yang tidak dicemari dosa sedikit pun. Karena keberadaan-Nya itulah, Dia dapat memahami pencobaan yang kita derita dan pengalaman manusiawi kita tanpa harus ikut berdosa (Ibr. 4:15,16). Karena itu pula Dia menjadi korban yang berkuasa melepaskan kita dari dosa dan maut.

Renungkan: Bila Sang Pencipta sendiri rela menjadi ciptaan, pastilah keadaan ciptaan itu sangat serius dan penting di hadapan-Nya

Doa: Ya Yesus, Bebaskanlah aku dari dosa, dan hidup bagi-Mu.

(0.077008091666667) (Mat 2:13) (sh: Kejutan di balik kehormatan. (Jumat, 26 Desember 1997))
Kejutan di balik kehormatan.

Kejutan di balik kehormatan.
Yusuf dan Maria tidak pernah bermimpi menerima kehormatan menjadi orang tua Anak Allah, Mesias sudah lama ditunggu-tunggu. Maria dikejutkan karena harus hamil sebelum menikah. Yusuf pun tak kurang terkejut atas kehamilan tunangannya. Mereka dikejutkan oleh kunjungan para majusi. Muncul kejutan lagi. Mereka harus ke luar negeri, di malam hari dengan segala ketergesaan. Peristiwa kejutan ironis yang berkebalikan dari peristiwa keluar dari Mesir. Dulu umat Israel diselamatkan dari Mesir, kini Juruselamat dunia harus mengungsi ke Mesir karena kejahatan raja Israel. Natal yang asli bukan saja semarak nyanyian malaikat, tetapi juga sesak ratapan para ibu yang bayi-bayinya dibantai.

Persiapan dan penyediaan ilahi. Manusia terkejut diperhadapkan perbuatan besar Allah. Lebih-lebih peristiwa Natal yang telah Tuhan siapkan dan sediakan sejak kekekalan, dengan mengatur perjalanan sejarah seisi dunia. Tatkala Yusuf dan Maria harus mengungsi, timbul masalah. Bagaimana bekal dan keamanan bagi kedua orang dan bayi tak berdaya ke tanah asing? Allah menyediakan banyak bekal! Dia memimpin para majusi sebagai pemeliharaan-Nya.

Doa: Terima kasih Tuhan Engkau perhatikan kebutuhan sementara dan kebutuhan kekalku.

(0.077008091666667) (Mat 6:1) (sh: Dasar dan tujuan yang keliru. (Senin, 5 Januari 1998))
Dasar dan tujuan yang keliru.

Dasar dan tujuan yang keliru.
Yesus menyetujui tiga rukun Yahudi: sedekah, berdoa dan berpuasa, asal tidak disalahgunakan sebagai tujuan akhir. Sikap Yahudi ketika melakukan kegiatan keagamaan untuk peningkatan, kenikmatan diri sendiri dan agar dipuji orang lain. Akibatnya, keagamaan hanya menjadi suatu pameran kesalehan. Motivasi kesucian yang salah ini dikritik oleh Yesus. Tindakan mereka sudah dianggap menerima upahnya dan tidak berharga di mata Allah (Mat. 6:2,5,16).

Doa yang benar. Doa yang keluar dari mulut yang tidak memberi makna hidup yang dalam bukan doa yang benar. Doa merupakan suatu pergumulan. Bukan kebiasaan. Orang Yahudi cenderung bermain kata dalam doa. Nama Tuhan dipuji-puji, dihormati, dimuliakan, tetapi jalan hidupnya tidak terpuji. Doa yang bagaikan karangan indah, atau yang seperti rentetan mantera, adalah kebencian di telinga Allah. Tuhan tahu apa yang harus dilakukan tanpa tergantung kepada manusia.

Gereja dan kegiatan Spiritual. Pembinaan jemaat perlu ditingkatkan, supaya doktrin tidak kering kerohanian, dan kerohanian tidak hampa bobot kebenaran teologis Kristiani.

Renungkan: Sikap hati dan hubungan yang tidak benar dengan Allah tidak mungkin menghasilkan doa yang berkenan.

(0.077008091666667) (Mat 6:9) (sh: Doa yang benar. (Selasa, 6 Januari 1998))
Doa yang benar.

Doa yang benar.
Doa Bapa Kami bukan sekadar hafalan. Tuhan Yesus mengajarkan doa ini agar nafas, semangat dan prinsip di dalamnya ditaati. Semua orang yang berdoa harus sungguh menyadari siapa dirinya dan siapa Tuhan. Sebagai ciptaan berdosa, kita menggantungkan diri kepada sifat-sifat agung Allah. Sebagai orang yang telah diampuni dan diperdamaikan Kristus, kita mempercayakan diri penuh kepada-Nya. Di dalam tekad meninggikan Allah dan menyaksikan Kerajaan-Nya terwujud di bumi inilah seharusnya seluruh kebutuhan rohani dan jasmani kita kita pertaruhkan kepada Tuhan Allah.

Hidup Kristiani. Doa Bapa Kami memadukan: Pertama sikap tidak egois. Allah bukan milik dirinya sendiri, tetapi Allah dari semua orang beriman. Yang jadi bukanlah pemerintahan manusia, sebab Allah berdaulat penuh di surga dan di bumi. Kedua, arah hidup ke masa depan (ayat 9,10). Ketiga, kebutuhan manusia, seperti pengampunan dosa, bimbingan agar dijauhkan dari semua pencobaan yang menjatuhkan pada kejahatan, dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Renungkan: Gereja dan orang beriman yang berdoa menempatkan diri di dalam arus tak terbendungkan dari pewujudan kehendak dan Kerajaan Allah.

Doa: Mampukan kami memenuhi seluruh elemen doa Bapa kami, ya Bapa dalam Kristus Yesus.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA