Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 58 ayat untuk (24-13) TUHAN AND book:13 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.88594701219512) (1Taw 10:13) (full: SAUL MATI KARENA ... TIDAK SETIA TERHADAP TUHAN. )

Nas : 1Taw 10:13

Lihat cat. --> 1Sam 15:23

[atau ref. 1Sam 15:23]

mengenai penolakan Saul oleh Allah;

lihat cat. --> 1Sam 28:12

[atau ref. 1Sam 28:12]

mengenai perjumpaan Saul dengan pemanggil arwah di Endor.

(0.88594701219512) (1Taw 15:12) (full: KUDUSKANLAH DIRIMU. )

Nas : 1Taw 15:12

Untuk melakukan pekerjaan Tuhan, orang percaya harus memisahkan diri dari segala yang tidak menyenangkan hati Allah dan mempersembahkan diri kepada-Nya sebagai alat-alat kebenaran (bd. Rom 6:17-22; 12:1-2;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

Sebagai Allah yang kudus, Dia menuntut bahwa hamba-hamba-Nya itu kudus.

(0.88594701219512) (1Taw 17:1) (full: PERJANJIAN ALLAH DENGAN DAUD. )

Nas : 1Taw 17:1-27

Pasal 1Taw 17:1-27 hampir sama dengan 2Sam 7:1-29;

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN DAUD,

mengenai berbagai aspek perjanjian ini.

(0.88594701219512) (1Taw 21:15) (full: CUKUP! TURUNKANLAH SEKARANG TANGANMU ITU! )

Nas : 1Taw 21:15

Tuhan adalah Allah yang dapat merasakan belas kasihan, bahkan bagi mereka yang patut dihukum; karena kasih, kemurahan, dan belas kasihan-Nya, Allah mungkin memperpendek atau bahkan membatalkan suatu hukuman yang hendak dilaksanakan-Nya (bd. pasal Yun 3:1-10).

(0.88594701219512) (1Taw 28:8) (full: PELIHARALAH DAN TUNTUTLAH SEGALA PERINTAH TUHAN. )

Nas : 1Taw 28:8

Syarat untuk mendirikan kerajaan Salomo ialah hidup yang taat dan setia kepada Allah. Pada mulanya Salomo memperhatikan nasihat ayahnya, tetapi kemudian dia meninggalkan Allah

(lihat cat. --> 1Raj 2:4;

lihat cat. --> 1Raj 11:1).

[atau ref. 1Raj 2:4; 1Raj 11:1]

(0.88594701219512) (1Taw 14:1) (sh: Bagaimana tahu bahwa Allah menyertai? (Jumat, 8 Februari 2002))
Bagaimana tahu bahwa Allah menyertai?

Bagaimana tahu bahwa Allah menyertai? Penyertaan Allah adalah hal yang sangat menentukan dalam hidup. Disadari atau tidak, dengan cara benar atau salah, sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan tersesat dari hadirat Allah, isu penyertaan Allah ini penting dan dicari orang. Terlebih dalam kepemimpinan seperti yang Daud pikul. Bagaimanakah kita tahu bahwa Allah menyertai?

Bagian ini memberikan kita empat petunjuk tentang penyertaan Allah. Pertama, penyertaan Allah datang dan terbukti dalam dukungan pihak-pihak yang sebenarnya tidak tergolong di pihak "kita". Daud sekian lama telah berhasil menegakkan kekuasaannya dengan menaklukkan lawan-lawannya. Semua itu dilakukannya bersama para pembantunya. Namun, kini dalam membangun istana, bantuan datang dari pihak bukan Israel, yaitu dari raja Tirus. Dukungan dan pengakuan luas dari dunia luar adalah kenyataan bahwa Allah menyertai.

Kedua, meski dalam sudut pandang Perjanjian Baru pernikahan hanya terjadi dengan seorang pasangan hidup saja, dalam bagian ini penyertaan Tuhan nyata dalam kesuburan Daud yang menghasilkan banyak keturunan pewaris kerajaannya.

Ketiga, kemenangan berikut yang Daud peroleh atas Filistin terjadi karena sikap Daud yang selalu bertanya-tanya akan kehendak dan pimpinan Allah. Tidak semua keberhasilan dapat dijadikan bukti bahwa Allah menyertai. Kemenangan ini Daud peroleh karena Daud tidak bertindak menuruti ambisinya sendiri atau mengandalkan kemampuan perangnya semata. Sikap bertanya dan meminta penyertaan Allah ini adalah unsur dan bukti terpenting penyertaan Allah. Bergantung dan bertindak sesuai kehendak Allah adalah bukti terpenting bahwa kita dan Allah ada dalam hubungan yang serasi.

Keempat, penyertaan Tuhan tidak hanya terbatas pada perasaan batin seperti damai sejahtera dan kesukaan, tetapi ke luar dalam bentuk pengakuan dari pihak lain. Dalam hal Daud, namanya menjadi masyhur dan bangsa-bangsa lain menjadi takut karena Allah beserta dia.

Renungkan: Bukti penyertaan Tuhan adalah akibat dan bukan tujuan. Yang harus kita cari adalah penyertaan Tuhan bukan bukti atau tandanya.

(0.87960920731707) (1Taw 16:7) (sh: Allah hadir (Minggu, 10 Februari 2002))
Allah hadir

Allah hadir. Sesudah menegaskan pengkhususan tugas penyelenggaraan ibadah hanya kepada orang Lewi, Daud sendiri memimpin arak-arakan dan puji-pujian tersebut lalu memberikan berkat. Kini kita membaca mazmur yang ditujukan kepada Yahwe yang isinya jelas didasarkan atas Mazmur 105, 95, dan 106. Secara samar terlihat kesatuan fungsi raja dan imam bahkan juga nabi yang akan digenapi secara sempurna oleh Yesus Kristus.

Mazmur Daud ini mengajar kita beberapa prinsip penting dalam ibadah yang menyenangkan hati Tuhan. Kala beribadah, memang kita bersyukur, berdoa, bernyanyi, dan bermazmur sebagaimana diungkapkan dalam panggilan untuk beribadah (ayat 8-13). Tetapi, inti dari ibadah adalah keyakinan bahwa Allah ada dan hadir dan berkenan didapati oleh mereka yang mencari dan meninggikan Dia.

Allah adalah Allah perjanjian yang setia kepada janji-janji-Nya. Tema utama mazmur ini adalah penggenapan janji Allah menjadikan Israel umat-Nya, memberi mereka tanah perjanjian, membuat mereka suatu umat yang di dalam dirinya tanda-tanda kehadiran Allah terbaca dengan jelas (ayat 14-27). Kedatangan tabut perjanjian adalah salah satu penggenapan puncak dari janji Allah. Adalah kewajiban umat Allah untuk tidak melupakan hal tersebut. Mengingat-ingat kesetiaan Allah dan penggenapan janji-janji-Nya adalah inti dari penyembahan.

Ibadah yang benar akan melahirkan semangat kesaksian. Umat yang menyembah Tuhan dan menyadari bahwa kemuliaan Allah tidak terbatas akan terdorong oleh kerinduan untuk mengajak segenap bangsa, bahasa, dan ciptaan untuk mengakui kemuliaan Allah itu (ayat 28-34).

Renungkan: Kita seringkali gagal menyembah Tuhan dengan benar dan bersaksi bagi-Nya. Namun, Ia hadir dan akan mengerjakan maksud-maksud-Nya sampai kita sungguh menjadi penyembah dan saksi bagi-Nya.

(0.87918908536585) (1Taw 13:10) (full: BANGKITLAH MURKA TUHAN TERHADAP UZA. )

Nas : 1Taw 13:10

Uza dibunuh karena tindakannya bertentangan dengan perintah Allah (juga lih. 2Sam 6:1-8; bd. 1Taw 15:2,13,15; lih. Kel 25:12-15; Bil 4:15, di mana Allah sudah memberikan perintah-perintah khusus dalam hal menangani tabut perjanjian). Kisah ini mengajarkan bahwa menyembah dan melayani Allah harus sesuai dengan penyataan dan firman-Nya

(lihat cat. --> 2Sam 6:7).

[atau ref. 2Sam 6:7]

(0.87918908536585) (1Taw 22:11) (full: MAKA SEKARANG, HAI ANAKKU. )

Nas : 1Taw 22:11

Sekalipun Daud tidak diizinkan membangun bait suci (ayat 1Taw 22:7-8), dengan setia ia mempersiapkan pembangunannya. Perhatiannya bukan hanya untuk bait suci, tetapi juga bagi putranya Salomo, yang akan mengawasi proyek itu. Terutama sekali, Ia mengarahkan putranya untuk menaati perintah-perintah Allah dengan tekun dan mencari Tuhan dengan segenap hati dan jiwa (ayat 1Taw 22:11-13,19;

lihat cat. --> Yoh 17:1

[atau ref. Yoh 17:1]

mengenai cara orang-tua harus mendoakan anak-anak mereka).

(0.87918908536585) (1Taw 16:39) (jerusalem: Gibeon) Boleh jadi tempat kudus di Gibeon sudah mengganti tempat kudus yang lama di Silo, setelah tabut perjanjian dirampas orang Filistin. Di masa pemerintahan raja Salomo Gibeon menjadi "tempat pengorbanan yang paling besar", 1Ra 3:4-15. Si Muwarikh tahu akan keadaan nyata itu, lalu membenarkannya dengan menegaskan bahwa "Kemah Suci Tuhan" (ialah kemah Suci yang dipakai selama Israel di gurun) dipasang di situ, bdk juga 1Ta 21:29; 2Ta 1:3. Maka menurut di Muwarikh ada dua kelompok petugas ibadat: yang satu bertugas di Gibeon dan yang lain di Yerusalem, tempat tabut perjanjian disimpan.
(0.87918908536585) (1Taw 15:1) (sh: Tugas khusus (Sabtu, 9 Februari 2002))
Tugas khusus

Tugas khusus. Hukuman Allah atas Uza membuat tugas pemindahan tabut perjanjian terhenti sementara. Melalui peristiwa itu, Daud menyadari bahwa tugas tersebut tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Dalam zaman Musa, Allah telah mengkhususkan suku Lewi untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan tata ibadah kemah sembahyang. Perhatian pada tugas orang Lewi dalam bagian ini terfokus pada mengangkut tabut Tuhan dan untuk melayani Tuhan (ayat 2), juga tugas memimpin umat dalam puji-pujian seperti yang dicatat di sini (ayat 16-19).

Pertama, Daud mengumpulkan orang-orang Lewi yang bukan imam menurut kelompok puak dari Kehat, Merari, Gerson, Elsafan, Hebron, dan Uziel (ayat 3-10). Tindakan ini semakin membuat kita menyadari bahwa Daud sungguh berniat memenuhi segenap aturan yang telah Allah nyatakan kepada Musa. Kedua, Daud meminta mereka menyiapkan diri dengan menguduskan diri (ayat 12). Dalam Firman Allah, kekudusan selalu berarti pemisahan dari hal yang tidak layak untuk sepenuhnya dimiliki Allah demi hal-hal mulia yang Allah inginkan. Tugas mulia dalam kesempatan pemindahan tabut ini antara lain menyangkut memainkan musik dan memimpin puji-pujian gembira (ayat 16-24). Ketiga, sesudah semua persiapan dilaksanakan menurut peraturan yang Tuhan sendiri berikan, mulailah iring-iringan pemindahan tabut itu berlangsung.

Berulang kali ditegaskan bahwa peristiwa itu kini berlangsung dengan sukacita. Jika sebelumnya, tatkala terjadi kesalahan Uza, terjadi ketakutan dahsyat karena hukuman Allah, kini mereka mengalami sukacita besar. Dengan iringan musik gembira, mereka menari-nari di hadapan Allah. Sayang sekali bahwa apa yang baik di mata Allah ini tidak dinilai sama oleh Mikhal, istri Daud. Tentu saja sikap menghina tersebut tidak saja menghina Daud, tetapi juga menghina seluruh prosesi ibadah yang sesungguhnya berkenan bagi Tuhan.

Ibadah dalam bagian ini benar-benar dilukiskan sebagai pesta sebab tidak saja mereka menari-nari gembira dalam iringan puji-pujian dan musik yang hidup, mereka juga makan bersama.

Renungkan: Kesukaan tak kudus di hadapan Allah akan mengakibatkan kengerian, sebaliknya takut yang benar di hadapan Allah akan mengakibatkan kesukaan.

(0.87375670731707) (1Taw 1:1) (sh: Orang yang istimewa (Selasa, 22 Januari 2002))
Orang yang istimewa

Orang yang istimewa. Bangsa Israel telah pulang dari pembuangan. Dalam situasi seperti itu, persoalan jati diri adalah masalah besar untuk mereka. Masihkah Allah menganggap mereka umat-Nya dan menghisabkan mereka dalam janji-Nya? Sangat wajar bila mereka putus asa dalam keterpurukan.

Melalui silsilah ini, penulis Tawarikh ingin memberikan keyakinan bahwa mereka tetap adalah umat pilihan Allah yang istimewa. Silsilah ini terdiri dari tiga bagian utama. Pertama, keturunan Adam (ayat 1-3). Dalam kaitan dengan Adam sampai Nuh, Israel ditempatkan sebagai bagian dari umat manusia yang menikmati berkat dan kutuk yang sama (Kej. 1:26-29; 3:15-24). Bersamaan dengan itu nyata pemilihan Allah pada garis keturunan Set dan Nuh. Beda dari orang-orang sezamannya, mereka bergaul akrab dengan Tuhan. Dengan demikian, bangsa Israel adalah manusia biasa, namun istimewa karena merupakan bagian dari leluhur mereka yang terhormat umat yang dipilih Allah.

Kedua, anak-anak Nuh (ayat 4-27). Ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">4 mencatat urutan mulai dari Sem, Ham, dan Yafet. Namun, penjabaran selanjutnya dibalik: Yafet (ayat 5-7), Ham (ayat 8-16), dan Sem (ayat 17-27). Penulis Tawarikh biasa membalikkan urutan nama, menempatkan orang yang dikenan Allah pada urutan terakhir. Sem adalah yang dikenan Tuhan (Kej. 9:25-27). Namun, dari semua keturunan Sem, Abram adalah orang yang dipilih Tuhan secara khusus (Kej. 12:1-3).

Ketiga, keturunan Abraham (ayat 28-34a). Urutan keturunan Abraham pun dibalik: Ismael-Ishak, juga keturunan Yakub: Esau-Israel (ayat 34b). Ishak lahir karena janji Allah, suatu mukjizat. "Israel" adalah nama baru yang diberikan karena pertobatan Yakub (Kej. 32:28). Ini mengingatkan bahwa bangsa Israel tidak seperti keturunan-keturunan Abraham lainnya. Baik Ishak maupun Yakub hidup atas dasar janji Allah, bukan karena kelahiran alamiah atau hak berdasarkan urutan kelahiran belaka. Karena itu, ke-12 suku Israel pun harus menghayati keumatan mereka bukan karena keturunan belaka, tetapi karena pilihan Allah yang memungkinkan mereka hidup berbeda.

Renungkan: Bila Anda berada dalam krisis entah karena dosa atau ujian Allah, ingat bahwa Allah ingin Anda menghayati kasih-Nya dan keterpilihan Anda.

(0.87375670731707) (1Taw 6:1) (sh: Pusaka yang istimewa (Selasa, 29 Januari 2002))
Pusaka yang istimewa

Pusaka yang istimewa. Setelah berbicara tentang keturunan imam-imam besar, penulis Tawarikh menutup penjabaran silsilah kaum Lewi dengan mendaftarkan tempat-tempat kediaman yang dibagi-bagikan kepada bermacam-macam kaum Lewi (ayat 54-81). Penulis Tawarikh mendapatkan sumber daftarnya dari Yosua 21:4-39, dan membagi daftar tersebut ke dalam 3 bagian. Pertama-tama muncul daftar kediaman keturunan Harun (ayat 54-60). Setelah itu, 2 daftar yang sejajar muncul dalam ayat 1Tawarikh 6:61-65 dan 1Tawarikh 6:66-81. Keduanya berisi catatan tentang pembagian kepada bani Kehat (ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">61,66-70), kepada bani Gerson (ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">62,71-76), dan kepada bani Merari (ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">63,77-81).

Penulis Tawarikh paling tidak memiliki 2 alasan untuk memasukkan detail-detail ini. Pertama, kebanyakan dari tempat-tempat yang disebutkan di sini berada di luar batas provinsi komunitas pascapembuangan di Yehuda. Penyebutan tempat-tempat tersebut mengungkapkan perhatian penulis Tawarikh terhadap perluasan wilayah dari komunitas yang sedang memulihkan dirinya itu. Penulis Tawarikh mendorong kaum Lewi agar tetap memiliki harapan tentang pemilikan kembali tanah mereka yang sebelumnya telah diambil dengan paksa oleh kekuatan-kekuatan asing.

Kedua, penulis Tawarikh juga memerintahkan semua suku untuk mengingat kewajiban mereka kepada suku Lewi. Menurut peraturan Musa, keturunan Lewi menerima bagian-bagian tanah yang berada di dalam batas milik suku-suku lain (lih. Im. 25:32-34; Bil. 35:1-5; Yos. 21:1-3). Pembagian milik pusaka ini datang dari Allah, meskipun didapatkan melalui undi (ayat 54). Lebih lanjut, milik pusaka ini memungkinkan orang-orang Lewi untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka sendiri. Sebagaimana waktu dulu orang-orang Israel harus memberikan kota-kota dan tanah-tanah penggembalaan mereka kepada orang-orang Lewi (ayat 64), komunitas pascapembuangan pun harus menghormati orang-orang Lewi dengan cara yang sama.

Renungkan: Ada orang-orang yang dipanggil untuk menjadi hamba-hamba Tuhan seperti orang-orang Lewi. Keperluan hidup mereka bergantung dari anugerah Tuhan melalui jemaat-Nya. Perhatikanlah kesejahteraan hamba-hamba Tuhan di gereja Anda!

(0.87375670731707) (1Taw 7:1) (sh: Sumbangan yang istimewa (Rabu, 30 Januari 2002))
Sumbangan yang istimewa

Sumbangan yang istimewa. Kini dijabarkan 6 suku lainnya yang mudah dilupakan orang. Pertama-tama suku Isakhar didaftarkan (ayat 1-5). Daftar ini memfokuskan pada 4 anak laki-laki Isakhar (ayat 1-4) dan ditutup dengan saudara-saudara lainnya (ayat 5). Penyebutan banyaknya isteri dan anak (ayat 4) menunjukkan bahwa mereka diberkati sebagai umat Allah. Masalah militer menonjol di sini. Dalam setiap keturunan ada tentara-tentara (ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">2,4-5). Suku Isakhar akan memperkokoh tentara Israel bila musuh menyerbu. Selanjutnya suku Benyamin (ayat 6-12). Daftar yang lebih lengkap ada di pasal TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">8. Daftar pendek dimunculkan untuk menyoroti kekuatan militer. Suku Benyamin sangat berharga dalam bidang pertahanan.

Lalu suku Naftali (ayat 13). Naftali adalah anak Yakub dari Bilha, gundiknya. Ini dapat menggoyahkan status Naftali sebagai umat Allah. Di sini ditegaskan bahwa keturunan Naftali sah sebagai umat Allah. Menyusul suku Manasye (ayat 14-19). Silsilah di sini adalah untuk suku Manasye yang berada di sebelah Barat sungai Yordan (bdk. TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">5:18,23 -- untuk yang di sebelah Timur). Ada penyebutan perempuan sebanyak 5 kali: gundik dari Aram (ayat 14), Maakha (ayat 15), anak-anak perempuan Zelafead (ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">15b), isteri Makhir -- Maakha (ayat 16), dan Molekhet (ayat 18). Anak-anak Zelafead mendapatkan warisan berdasarkan hukum Musa yang khusus diberikan bagi keluarga tanpa anak laki-laki (Bil. 36:1-12). Dengan penyebutan ini, peraturan Musa tetap berlaku bagi komunitas pascapembuangan. Para wanita pun adalah bagian umat Allah yang berharga.

Menyusul disebutkan suku Efraim (ayat 20-29). Perhatian difokuskan kepada Yosua bin Nun sebagai pemimpin militer (ayat 27). Suku Efraim juga akan mendukung pertahanan militer umat Tuhan. Daftar kediaman kaum Efraim (ayat TUHAN+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">21b-24,28-29) menunjukkan bahwa Allah memberkati mereka dan memberikan harapan akan pemulihan wilayah. Akhirnya, suku Asyer (ayat 30-40). Daftar terdiri dari: [1] Empat anak Asyer (ayat 30), [2] Keturunan Beria (ayat 31-39), dan [3] Informasi militer (ayat 40). Ada 2 tujuan: [1] Silsilah Beria yang panjang bisa merupakan pemastian status keturunan ini, [2] Informasi militer menunjukkan bahwa mereka diperlukan dalam pemulihan.

Renungkan: Selain memiliki hak, Anda juga memiliki tanggung jawab sebagai umat Tuhan. Berikanlah yang terbaik yang dapat Anda berikan untuk pembangunan umat Tuhan. Berkaryalah!

(0.87375670731707) (1Taw 17:16) (sh: Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan (Rabu, 13 Februari 2002))
Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan

Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan. Tidak mudah bagi seseorang yang sudah memiliki kedudukan penting mau mendengarkan masukan dari pihak lain, meski dari Tuhan sekalipun. Tetapi, lain halnya dengan Daud. Kebesaran dan kekuasaannya tidak membuat ia tertutup terhadap nasihat, teguran, dan peringatan dari Allah.

Setelah juru bicara Allah, yakni nabi Natan, menyampaikan bahwa rencana Daud diterima dalam arti ditempatkan di dalam rencana Allah dan di dalam prinsip keberadaan Allah dan melalui cara Allah, maka Daud meresponinya dengan memanjatkan doa syukur (ayat 1-22). Pertama, Daud hanyut dalam kesadaran akan diri Allah dan kerendahan dirinya di hadapan Allah. "Siapakah aku, . dan siapakah keluargaku, ya Allah," itulah respons yang selalu akan lahir dari hati orang-orang yang berhadapan dengan kemuliaan Allah dan rencana-Nya. Kedua, arus pujian dan penyembahan mengalir dari hati Daud kepada Allah. Kebesaran Allah sesungguhnya tak terlukiskan, namun Allah sudi menyatakan di dalam karya-karya besar-Nya dalam perjalanan sejarah umat Allah. Bahkan Allah berjanji sedia mengungkapkan perkara besar dari-Nya dalam hidup dan keturunan Daud. Dari membicarakan rencana hatinya sendiri untuk Allah yang semula tampak sedemikian mulia, kini Daud ganti berbicara tentang kebesaran Allah dan rencana besar-Nya bagi Daud dan berkat kekal-Nya bagi dunia.

Pengalaman Daud ini mengajarkan kita beberapa hal dasar tentang bagaimana kita melayani Allah. Sebenarnya tak ada sumbangsih apa pun dari kita kepada Allah apabila kita melayani Dia. Sebaliknya adalah karena kebesaran anugerah Allah kita diikutsertakan dalam pelayanan Allah untuk dunia ini. Karena itu, semua pelayanan yang benar harus berawal dari gerakan Allah sendiri, berjalan di dalam cara-cara Allah dan bersasaran pada penggenapan rencana Allah.

Renungkan: Dalam sudut pandang Alkitab, penyembahan dan karya sehari-hari harus padu dalam prinsip dan makna. Semua pekerjaan yang benar, entah yang dilakukan dalam bidang kerohanian ataupun yang dilakukan dalam bidang hidup di samping yang rohani, harus serasi dengan kehendak Allah. Itu hanya dapat terjadi apabila suasana penyembahan menapasi seluruh gerak hidup kita.

(0.87375670731707) (1Taw 25:1) (sh: Biduan-biduan bagi Allah (Kamis, 21 Februari 2002))
Biduan-biduan bagi Allah

Biduan-biduan bagi Allah. Penjelasan yang panjang-lebar tentang para penyanyi menunjukkan minat penulis Tawarikh terhadap musik. Perikop ini memiliki 2 bagian: [1] Keluarga penyanyi (ayat 1-8) dan [2] Pembagian tugas-tugas (ayat 9-31). Memuji Allah telah merupakan bagian ibadah sejak Israel kuno. Dalam rangkaian pengaturan ibadah di bait Allah, Daud dan para panglimanya menunjuk tiga keluarga sebagai penyanyi. Mereka bertugas menyanyikan firman Tuhan (bernubuat) dengan diiringi alat musik: ceracap, gambus, dan kecapi. Di sini dengan jelas dinyatakan bahwa musik kaum Lewi dipakai baik untuk ibadah maupun untuk peperangan.

Ketiga keluarga itu adalah Asaf (ayat 2), Yedutun (ayat 3), dan Heman (ayat 4-5). Ketiganya kita kenal juga lewat mazmur-mazmur yang mereka nyanyikan. Asaf: Mazmur 50, 73-83. Yedutun: Mazmur 39. Heman: Mazmur 88. Yang menarik ialah menurut 1Raj. 4:31, Heman bukan orang Israel melainkan orang Kanaan. Ketiga keluarga ini dibagi menurut anak-anak mereka masing-masing menjadi dua puluh empat kelompok. Setiap kelompok dua belas orang. Dengan undian setiap kelompok mendapatkan gilirannya.

Apa tugas mereka? Setiap kelompok bagaikan suatu paduan suara kecil untuk mengiringi ibadah. Mereka akan menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN. Pada saat yang sama mereka akan bernubuat. Bernubuat bisa dimengerti sebagai menyampaikan firman Tuhan. Itu berarti mereka tidak sembarangan menyanyi, mempertunjukkan keindahan musik atau suara mereka, tetapi di dalamnya ada berita yang hendak disampaikan. Demikian kita melihat mazmur-mazmur ditulis untuk menyampaikan suatu berita kepada umat. Dengan demikian, pujian dan syukur akan dipanjatkan oleh umat dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Inilah pola ibadah untuk menuju pemulihan setelah periode pembuangan.

Renungkan: Seharusnya kita pada masa kini juga menunjukkan keseriusan ibadah seperti Israel kuno. Ibadah adalah sikap hidup di hadapan Allah. Dari mutu lagu, musik, pemusik, dan penyanyi yang terlibat dalam ibadah kita, akan terlihat juga bagaimana sebenarnya ibadah kita. Seluruh unsur ibadah perlu memiliki esensi kehadiran Roh dan kebenaran (Yoh. 4:24) dan bukan sekadar mengutamakan unsur keindahan musik atau kenikmatan berkumpul beracara.

(0.87243109756098) (1Taw 4:10) (full: YABES BERSERU KEPADA ALLAH ISRAEL. )

Nas : 1Taw 4:10

Contoh Yabes yang benar menekankan kebenaran bahwa Allah memberkati orang yang dengan setia berseru kepada-Nya. Perhatikan bahwa Yabes "lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya" (ayat 1Taw 4:9). Yabes menujukkan bahwa berkat dan perlindungan dari Allah tidak datang dengan otomatis, tetapi terjadi sebagai hasil dari penyerahan kita kepada-Nya dan maksud-Nya di bumi dan sebagai hasil doa kita (lih. Mat 6:13;

lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

Sudut pandangan penulis terungkap dengan baik dalam 2Taw 20:20, "Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh!" Doa Yabes merupakan pola bagi semua orang percaya.

(0.87243109756098) (1Taw 5:25) (full: BERUBAH SETIA TERHADAP ALLAH NENEK MOYANG MEREKA. )

Nas : 1Taw 5:25-26

Sepanjang Tawarikh, penulis menggarisbawahi kebenaran bahwa ketidaktaatan dan dosa mendatangkan hukuman dan malapetaka, sedangkan ketaatan dan kesetiaan mendatangkan sejahtera dan berkat (lih. 2Taw 7:14; 2Taw 15:2-7; 19:2; 21:12-15; 24:20; 28:9; 34:24-25). Prinsip rohani ini, yang masih berlaku dalam PB, seharusnya memotivasi kita untuk takut akan Tuhan dan mematuhi pimpinan Roh Kudus (lih. Rom 2:6-10; Rom 8:5-17; 1Kor 10:1-13).

(0.87243109756098) (1Taw 21:14) (full: TUHAN MENDATANGKAN PENYAKIT SAMPAR. )

Nas : 1Taw 21:14

Daud mengakui dosanya, bertobat dengan sungguh-sungguh, dan diampuni (ayat 1Taw 21:8). Namun Allah melaksanakan hukuman badani atas dirinya dan rakyat Israel. Kenyataan bahwa sering kali dosa menerima hukuman ilahi bahkan setelah pengakuan dosa dan pengampunan adalah prinsip alkitabiah yang muncul berkali-kali

(lihat cat. --> 2Sam 11:2;

lihat cat. --> 2Sam 12:13).

[atau ref. 2Sam 11:2; 12:13]

Dengan membiarkan anak-anak-Nya yang tidak taat menderita dampak-dampak badani dari dosa, Allah menghormati hukum-Nya, mempertahankan kekuasaan-Nya sendiri, memurnikan umat-Nya, dan menujukkan diri-Nya sebagai Penguasa yang adil.

(0.87209146341463) (1Taw 11:10) (sh: Semangat mengabdi terpadu (Senin, 4 Februari 2002))
Semangat mengabdi terpadu

Semangat mengabdi terpadu. Peneguhan Allah atas Daud dan pengakuan seluruh rakyat atas kepemimpinan Daud kini mewujud dalam kesatuan juang dan pengabdian yang sungguh membangkitkan ilham bagi kita. Berkat Allah memantapkan kekuasaan Daud tidak terjadi sekejap mata dan tidak tanpa dukungan para abdi yang setia dan piawai.

Dukungan itu dipaparkan dalam berbagai kisah. Pertama, catatan tentang para pahlawan yang memimpin pasukan-pasukan berani dan bagaimana melalui mereka tercapai kemenangan gemilang. Melalui kepemimpinan Yasobam, Eleazar, Abisai, dan Benaya, Daud berhasil memenangkan berbagai peperangan melawan bangsa Filistin, Moab, dan Mesir. Kedua, di samping para pahlawan yang keberanian dan keahlian perangnya menonjol itu, masih banyak lagi para pahlawan gagah perkasa yang menyumbangkan kemenangan. Faktor Daud sebagai raja memang sangat penting, tetapi tanpa perjuangan dan pengabdian semua orang ini, tak mungkin tercapai kemajuan dan perkembangan sebesar yang Daud capai. Dalam nama-nama tersebut disebut juga orang bukan Israel, bahkan ironisnya, Uria, seorang prajurit yang sangat berdedikasi namun menjadi korban dari kegagalan Daud mengendalikan dirinya.

Di pusat catatan tentang para prajurit pahlawan berpengabdian mengagumkan ini diselipkan kisah mengharukan pengabdian seorang prajurit kepada rajanya dan kisah pengabdian sang raja kepada Raja mereka. Karena kasihnya kepada Daud, ia rela menempuh bahaya mencarikan air bagi rajanya. Kisah ini menceritakan tentang keberanian sang prajurit, kepemimpinan Daud yang mampu menginspirasikan kasih dan keberanian sang prajurit itu, sekaligus mengungkapkan kerendahan hati Daud yang mengalihkan cinta sang prajurit menjadi ungkapan ibadah umat bagi Tuhan. Daud bukan menolak dan menyia-nyiakan pengabdian prajuritnya, namun dengan penuh syukur Daud mengalihkan pengabdian sang prajurit kepada Allah, Raja segala raja, satu-satunya yang patut menerima pengabdian hidup dari umat-Nya.

Renungkan: Bukan hanya kesatuan dan persatuan yang pemimpin perlu usahakan, tetapi kemampuan memberikan inspirasi tentang arti mengabdi kepada yang dipimpin karena hidup pemimpin sendiri adalah pengabdian total kepada Tuhan.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA