Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 106 ayat untuk (18-33) Allah AND book:49 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.96) (Ef 1:11) (sh: Menjadi umat Allah (Sabtu, 5 Oktober 2002))
Menjadi umat Allah

Siapakah umat Allah itu? Paulus menegaskan bahwa umat Allah terdiri dari etnis Yahudi dan juga etnis nonYahudi. Hal ini dijelaskan Paulus dengan mempergunakan pronomia ‘kami dan kamu’. Pronomina ‘kami’ menunjuk pada etnis Yahudi dimana Paulus adalah anggotanya. Sementara pronominal ‘kamu’ menunjuk pada semua etnis di luar etnis Yahudi. Paulus menulis ‘di dalam Dialah kami ... supaya kami (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11, 12). Kemudian Paulus menulis ‘di dalam Dia kamu juga’ (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Kedua etnis yang berbeda sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yakni Yesus Kristus (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan Roh Kudus yang sama (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Keduanya menjadi satu umat Allah.

Sekarang pertanyaannya bagaimana menjadi umat Allah? Paulus menyebut dua hal yang kelihatannya bertolak belakang. Pertama, kehendak Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5,9,11). Manusia dari segala etinis menjadi umat Allah karena dan oleh kehendak Allah. Persatuan dua etnis yang bertentangan bukanlah keinginan atau hasil usaha manusia. Kedua, pemberitaan Injil (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Tanpa pemberitaan Injil iman tidak mungkin lahir. Jika tidak ada yang memberitakan Injil tidak mungkin etnis Yahudi dan nonYahudi memiliki iman pada Yesus. Injil ini disebut Paulus sebagai Injil keselamatan (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). John Stott dengan indah merumuskan relasi kehendak Allah dan pemberitaan Injil: “Pemberitaan Injil adalah satu-satunya sarana yang ditetapkan Allah dalam melepaskan manusia dari kebutaan dan perbudakan mereka yang dipilih-Nya dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, membebaskan mereka untuk percaya pada Yesus, dan dengan demikian kehendak-Nya terjadi”. Jelas bahwa memberitakan Injil berarti memberlakukan kehendak Allah. Juga memberitakan Injil menghasilkan persekutuan umat manusia menurut cara yang tidak dapat dibuat oleh usaha-usaha manusia.

Renungkan: Jika umat Allah melintasi semua batas etnis, mengapa di dalam gereja masih dipisahkan tembok etnis? Jika Kristus telah merubuhkan tembok etnis, mengaja gereja justru melakukan tindakan sebaliknya?

(0.96) (Ef 6:10) (sh: Perlengkapan rohani untuk hidup suci (Sabtu, 19 Oktober 2002))
Perlengkapan rohani untuk hidup suci

Paulus mengingatkan bahwa ada kuasa-kuasa yang tidak kelihatan yang berusaha merusak kesatuan umat dan menyelewengkan kesucian umat. Pemerintah, penguasa dan roh jahat di u dara (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">12); Roh-roh jahat ini sangat berkuasa dan licik penuh tipi muslihat. Manusia tidak mampu melawan mereka.

Jadi apa yang harus diperbuat? Ada dua sikap ekstrim yang harus dihindari. [1]. Terlalu memberi perhatian berlebihan terhadap roh-roh jahat sehingga mengabaikan kuasa Kristus. [2]. Mengabaikan kehadiran roh-roh jahat dalam dunia. Manusia lemah dan tidak mungkin menghadapi roh-roh. Karenanya orang percaya harus bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10). Kuasa Allah telah diungkapkan melalui salib Kristus. Maut dan kuasa Iblis telah dikalahkan. Karenanya orang Kristen harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13).

Ada 6 jenis perlengkapan: kebenaran, pembenaran, berita Injil damai sejahtera, iman, keselamatan, dan firman Allah. Kebenaran adalah kebenaran isi Alkitab atau hidup kristiani yang benar (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Baju zirah pembenaran adalah pulihnya relasi dengan Allah melalui Yesus yang melindungi orang percaya dari semua tuduhan iblis (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera sangat dibenci iblis karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan manusia dari cengkeraman roh-roh jahat (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15). Iman pada Allah berarti percaya pada janji Allah, akan melindungi kita dari serangan iblis berbentuk keraguan dan kebimbangan. Orang Kristen telah menerima keselamatan dari Allah dan sedang menanti sepenuhnya pada saat Yesus datang kedua kali; masa kini Allah menyelamatkannya dari semua serangan si jahat. Perlengkapan terakhir adalah firman Allah yang merupakan pedang Roh (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17). Yesus melawan serangan iblis dengan firman Allah (Mat. 4:1-10). Kita tidak tahu kapan dan bagimana iblis menyerang. Itulah sebabnya kita harus siap sedia, dengan setiap hari menjadikan firman Allah santapan kita dan setiap hari kita wujudkan dalam hidup.

Renungkan: Kita adalah milik Tuhan; Tuhan sudah menjadikan semua hal yang perlu agar kita suci seperti Kristus.

(0.95) (Ef 6:11) (ende: Persendjataan Allah)

Dalam Yes 11:5 dan Yes 59:16-18, lagi Wis 5:17-23 Allah sendiri digambarkan sebagai bersendjata lengkap, kalau Ia turut memerangi musuh-musuh kaum terpilih. Kiasan itu dengan ungkapannja diambil Paulus untuk menundjukkan alat sendjata mana jang harus dipakai umat dalam perdjuangan rohani. Lagi pula agaknja ia hendak mengesankan, bahwa persendjataan itu adalah persendjataan Allah sendiri dan sebab itu tjukup mendjamin kemenangan.

(0.95) (Ef 2:11) (sh: Keajaiban Allah berlaku universal (Selasa, 4 November 2003))
Keajaiban Allah berlaku universal

Dosa menyebabkan orang melupakan Allah. Akibatnya egoisme, curiga, sombong, dan perseteruan antaretnis menyambangi kehidupan manusia. Dalam keadaan demikian bagaimana mungkin kita dapat bersekutu dengan Allah di dalam hadirat-Nya? Komunitas Allah di sini tidak lagi menunjuk pada etnis Yahudi saja, tetapi juga kepada etnis non Yahudi. Oleh sebab itu Paulus menempatkan etnis non Yahudi sebagai umat yang juga dapat menikmati karya Kristus (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Paulus menjelaskan hal ini karena kebanyakan petobat baru di jemaat Efesus berasal dari etnis non Yahudi, dan mereka sungguh mengetahui dan menyadari bahwa program Allah dalam Perjanjian Lama sebagian besar memang hanya melibatkan orang-orang etnis Yahudi. Kondisi ini menimbulkan kesombongan dalam diri orang-orang Yahudi yang selalu berusaha agar orang-orang non Yahudi tidak pernah melupakan hal itu. Bangsa Israel salah besar jika menganggap Allah dan karya-Nya adalah mutlak hak mereka, sebab Allah juga berjanji bahwa Ia akan menciptakan “damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat” (bdk. Yes. 57:19); dan janji itu dipenuhi dalam Yesus Kristus. Melalui peristiwa salib, Yesus Kristus tidak hanya memperdamaikan perseteruan etnis Yahudi dengan etnis non Yahudi, tetapi memperdamaikan keduanya dengan diri-Nya dalam satu tubuh yaitu jemaat (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-18). Umat yang diperdamaikan itu dilihat sebagai Bait Allah Perjanjian Baru. Penggenap perjanjian Allah itu bukan pada bangunannya tetapi pada persekutuan yang hidup dari anggota keluarga Allah yang didasari oleh pewartaan janji Allah melalui para nabi PL dan kesaksian para rasul tentang Kristus.

Renungkan: Di dalam ibadah, pergaulan, dan karya kita, sepatutnyalah nama Tuhan ditinggikan.

(0.95) (Ef 2:13) (jerusalem) Salib Yesuslah yang mengakibatkan orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi berdekatan, Efe 2:14-15, lalu bersama-sama mendekati Allah, Efe 2:16-18.
(0.95) (Ef 2:14) (jerusalem: tembok pemisah) Ini menyinggung pagar tembok yang dalam Bait Allah di Yerusalem memisahkan pelataran orang Yahudi dari pelataran orang kafir, bdk Kis 21:28 dst.
(0.95) (Ef 4:6) (ende: Menjertai segala)

Ungkapan asli sangat kabur maksudnja. Ada jang menterdjemahkan "oleh segala", "oleh karena segala" "dengan segala" dll.

"Oleh" tentulah tidak dalam arti, seolah-olah "segala" menjebabkan adanja Allah atau mempengaruhi keadaanNja. Terdjemahan kami agak bebas dan k.l. merupakan saduran menurut tafsiran, bahwa jang dimaksudkan disini, ialah, bahwa Allah menjatakan Diri dalam segala machluk.

(0.95) (Ef 3:15) (jerusalem: semua turunan) Kata Yunani (patria) yang diterjemahkan dengan "keturunan" dipakai sehubungan dengan setiap kelompok sosial yang mempunyai asal-usul dan persatuannya dalam seorang Leluhur. Adapun setiap kelompok manusia dan bahkan kelompok malaikat mempunyai Allah sebagai asal-usulnya: sebab Allah adalah Bapa tertinggi.
(0.95) (Ef 6:18) (sh: Bergantung pada Allah melalui doa (Minggu, 20 Oktober 2002))
Bergantung pada Allah melalui doa

Dalam bacaan kemarin telah kita lihat bagaimana orang Kristen bergantung sepenuhnya kepada Allah. Semua perlengkapan rohani yang disediakan Allah harus diambil dan dipakai. Di samping semua itu, hal terpenting adalah doa. Senjata yang lengkap tanpa doa tidak berarti apa-apa. Doa merupakan pernyataan bergantung sepenuhnya pada Allah.

Bagaimana berdoa? Paulus mengatakan bahwa orang Kristen harus berdoa setiap saat. Tidak hanya setiap saat, juga berdoa dengan berbagai bentuk doa dan permohonan. Doa juga disampaikan dengan tidak putus-putus. Berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua jemaat. Berdoa setiap saat dalam semua permohonan yang tak putus-putus kepada semua orang kudus, tidak otomatis berarti berdoa dalam Roh. Doa dalam Roh berarti doa yang digerakkan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Paulus juga menyadari bahwa ia bergantung pada Allah. Ia tidak segan-segan memohon agar jemaat juga mendoakannya. Paulus tidak berbasa-basi dalam hal ini. Doa jemaat untuk Paulus tidak hanya merupakan ekspresi persekutuan di antara keduanya, juga merupakan pernyataan bahwa jemaat dan Paulus bergantung pada Allah. Secara khusus, Paulus memohon agar ia dengan benar dan berani menyampaikan Injil. Semua pemberita Injil membutuhkan dua hal ini yakni, benar dan berani. Benar mengerti Injil tetapi tidak berani memberitakannya menunjukkan Injl yang tanpa kuasa. Sebaliknya, berani memberitakan Injil tanpa pengertian yang benar memeperlihatkan Injil yang tanpa hikmat.

Renungkan: Sungguhkah Anda bergantung pada Allah dalam hidup dan pelayanan Anda?

(0.95) (Ef 3:14) (sh: Doa syafaat umat (Kamis, 6 November 2003))
Doa syafaat umat

Bagi Paulus, keberadaannya sebagai narapidana bukanlah halangan untuk berkomunikasi dengan Allah, Sang Bapa yang berkuasa baik di bumi maupun di surga (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14-15). Sikap optimis Paulus ini menunjukkan kepada kita bahwa kebergantungan dirinya kepada Allah bukanlah formalitas tetapi sudah merupakan bagian dari hidupnya. Di dalam doa ini Paulus memohon hal-hal hakiki agar setiap orang percaya dapat menghayati segala yang Allah sediakan, dan menjadikan itu sebagai bagian yang penting dari kehidupan. Ada tiga pokok penting yang Paulus sampaikan kepada Allah Bapa di surga. Pertama, doa agar jemaat Tuhan memperoleh kekuatan dan peneguhan Roh Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">16-17). Kehadiran Roh Kudus dalam hidup seseorang tidak hanya bukti keselamatan, tetapi juga memberikan kesanggupan dan kekuatan untuk menjalankan kehidupan Kristen. Hal inilah yang Paulus inginkan agar diketahui jemaat saat itu dan kita di zaman ini. Kedua, doa supaya jemaat memperoleh pemahaman dan pengenalan terhadap kasih Kristus (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18). Walaupun pada kenyataannya kasih Kristus melampaui segala pengetahuan, Paulus tetap menginginkan agar jemaat memahami lebar, panjang, dalam dan tinggi kasih itu. Tentu parameter yang dipakai bukan secara fisik. Ia ingin agar kita, secara pribadi, mengenal kasih Kristus yang melampaui segala sesuatu itu. Ketiga, doa untuk kepenuhan Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Allah menginginkan agar kita mengalami kepenuhan Allah, dan ukuran kepenuhan kita adalah Allah sendiri. Paulus tidak menginginkan jemaat memiliki standar ukuran yang salah dalam menguji kehidupan mereka sendiri. Standar yang benar dalam hal ini adalah Yesus Kritus sendiri.

Renungkan: Telusuri butir-butir permohonan doa Paulus ini! Masih relevankah bila itu kita doakan bagi kita, Kristen di Indonesia masa kini? Apa doa Anda bagi Kristen di Indonesia?

(0.95) (Ef 4:7) (sh: Kesucian umat Allah (Selasa, 15 Oktober 2002))
Kesucian umat Allah

Orang yang percaya pada Yesus harus hidup sesuai dengan panggilannya sebagi umat Allah. Paulus menasihatkan mereka untuk tidak lagi hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17). Bagaimanakah hidup orang yang tidak mengenal Allah? Hati mereka yang keras mengakibatkan pikiran sia-sia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17), pengertian gelap dan kebodohan, serta jauh dari Allah mengakibatkan mereka hidup di bawah murka Allah. Sehingga hidup mereka serba kacau yang nampak dari pikiran yang tumpul. Dikuasai hawa nafsu dan serakah berbuat cemar (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19).

Sebagai umat Allah, orang percaya harus hidup suci, karena orang yang percaya Yesus telah belajar mengenal Yesus Kristus, mendengar Kristus dan menerima pengajaran dalam Kristus (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21). Sentralitas Kristus terlihat jelas. Ini berarti orang percaya menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru, setiap hari dibarui dalam roh dan pikiran (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">23). Tidak ada artinya menyatakan diri sebagai ciptaan baru namun tabiat dan kebiasaan lama masih terus dilakukan. Semua tabiat lama harus dibuang karena manusia lama sudah dibuang. Sekarang orang percaya harus membuang dusta dan berkata benar (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">25). Kebohongan menghancurkan persekutuan umat Allah. Orang percaya harus menguasai diri (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">26-27). Boleh marah, tetapi jangan menjadi angkuh, dendam dan benci. Boleh marah, namun jangan dipelihara dan berkembang tidak terkendali. Boleh marah, tetapi saat marah jangan membiarkan iblis mengubah kemarahan menjadi kekerasan dan kebencian. Orang percaya jangan mencuri tetapi bekerja keras dan jujur (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">28). Jangan mengambil hak dan milik orang lain. Orang percaya mempergunakan mulut untuk membangun sesama (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">29), bukan untuk menghancurkan orang lain (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">30). Orang percaya jangan memiliki relasi yang pahit, geram, marah, pertikaian, dan fitnah dengan sesama orang percaya. Sebaliknya, dalam persekutuan umat hendaklah ada keramahan, kasih dan pengampunan (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">31-32).

Renungkan: Adakah tabiat lama yang harus dibuang hari ini? Mengapa terus memelihara tabiat lama, bila itu berarti menyebabkan kematian?

(0.95) (Ef 2:9) (full: BUKAN HASIL PEKERJAANMU. )

Nas : Ef 2:9

Orang tidak dapat diselamatkan oleh usahanya sendiri, perbuatan amal atau usaha sungguh-sungguh untuk menaati perintah Allah. Seorang hanya diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Sebab-sebabnya adalah sebagai berikut:

  1. 1) Semua orang yang tidak selamat mati secara rohani (ayat Ef 2:1), berada di bawah kuasa Iblis (ayat Ef 2:2), diperbudak dosa (ayat Ef 2:3), dan di bawah murka Allah (ayat Ef 2:3).
  2. 2) Agar selamat, seseorang harus menerima keselamatan yang disediakan Allah (ayat Ef 2:4-5), diampuni dosa (Rom 4:7,8), dihidupkan secara rohani (Kol 1:13), dibebaskan dari kuasa Iblis dan dosa (Kol 1:13), dijadikan ciptaan baru (ayat Ef 2:10; 2Kor 5:17), dan menerima Roh Kudus (Yoh 7:37-39; 20:22). Tidak ada usaha sendiri yang dapat mengerjakan hal-hal di atas.
  3. 3) Yang mendatangkan keselamatan adalah kasih karunia Allah oleh iman (ayat Ef 2:5,8). Pemberian kasih karunia Allah ini meliputi hal-hal berikut:
    1. (a) Pertama datanglah panggilan untuk bertobat dan beriman (Kis 2:38). Bersamaan dengan panggilan ini mulailah Roh Kudus bekerja di dalam diri orang, memberikan kepadanya kuasa dan kemampuan untuk menanggapi Allah.
    2. (b) Mereka yang menanggapi dengan iman dan pertobatan serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat menerima kasih karunia tambahan untuk dibaharui atau dilahirkan kembali oleh Roh Kudus

      (lihat art. PEMBAHARUAN)

      dan dipenuhi dengan Roh (Kis 1:8; 2:38; Ef 5:18).
    3. (c) Mereka yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus menerima kasih karunia terus-menerus untuk menjalani hidup Kristen, menolak dosa dan melayani Allah (Rom 8:13-14; 2Kor 9:8). Orang percaya berjuang untuk hidup bagi Allah oleh kasih karunia-Nya yang bekerja di dalam mereka (1Kor 15:10). Kasih karunia Allah bekerja dalam orang percaya yang sungguh-sungguh, hingga mereka rela dan bertindak menurut maksud baik Allah (Fili 2:12-13). Sejak awal hingga akhir, keselamatan terjadi karena kasih karunia Allah

      (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.95) (Ef 1:14) (jerusalem: penebusan yang menjadikan kita milik Allah) Harafiah: penebusan (bangsa yang menjadi) milik. Artinya: bangsa yang oleh Allah diperoleh sebagai milikNya yang khas melalui darah AnakNya, ialah bangsa orang-orang pilihan. Setelah memungut dari Perjanjian Lama gagasan-gagasan "berkat", "memilih", "anak-anak angkat", "penebusan", "bagian Allah", Paulus di sini mengambil gagasan lain lagi dari Perjanjian Lama, yaitu "milik". Hanya gagasan itu diperluas dan disempurnakan dan diterapkan pada Israel baru, jemaat orang-orang diselamatkan, yang tidak lain kecuali Gereja orang-orang Kristen.
(0.95) (Ef 1:13) (ende: Dimeterai)

dengan tanda-tanda dan dengan memberi kurnia-kurnia jang njata, Roh Kudus telah membuktikan bahwa mereka mempunjai Roh Kudus, dan sebab itu sudah dibenarkan dan termasuk kaum pilihan Allah.

(0.95) (Ef 2:12) (ende: Tanpa Kristus)

Maksudnja disini: tanpa pengetahuan dan pengharapan akan kedatangan Mesias, jang akan melepaskan mereka dari segala kemalangan.

(0.95) (Ef 3:7) (ende: Rahmat)

Paulus gemar menamakan tugas kerasulannja "rahmat", dalam arti: diberikan kepadanja karena kerahiman Allah kepadanja tanpa suatu djasa dari dirinja sendiri. Barangkali terkandung djuga, bahwa tugas itu merupakan suatu rahmat bagi umat-umat.

(0.95) (Ef 3:18) (ende)

Kalimat ini terasa tidak lengkap. Kalau mau ditafsirkan setjara logika, agaknja harus ditambahi dengan "rahasia Allah", "kekajaan kemuliaanNja", "seluruh kepenuhanNja" ataupun dengan "tjinta-kasih" dari kalimat berikut.

(0.95) (Ef 1:6) (jerusalem: kasih-karuniaNya) Kata "kasih-karunia" (Yunaninya: kharis) di sini berarti kerelaan hati Allah yang sama sekali tidak mempunyai dasar dalam manusia. Kerelaan hati itu mengandung karunia sebagai pemberian yang menguduskan manusia, tetapi kerelaan Allah jauh lebih luas dari pada pemberian kepada manusia saja. Adapun kerelaan hati itu menyatakan "kemuliaanNya", bdk Kel 24:16. Dalam ayat ini terungkap kedua pokok yang terus berulang dalam pengulasan tentang "berkat sorgawi", yaitu sumber berkat itu ialah kerelaan hati Allah, sedangkan maksud-tujuan berkat itu ialah: KemuliaanNya, yang perlu dimasyhurkan oleh segenap ciptaan. Segala sesuatu berasal dari Allah dan perlu kembali kepadaNya
(0.95) (Ef 3:10) (jerusalem) Roh-roh sorgawi dahulu tidak mengenal rencana penyelamatan Allah. Oleh karena itu mereka mendorong manusia menyalibkan Kristus, 1Ko 2:8; tetapi sekarang dengan memandang Gereja, bdk 1Pe 1:12, mereka mengertinya.
(0.95) (Ef 5:5) (jerusalem: orang serakah, artinya penyembah berhala) Keserakahan yang tak terkendali memberi hormat kepada makhluk, khususnya kepada uang, sebagaimana yang hanya diberikan kepada Allah. Maka keserakahan seolah-olah membuat makhluk itu menjadi berhala.


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA