Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 78 ayat untuk (68-21) Allah AND book:16 [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.94318977653631) (Neh 7:4) (sh: Harus dimulai oleh gerakan Allah (Selasa, 21 November 2000))
Harus dimulai oleh gerakan Allah

Harus dimulai oleh gerakan Allah. Dalam masa-masa pemulihan kota Yerusalem yang sudah hancur berantakan, sangat penting bagi Nehemia untuk mempunyai rencana yang tepat dan matang. Setelah tembok selesai dibangun, pintu- pintu gerbang telah didirikan, dan orang-orang yang berkompeten dan berintegritas sudah diangkat untuk tugas-tugas selanjutnya, Nehemia tidak tergesa-gesa melakukan tindakan selanjutnya. Ia masih melihat ada masalah internal di Yerusalem yang harus segera diselesaikan yaitu kota yang luas dan besar itu ternyata hanya berpenduduk sedikit dan masih banyak dari antara mereka yang belum mempunyai rumah, namun Nehemia menunggu sampai Allah menyatakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Maka Allah memberitahukan kepada Nehemia rencana selanjutnya yaitu mengumpulkan para pemuka, para penguasa, dan rakyat untuk mencatat silsilah mereka. Tindakan Nehemia ini bukan suatu kesombongan ataupun kepongahan seperti yang pernah dilakukan Daud dahulu, sebab Allahlah yang memberikan petunjuk untuk melakukan pencatatan silsilah orang-orang yang kembali dari pembuangan.

Hal ini memperlihatkan kualitas kepemimpinan Nehemia yaitu ia selalu memulai dari gerakan Allah terlebih dahulu, kemudian bertindak berdasarkan rencana dan gerakan Allah tersebut. Hasilnya sungguh luar biasa. Daftar silsilah orang yang pulang dari pembuangan ini memberikan informasi kepada Nehemia tentang tempat tinggal para keluarga yang pulang dari pembuangan itu. Informasi ini berguna bagi Nehemia untuk menempatkan beberapa dari mereka di Yerusalem kelak (Allah+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">11:1-36). Misi yang dimulai dari gerakan Allah ini memperlihatkan kepada kita pelajaran yang indah dalam karya Allah. Tembok memang penting bagi perlindungan, pertahanan, dan martabat sebuah bangsa, namun aspek yang lebih mendasar adalah penempatan kembali bangsa Israel di Yerusalem. Prinsip ini memperlihatkan bahwa manusia tetap menjadi fokus utama dalam kelanjutan karya Allah di dunia.

Renungkan: Inilah teladan bagi gereja-gereja masa kini dalam menjalankan misinya. Ada 2 hal mendasar yang harus selalu kita ingat ketika menjalankan suatu pelayanan Kristen. Pertama apakah pelayanan ini dimulai oleh gerakan Allah? Kedua, apakah pelayanan ini mempunyai fokus kepada manusia?

(0.94318977653631) (Neh 13:14) (sh: Pemimpin dalam ketidakpastian (Sabtu, 2 Desember 2000))
Pemimpin dalam ketidakpastian

Pemimpin dalam ketidakpastian. Kehidupan sosial - ekonomi umat Israel menampakkan perbaikan yang mengesankan karena tembok sudah dibangun, dan Yerusalem kembali menjadi pusat perdagangan. Kondisi ini membuat mereka lupa diri dan kembali tergelincir ke dalam dosa. Mereka tidak lagi menguduskan hari Sabat. Yerusalem menjadi pasar justru pada hari perhentian Allah. Beberapa orang Yahudi mengambil perempuan asing menjadi istri mereka. Bahkan salah seorang anak dari seorang imam besar menjadi menantu Sanbalat. Mereka telah lupa, sekian lamanya mereka harus hidup di dalam pembuangan karena menerima murka Allah atas dosa-dosa mereka. Baru saja hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan, mereka kembali melanggar berbagai perintah Allah yang telah mereka sepakati untuk ditaati. Mereka lebih suka hidup menurut keinginan mereka sendiri bukan kehendak Allah. Melihat itu semua Nehemia berani mengoreksi setiap kesalahan (19-22, 25, 28-30). Nehemia melakukan itu semua tanpa pandang bulu. Sekalipun pelaku pelanggaran adalah anak seorang imam besar, Nehemia tidak segan-segan mengusirnya.

Buku sejarah terakhir dalam Perjanjian Lama berakhir dengan suatu catatan ketidakpastian. Jika umat Allah sedemikian cepat meninggalkan Allah ketika Nehemia tidak berada bersama mereka untuk waktu yang singkat, apa yang akan terjadi dengan mereka pada masa-masa yang akan datang? Sekali lagi peristiwa ini menyatakan betapa pentingnya kehadiran seorang pemimpin rohani seperti Nehemia. Sebagai seorang pemimpin Nehemia menerima tanggung jawab, bergantung dalam doa, menunjukkan kemurahan hatinya kepada yang membutuhkan, tekun dan gigih mencapai tujuannya, berani menghadapi tantangan, mampu memotivasi rekannya, menjaga standar moral yang sesuai kehendak Allah, dan selalu berani menyatakan kebenaran. Nehemia menjadi seorang pemimpin yang demikian karena baginya membangun kehidupan seseorang bagi Allah lebih penting dari apa pun. Buktinya ia tidak pernah berkata: "Ya Allah ingatlah aku yang telah membangun kembali tembok Yerusalem."

Renungkan: Dalam pelayanan rohani yang paling penting adalah mendorong dan membimbing orang yang dilayani agar mereka dapat memuji dan menyembah Allah lebih baik, menghormati Dia lebih sungguh, dan hidup dengan setia dan murni di hadapan-Nya.

Pengantar Kitab I Yohanes

Penulis. Isi dan gaya tulisan I Yohanes mirip dengan Injil Yohanes, karena itu hampir dapat dipastikan keduanya ditulis oleh penulis yang sama yaitu Yohanes anak Zebedeus. Tradisi mendukung kesimpulan ini.

Tujuan dan maksud penulisan. 1Yohanes ditulis untuk memperingatkan dan mengajar pembacanya tentang ajaran sesat yang menyangkal inkarnasi Yesus Kristus (Allah+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">4:2, 3). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Kristus hanya nampak seperti manusia. Juruselamat yang Illahi tidak dapat mati bagi orang berdosa. Ajaran sesat ini disebut doketisme (kata Yunani 'dokeo' = 'nampaknya'). Beberapa indikasi menyatakan bahwa I Yohanes ditulis setelah Injil Yohanes. Pertama, kitab ini berbicara secara singkat tentang masalah-masalah yang diuraikan secara panjang lebar oleh Injil Yohanes. Pembaca diasumsikan sudah membaca Injil. Kedua, konflik dengan doketisme tidak disebut dalam Injil Yohanes. Ketiga, konflik ideologis dengan orang Yahudi yang mewarnai Injil Yohanes tidak muncul dalam I Yohanes. Jika dibandingkan dengan surat Ignatius yang berbicara tentang ajaran sesat yang sama (110 M) dan Polikarpus, maka dapat disimpulkan bahwa kitab I Yohanes berkisar antara 90 - 110 M.

Karakteristik dan tema-tema utama. Meskipun menurut tradisi dipandang sebagai sebuah surat, kitab ini tidak mempunyai ciri-ciri utama sebuah surat seperti salam pembuka, isi, salam perpisahan. Sebaliknya Yohanes menyapa pembacanya dengan sebutan anak-anakku (Allah+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">2:1). Nampaknya ia menulis kepada sebuah kelompok tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengan dia. Tidak mudah untuk membuat garis besar surat pendek ini. Tema-temanya nampak tidak saling berhubungan. Walau bahasa yang digunakan tidak sulit, ide yang terkandung di dalamnya sangat kaya dan dalam. Sebagai contoh, Yohanes mengatakan bahwa Allah adalah Terang, Kebenaran, dan Kasih dan menghubungkannya dengan perkembangan kebajikan di dalam diri orang percaya yang telah mengalami kelahiran kembali dan pengampunan dosa.Selain menolak inkarnasi Yesus Kristus, musuh Injil - sang anti Kristus juga mengajarkan bahwa seseorang dapat percaya kepada Allah tanpa mempraktikkan kasih dan kebaikan yang merupakan sifat dasar Allah. Menurut mereka keselamatan hanya sekadar slogan dan penampilan saja.

(0.94029927374302) (Neh 6:3) (full: SUATU PEKERJAAN YANG BESAR. )

Nas : Neh 6:3

Umat Allah seharusnya memiliki visi mengenai kebesaran pekerjaan yang untuknya mereka dipanggil oleh-Nya. Sekalipun tugas atau sumbangan kita sebagai oknum mungkin tampak kecil dan tidak berarti, bersama-sama sebagai umat Allah kita melakukan "suatu pekerjaan yang besar." Nehemia bersikap tegas dalam tujuannya membangun kembali tembok kota; ia tidak akan membiarkan dirinya diganggu oleh kawan atau lawan hingga pekerjaan itu selesai. Visi yang besar disertai iman yang kokoh mencapai realisasi maksud Allah bagi kehidupan kita dan angkatan kita.

(0.94029927374302) (Neh 12:27) (sh: Sumber kesukacitaan (Rabu, 29 November 2000))
Sumber kesukacitaan

Sumber kesukacitaan. Nas Alkitab kita hari ini mengisahkan suatu fakta bahwa pentahbisan tembok Yerusalem merupakan kesempatan untuk perayaan yang penuh dengan sukacita. Ketika 2 paduan suara yang besar berarak dari arah yang berlawanan untuk bertemu di depan bait Allah (31-39), seluruh rakyat Israel bersuka cita karena Allah memberi mereka kesukaan yang besar (43).

Ada 2 sumber kesukacitaan bagi bangsa Israel pada waktu itu. Pertama, sesuatu yang tampak mata dan eksternal. Umat Allah telah berhasil membangun kembali tembok Yerusalem. Hasil yang tampak mata ini tidak hanya memuliakan Allah pemilik kota Yerusalem, namun juga mengangkat harkat dan martabat Israel sebagai sebuah bangsa. Mereka tidak lagi disepelekan dan dihina oleh bangsa-bangsa tetangga mereka yang menyadari bahwa keberhasilan Israel adalah karena bantuan Allah (lihat Allah+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">6:16). Kita sekarang juga hidup di dunia yang mengagungkan materi sebagai simbol keberhasilan. Keberhasilan materi yang kita dapatkan hendaknya tidak hanya membuat mata orang lain terbuka akan keterlibatan Allah dalam dunia ini namun juga harus memberikan kesaksian tentang iman kita kepada orang lain. Kita memang berhak bersukacita atas keberhasilan materi. Namun yang lebih penting adalah hendaknya kita tetap mengakui Allah sebagai sumber keberhasilan dan mempersembahkan setiap keberhasilan kita kepada-Nya. Kedua, sumber terdalam dan terbesar bagi kesukacitaan orang Israel mengalir dari dalam diri mereka dan bersifat rohani. Israel sudah mengakui dosa-dosa mereka dan sudah berkomitmen ulang untuk melayani Allah. Ada kekayaan rohani yang mereka nikmati. Ini merupakan bukti bahwa mereka memiliki hubungan yang benar dan dekat dengan Allah.

Renungkan: Sama seperti bangsa Israel, sumber sukacita yang terbesar bagi Kristen di sepanjang segala zaman haruslah bersifat rohani. Persekutuan yang dekat dan benar dengan Allah hendaklah menjadi sumber kesukacitaan kita. Apabila hubungan kita dengan Allah terjalin dengan indahnya, berkat materi yang sering dianggap sebagai bukti penyertaan-Nya menjadi kurang penting bagi kita. Hubungan kita dengan Allah tetap terjalin dengan indah dan kita tetap dapat bersukacita meski segala sesuatu yang ada di lingkungan tampak hancur berantakan dan tidak mendukung kita.

(0.93862089385475) (Neh 1:4) (full: BERKABUNG ... BERPUASA DAN BERDOA. )

Nas : Neh 1:4

Nehemia sangat terbeban bagi umat-Nya dan pekerjaan Tuhan di Yehuda. Selama 4 bulan (bd. ayat Neh 1:1 dengan Neh 2:1) ia mencurahkan isi hatinya kepada Allah dalam puasa dan doa yang disertai banyak air mata karena kesulitan yang diderita umat Allah di Yerusalem dan Yehuda (bd. Kis 20:31). Doanya meliputi pengakuan dosa (ayat Neh 1:6-7, peringatan kepada Allah akan firman-Nya sendiri (ayat Neh 1:8; bd. Im 26:40-45; Ul 30:1-6), perhatian terhadap kemuliaan dan maksud-maksud Allah (ayat Neh 1:5-8), dan doa syafaat yang terus-menerus bagi umat Israel (ayat Neh 1:6).

(0.93862089385475) (Neh 13:3) (full: MEMISAHKAN SEMUA PERANAKAN. )

Nas : Neh 13:3

Orang asing kafir dipisahkan dari Israel supaya mendirikan rintangan di antara umat Allah dan kebiasaan jahat orang yang tidak percaya.

  1. 1) Kunci untuk memahami mengapa Allah menginginkan hal ini dijumpai di dalam kecenderungan hati umat-Nya untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan, kesenangan, dan gaya hidup dunia.
  2. 2) Oleh karena itu, tuntutan penting bagi umat Allah agar tetap kudus, ialah tetap terpisah dari cara-cara, nilai, dan kebiasaan fasik masyarakat kita dan melawan ungkapan-ungkapan populer dari roh dunia ini. Mengabaikan hal ini akan mengakibatkan hilangnya kehadiran Allah dan semua hal baik yang ditentukan-Nya bagi kita

    (lihat cat. --> Rom 12:2;

    [atau ref. Rom 12:2]

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.93862089385475) (Neh 13:25) (full: AKU MENYESALI MEREKA. )

Nas : Neh 13:25

Adakalanya ketika para pemimpin, apabila mereka sungguh-sungguh menjadi hamba Allah, harus menyatakan kemarahan yang kudus terhadap ketidakbenaran dan mengambil langkah-langkah drastis untuk memperbaiki situasi yang buruk. Kelembutan dan kehalusan di hadapan sikap mengabaikan yang terbuka dan terang-terangan terhadap kehendak Allah di dalam gereja, sebenarnya adalah kelemahan dan kompromi. Perbaikan yang dilakukan Nehemia menunjukkan semangat bagi Allah yang serupa dengan tindakan Kristus ketika Ia dengan cemeti mengusir para penukar uang dari bait Allah di Yerusalem (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-16;

lihat cat. --> Luk 19:45).

[atau ref. Luk 19:45]

(0.93862089385475) (Neh 6:10) (jerusalem: ia berhalangan datang) Maksud naskah Ibrani kurang jelas. Kata yang dipakai dapat diterjemahkan: ia tertahan; ia terkurung; ia terhinggapi (oleh roh kenabian). Tetapi kiranya nabi itu hanya berhalangan datang, sehingga memanggil gubernur supaya kepadanya disampaikan firman Allah.
(0.93819094972067) (Neh 4:4) (full: MENIMPA KEPALA MEREKA SENDIRI. )

Nas : Neh 4:4

Doa Nehemia melawan musuh dimotivasi oleh imannya kepada dan kasihnya kepada pekerjaan Allah dan umat-Nya (bd. Yer 18:23; Wahy 6:10). Kita bertindak tepat bila selalu berdoa agar Allah menentang musuh-musuh-Nya atau mengubah hati mereka yang berusaha untuk merusak pekerjaan-Nya atau merugikan anak-anak-Nya.

(0.93775659217877) (Neh 2:4) (full: MAKA AKU BERDOA. )

Nas : Neh 2:4

Desakan hati pertama yang selalu terbit dalam diri Nehemia ialah berdoa. Sebelum menjawab pertanyaan raja, ia memanjatkan doa kepada Allah memohon pertolongan dan hikmat -- salah satu di antara sekian peristiwa di kitab itu ketika Nehemia berdoa secara spontan kepada Allah (bd. Neh 4:4-5,9; 5:19; 6:9,14; 13:14,22,29,31).

  1. 1) Dalam kasus ini, Nehemia berdiri di hadapan raja dan hanya memiliki waktu singkat untuk berseru kepada Allah di dalam hatinya. Dalam keadaan darurat kita tidak ada waktu untuk doa yang panjang. Doa singkat Nehemia menyentuh hati Allah karena telah didahului oleh empat bulan berdoa dan puasa dengan tekun. Sangat menguntungkan untuk berada di "wilayah doa".
  2. 2) Kebiasaan untuk berdoa secara berkala sepanjang hari akan membuka saluran kasih karunia, pertolongan, dan hikmat Allah yang lebih besar ke dalam hidup kita. Melupakan ketergantungan kita kepada Allah dan kebutuhan akan kehadiran-Nya sepanjang hari akan membatasi pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita (lih. Ef 6:18; 1Tes 5:17).
(0.93775659217877) (Neh 2:20) (full: YANG MEMBUAT KAMI BERHASIL. )

Nas : Neh 2:20

Di dalam segala hal yang berhubungan dengan kerajaan-Nya, keberhasilan dimulai dengan Allah. Nehemia memulai pembangunan kembali tembok kota itu karena mengetahui hal itu adalah kehendak Allah; oleh karena itu ia sangat yakin bahwa Allah akan mengaruniakan keberhasilan dalam melaksanakan tugas itu. Mengenai semua pekerjaan Allah, Tuhan menginginkan umat-Nya menjadi kawan sekerja dengan-Nya (bd. Fili 2:12-13). Pasal Neh 4:1-23 menambahkan tiga faktor keberhasilam yang meliputi usaha kita:

  1. (1) umat itu bekerja dengan segenap hati (Neh 4:6);
  2. (2) umat itu berdoa dan waspada sementara melaksanakan pekerjaan itu (Neh 4:9);
  3. (3) umat itu menujukkan keberanian, ketetapan hati dan iman ketika berhadapan dengan perlawanan musuh (Neh 4:14). Ketika tembok Yerusalem selesai dalam 52 hari, musuh orang Yahudi pun harus mengakui bahwa pekerjaan itu dilakukan dengan bantuan Allah (Neh 6:15-16). Allah senantiasa melaksanakan bagian-Nya ketika umat-Nya melaksanakan bagian mereka dengan iman yang tekun.
(0.93545581005587) (Neh 6:1) (sh: Tantangan dan jalan keluar (Minggu, 19 November 2000))
Tantangan dan jalan keluar

Tantangan dan jalan keluar. Seringkali pekerjaan Allah yang indah dan luar biasa diawali dengan kerja keras dan penuh tantangan, bukan pertentangan. Hal ini wajar, karena Iblis tidak pernah tinggal diam dan membiarkan karya Allah yang luar biasa terjadi atas kehidupan anak-anak-Nya. Iblis berusaha menghambat dan melemahkan semangat, namun bagi Kristen yang tekun dan bersandar pada kekuatan Tuhan pasti akan diberkati dan dijadikan berhasil.

Pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah mencapai hasil yang sangat mengagumkan nyaris gagal karena niat jahat Sanbalat dan Tobia. Berbagai cara mereka pakai: mulai dari mengolok-olok, membujuk, mengancam, melontarkan fitnah, hingga cara 'rohani' yang tidak rohani sama sekali yaitu memakai nabi palsu untuk mengucapkan nubuat palsu. Semua cara itu dimaksudkan untuk menggagalkan misi Nehemia. Namun sejauh itu Nehemia tetap sanggup melewati masa krisis itu karena pimpinan Tuhan. Hal-hal lain yang memampukan Nehemia menepis semua niat jahat musuhnya: pertama, Nehemia sadar bahwa yang sedang dikerjakannya adalah pekerjaan besar dari Allah sendiri (3). Konsentrasi Nehemia terfokus pada karya Tuhan dalam proses pemulihan umat Allah yang besar itu. Kedua, Nehemia mengabaikan berita palsu dan tetap konsisten pada kemurnian hati. Nehemia sama sekali tidak mempedulikan desas- desus yang diciptakan oleh lawannya. Ia tetap terus bekerja. Ketiga, kesadaran akan peranannya di hadapan Allah (11). Sekalipun nabi yang meminta, Nehemia peka dan jauh lebih taat pada ketetapan Allah daripada mendengar persekongkolan kotor nabi- nabi palsu itu. Akhirnya pekerjaan itu selesai dengan begitu fantastik dan mengagumkan (15). Mengapa? Karena pekerjaan itu dilaksanakan bersama Allah.

Renungkan: Ketika kita perlu menjalankan sebuah misi pelayanan, kita dapat meneladani Nehemia dalam kesetiaan dan ketekunannya.

Bacaan untuk Minggu ke-23 sesudah Pentakosta

Keluaran 22:21-27

1Tesalonika 1:2-10

Matius 22:34-40

Mazmur 18:1-3, 46, 50

Lagu: Kidung Jemaat 446

(0.93434290502793) (Neh 1:1) (sh: Nehemia yang peduli dan berdoa (Sabtu, 11 November 2000))
Nehemia yang peduli dan berdoa

Nehemia yang peduli dan berdoa. Nehemia mempunyai kedudukan yang enak dan terpandang dalam kerajaan Persia. Meskipun demikian ketika ia mendengar kabar tentang situasi dan kondisi Yerusalem, ia sangat sedih dan hancur hatinya. Reaksi Nehemia ini memperlihatkan kepeduliannya yang mendalam terhadap keadaan negara dan bangsanya. Ia menangis, berkabung, berpuasa, dan berdoa. Zaman ini Kristen tidak lagi menjadi pembangun tembok kota seperti Nehemia, namun Kristen dapat mempunyai kepedulian bagi saudara-saudaranya seperti yang dimiliki Nehemia. Bukankah 1Kor. 12 menyatakan bahwa gereja adalah tubuh Kristus dimana tiap-tiap anggota mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lain? Karena itu jika satu anggota sakit, yang lain pun akan menderita. Kristen dapat berperan berdoa seperti Nehemia.

Kesedihan yang mendalam tidak membuat Nehemia frustasi atau apatis. Ketika mendengar kesengsaraan saudara-saudaranya di Yerusalem, langkah pertama dan terpenting yang dilakukan Nehemia adalah berdoa dengan sepenuh hati. Doa baginya adalah modal utama sebelum melakukan tindakan apa pun sebab Ia berdoa kepada Allah yang mampu dan mau menolong umat-Nya (5-6). Ia mampu sebab bukankah Ia adalah Allah semesta langit yang Maha Besar dan Maha Dahsyat? Ia mau sebab Ia adalah Allah yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya.

Bagaimana Nehemia berdoa? Ia mengakui dosa-dosa bangsanya dan dirinya sebagai penyebab utama kehancuran Yerusalem. Kemudian ia ingat bahwa Allah telah memilih Yerusalem sebagai tempat dimana nama- Nya akan diam. Ini berarti bahwa kemuliaan Allah berhubungan erat dengan kondisi kota. Yerusalem yang hancur tidak hanya memalukan bangsa yang tinggal namun juga menodai kemuliaan Allah. Ini berarti Nehemia tidak hanya berdoa semata-mata untuk kepentingan saudara-saudaranya tapi juga demi kemuliaan Allah. Ia berdoa dengan sungguh bukan hanya agar diberkati tetapi agar Allah dimuliakan. Inilah doa yang sesuai kehendak-Nya.

Renungkan: Kepedulian Nehemia untuk melakukan karya besar bagi umat Allah, dimulai dengan lutut untuk berdoa. Seharusnya pelayanan kita untuk membangun iman jiwa-jiwa yang belum diselamatkan diawali dengan doa.

(0.93410446927374) (Neh 13:7) (full: TIBA DI YERUSALEM. )

Nas : Neh 13:7

Nehemia telah kembali ke Persia dan tidak ada di Yerusalem selama beberapa waktu (ayat Neh 13:6-7). Ketika kembali, ia menemukan bahwa orang Yahudi di Yerusalem sudah melalaikan komitmen rohani dan moralnya kepada Allah. Pasal Neh 13:1-31 mencatat beberapa kegagalan rohani ini.

(0.9328894972067) (Neh 2:19) (full: MENGOLOK-OLOKKAN DAN MENGHINA KAMI. )

Nas : Neh 2:19

Olokan dan cemoohan sering kali dialami anak-anak Allah yang setia yang hari demi hari berusaha hidup benar di antara orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dunia sering kali membenci standar-standar moral orang Kristen dan mencemooh pengabdian mereka kepada Kristus. Keyakinan dan jawaban kita hendaknya sama dengan yang diberikan oleh Nehemia -- Allah di sorga akan menolong kita dan pada akhirnya membenarkan orang benar (ayat Neh 2:20;

lihat cat. --> Wahy 2:7;

lihat cat. --> Wahy 21:1;

lihat cat. --> Wahy 21:2;

lihat cat. --> Wahy 21:4;

lihat cat. --> Wahy 21:7).

[atau ref. Wahy 2:7; 21:1-7]

(0.9328894972067) (Neh 8:10) (full: MAKANLAH SEDAP-SEDAPAN DAN MINUMLAH MINUMAN MANIS. )

Nas : Neh 8:11

Orang Yahudi amat menikmati makanan yang banyak lemak dan minuman yang manis. Banyak anggur kuno dididihkan hingga menjadi sangat manis dan kental seperti madu. Cairan ini harus dicampur dengan banyak air sebelum bisa diminum

(lihat cat. --> Neh 5:18).

[atau ref. Neh 5:18]

(0.9328894972067) (Neh 6:11) (jerusalem: Tetapi kataku) maksud jawaban Nehemia ini kurang jelas. Mungkin teksnya disadur oleh penyusun kitab. Rupanya Semaya menasehati Nehemia supaya masuk rumah Allah yang mempunyai hak suaka. Hak itu mula-mula terikat pada mezbah yang di pelataran bait Allah, 1Ra 1:50 dst; 1Ra 2:28 dst. tetapi kemudian seluruh bait Allah mempunyai hak itu, bdk Maz 27:5+; 1Ma 10:43. Tetapi Semaya mengajak Nehemia untuk masuk ke dalam Bait Suci, Neh 6:10, ialah gedung pusat, yang tidak boleh dimasuki orang awam seperti Nehemia. Dengan demikian Semaya mengajak Nehemia untuk melakukan suatu pelanggaran besar, Neh 6:11,13; bdk Bil 18:7.
(0.93251715083799) (Neh 4:1) (sh: Oposisi (Rabu, 15 November 2000))
Oposisi

Oposisi. Apakah suatu pekerjaan yang berasal dari dorongan Roh Tuhan terjamin berjalan dengan mulus tanpa hambatan? Belum tentu! Orang beriman terlibat dalam peperangan rohani dan lawan kita bukan manusia tetapi kekuatan anti Tuhan (lihat Ef. 6:10-12). Dari mulanya gubernur Samaria, Sanbalat, dan beberapa pemimpin wilayah tetangga lainnya mendengar rencana pembangunan tembok Yerusalem. Mereka kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel (Allah+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">2:10). Serangan pertama yang dilontarkan oleh Sanbalat dan sekutunya adalah ejekan (1-3). Ejekan ini dapat melemahkan semangat orang Yahudi sebab mereka

sedang diperhadapkan pada tugas yang sulit dan ejekan yang mereka lontarkan mengandung kebenaran. Sebagai contoh: batu yang ada pada zaman itu adalah batu yang lunak. Ketika dibakar, semua cairan yang terkandung dalam batu itu menguap sehingga batu itu akan hancur menjadi debu. Karena itu ejekan ini: "apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis?" merupakan serangan mental yang berat terhadap semangat Nehemia dan kawan-kawannya.

Bagaimana Nehemia meresponi serangan ini? Ia berdoa kepada Allah agar Allah sendiri yang membalikkan ejekan itu kepada Sanbalat dan sekutunya. Nehemia tidak beragumentasi dengan Allah tentang panggilannya sebab ia yakin bahwa Allah dapat memimpin kepada keberhasilan. Keberhasilan inilah yang akan membungkam semua ejekan. Mereka tetap teguh melaksanakan pekerjaan mereka. Namun serangan tidak berhenti sampai di sini. Ketika ejekan tidak dapat melemahkan semangat orang Yahudi bahkan pekerjaan mereka semakin menampakkan kemajuan yang berarti (7), Sanbalat dan sekutunya mulai mengadakan serangan secara fisik. Nehemia menghadapi serangan ini dengan cara yang sama yaitu berdoa, keteguhan, dan kesiapan fisik maupun mental.

Renungkan: Jangan meragukan atau mempertanyakan penyertaan Allah ketika Anda menghadapi banyak kesulitan, serangan, dan masalah dalam pelayanan ataupun pekerjaan Anda. Masalah dan kesulitan akan selalu ada. Hanya dengan doa, keteguhan hati, dan kesiapan untuk terus bekerja, yang akan memimpin kita kepada keberhasilan yang sudah Allah sediakan bagi kita.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA