| (0.91128955307263) | (Ibr 6:9) | (sh: Kepastian keselamatan (Jumat, 28 Oktober 2005)) Kepastian keselamatanKepastian keselamatan Iman yang sejati pasti terwujud melalui ketekunan kasih dan kepastian pengharapan. Walaupun surat Ibrani berisikan teguran keras bagi para pembacanya karena kedangkalan iman mereka, penulis surat ini tetap yakin bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan sejati (ayat 9). Dasarnya bukan perbuatan-perbuatan baik yang mereka perbuat melainkan karena keadilan Allah (ayat 10). Penerima surat Ibrani sudah mengalami pengampunan dosa karena Kristus dan tinggal di dalam Dia maka menurut keadilan Allah mereka adalah anak-anak Allah. Dengan demikian, pekerjaan kasih yang mereka telah lakukan dan terus mereka lanjutkan bagi umat Tuhan adalah bukti mereka sudah diselamatkan. Kini, penulis surat Ibrani mendorong pembaca suratnya untuk mewujudkan kehidupan Kristen secara nyata dengan lebih sungguh. Mereka harus bertahan terhadap penganiayaan yang sedang menimpa mereka, dengan cara memandang akan pengharapan dari janji-janji ilahi yang kelak akan digenapi-Nya (ayat 11-12). Selain itu, mereka harus ingat bahwa para pendahulu mereka sudah memperoleh penggenapan janji tersebut. Sebenarnya, janji Allah itu sudah diberikan-Nya sejak Ia memanggil Abraham, leluhur Israel (ayat Anak+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">13-15). Sama seperti Abraham percaya dan menaruh harapannya kepada Allah, demikianlah pembaca surat Ibrani harus memercayakan diri kepada-Nya. Kepastian akan penggenapan janji itu menjadi makin teguh sebab Allah sendiri yang menjadi penjaminnya dan Yesus jaminannya (ayat 17-20). Keselamatan sudah dijamin oleh Allah di dalam Kristus Yesus bagi kita. Keselamatan yang Ia berikan itu menyebabkan orang Kristen menjadi pewaris janji Allah. Perbuatan yang harus kita lakukan adalah mempraktikkan perbuatan kasih dalam hidup sehari-hari kepada sesama, bahkan meluas kepada orang-orang yang memusuhi Injil sebagai wujud ungkapan syukur kita akan anugerah-Nya itu. Renungkan: Buktikan iman Anda dengan perbuatan kasih dan kepercayaan penuh kepada-Nya. | 
| (0.91128955307263) | (Ibr 7:1) | (sh: Imamat Melkisedek (Sabtu, 29 Oktober 2005)) Imamat MelkisedekImamat Melkisedek Pada umumnya, seseorang yang memberkati orang lain lebih tinggi posisinya daripada orang yang diberkati (ayat 7). Penulis Ibrani memakai kebenaran ini untuk menunjukkan posisi Tuhan Yesus sebagai Anak Allah lebih tinggi daripada Abraham, bapa leluhur Israel dan keimaman suku Lewi. Dalam peraturan Hukum Taurat, keturunan suku Lewi berhak memungut persepuluhan dari saudaranya, yakni sepuluh suku Israel keturunan Yakub (Bil. 18:21). Hal ini bukan menunjukkan suku Lewi lebih tinggi posisinya dari suku-suku lainnya. Ini adalah pengaturan dari Allah bagi Israel untuk menjalankan tata ibadah bagi-Nya. Abraham (leluhur Israel) ternyata diberkati oleh Melkisedek dan Abraham membalasnya dengan memberikan persepuluhan kepada Melkisedek (Ibr. 7:1-2). Hal ini menunjukkan bahwa status Melkisedek lebih tinggi daripada Abraham dan Melkisedek adalah imam yang diperkenan Allah untuk mewakili seluruh Israel (Abraham dan keturunannya). Jadi, imamat Melkisedek melampaui imamat Lewi. Siapakah Melkisedek? Ia disebut imam Allah yang Mahatinggi. Latar belakangnya yang tidak memiliki orangtua dan tidak mempunyai silsilah menjadikannya representasi Yesus sebagai Anak Allah (ayat 3). Jadi, Melkisedek melambangkan imamat Sang Anak Allah yang melebihi imamat Harun dan suku Lewi (lih. Anak+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">6:20). Merujuk pada Ibr. ps Anak+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">5:10 yang menyatakan bahwa Yesus datang untuk menjadi imam besar bagi umat Allah menurut imamat Melkisedek, maka imamat Yesus lebih penting dan lebih utama daripada imamat Lewi karena status Yesus sebagai Anak Allah dan karena kualitas keimamatan-Nya. Yesus adalah perantara kita dengan Allah, yang dilakukan-Nya satu kali di kayu salib dan untuk selamanya. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi ragu untuk menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya jalan menuju Allah Bapa. Hidup dan karya-Nya telah membuktikan hal tersebut. Doaku: Ya Tuhan, aku percaya bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya jalan kepada Allah Bapa. | 
| (0.91064357541899) | (Ibr 1:9) | (full: MENCINTAI KEADILAN DAN MEMBENCI KEFASIKAN.
) Nas : Ibr 1:9 Tidaklah cukup bagi anak-anak Tuhan untuk mengasihi keadilan saja; mereka juga harus membenci kejahatan. Kita melihat hal ini dengan jelas dalam pengabdian Kristus terhadap keadilan (Yes 11:5) dan kebencian-Nya terhadap kejahatan dalam kehidupan, pelayanan, dan kematian-Nya (lihat cat. --> Yoh 3:19; lihat cat. --> Yoh 11:33). [atau ref. Yoh 3:19; Yoh 11:33] 
 | 
| (0.90285162011173) | (Ibr 3:7) | (sh: Ketegaran hati yang membinasakan (Jumat, 22 Juli 2005)) Ketegaran hati yang membinasakanKetegaran hati yang membinasakan Apa yang akan terjadi pada seorang anak yang bebal bila tidak ada yang menghajar dan mendidiknya secara benar? Anak seperti itu akan bertumbuh menjadi seorang dewasa yang berperangai keras kepala dan tidak tunduk pada otoritas. Ia hanya akan menjadi pengacau masyarakat. Perilaku umat-Nya, bangsa Israel terhadap Allah pada masa lampau bagaikan seorang anak yang bebal. Mereka telah melihat dan mengalami kuasa Allah, namun tetap menolak percaya kepada-Nya. Kutipan Mazmur 95:7-11 di nas ini dan perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menunjukkan ketegaran hati mereka (ayat 7-11). Sikap inilah yang membuat Allah murka kepada mereka serta tidak mengizinkan mereka masuk ke Tanah Perjanjian untuk menikmati semua janji dan kemurahan-Nya. Cara penulis Surat Ibrani mengutip Perjanjian Lama menunjukkan bahwa suratnya itu ditujukan kepada para pembaca Yahudi (ayat 16-19). Tujuannya menjadikan ketegaran hati Israel yang menuai murka Allah ini sebagai contoh agar para pembaca suratnya jangan ikut menegarkan hati. Ketegaran hati berasal dari hati yang jahat dan yang menolak percaya pada Yesus. Ketegaran hati ini dapat membuat seseorang menjadi murtad (ayat 12). Penulis tidak menginginkan akibat ini terjadi pada para pembaca suratnya karena mereka telah menjadi milik Yesus (ayat 14-15). Tidak sedikit orang yang mengaku Kristen, namun tidak memercayai Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat meskipun ia telah mengalami kuasa, kemurahan, dan kasih Allah. Orang seperti ini menganggap percaya kepada Yesus karena iman dan akan menerima hidup kekal sebagai akibatnya merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Orang seperti ini akan sangat mudah berpaling dari Tuhan Yesus kepada hal-hal dunia yang menawan hatinya. Camkan: Yesus Kristus tanpa pamrih telah memberi diri-Nya untuk keselamatan kita. Iman asal-asalan kita kepada-Nya adalah sikap menghina Dia. | 
| (0.90229217877095) | (Ibr 10:29) | (full: MENGINJAK-INJAK ANAK ALLAH.
) Nas : Ibr 10:29 Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti 
 | 
| (0.90229217877095) | (Ibr 12:5) | (full: DIDIKAN TUHAN.
) Nas : Ibr 12:5 Perhatikan beberapa hal mengenai didikan Tuhan atas orang-orang percaya dan kesukaran serta penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi dalam kehidupan kita. 
 | 
| (0.89920474860335) | (Ibr 1:1) | (full: 
) Penulis : Tidak Disebutkan Tema : Perjanjian yang Lebih Baik Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan) Latar Belakang Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" Ibr 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa. Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (Ibr 13:18-24). Oleh karena satu dan lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat bahwa Paulus menulis surat ini baru tersebar luas pada abad ke-5. Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria, ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan yang langsung diperolehnya dari Kristus (bd. Gal 1:11-12), sedangkan penulis surat ini menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus (Ibr 2:3). Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos dalam Kis 18:24-28 paling cocok dengan keadaan penulis surat ini. Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M. Tujuan Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Penulis menantang para pembacanya 
 Survai Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" (Ibr 13:22). Surat ini terdiri atas tiga bagian utama. 
 Ciri-ciri Khas Delapan ciri utama menandai surat ini. 
 | 
| (0.89920474860335) | (Ibr 13:1) | (full: PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN.
) Nas : Ibr 13:1 Di dalam gereja PB orang-orang percaya memandang dan menyapa satu sama lain sebagai saudara-saudara seiman di dalam Kristus (bd. 1Tes 4:9-10; 1Pet 1:22; 2Pet 1:7). Persaudaraan Kristen merupakan akibat dari hubungan bersama dengan Bapa dan Putra tunggal-Nya (Ibr 1:2). Pada waktu kita mengambil bagian dalam kasih karunia Kristus, kita semua menjadi anak-anak bersama Dia dan ahli waris bersama dari berkat-berkat Bapa (Ibr 1:2; Yoh 1:12-13; Rom 8:14-17; Ef 1:5-7). Sebagai akibat persaudaraan ini, kita diajarkan oleh Bapa untuk saling mengasihi (1Tes 4:9; 1Yoh 4:11; lihat cat. --> Yoh 13:34; lihat cat. --> Yoh 13:35). [atau ref. Yoh 13:34-35] | 
| (0.89920474860335) | (Ibr 1:5) | (sh: Anak Allah termulia! (Jumat, 1 Oktober 1999)) Anak Allah termulia!Anak Allah termulia! Ia adalah Putra Allah yang lebih tinggi dari segala sesuatu, bahkan lebih tinggi dari malaikat-malaikat. Pernyataan ini menyerang beberapa pandangan yang kebanyakan meyakini bahwa ada makhluk-makhluk berkekuasaan melebihi manusia. Dalam Perjanjian Lama orang Yahudi percaya bahwa Allah memiliki makhluk yang lebih tinggi derajat kemuliaan-Nya daripada manusia, yaitu para malaikat. Namun, yang lebih tinggi dan lebih mulia dari para malaikat adalah Kristus, Putra tunggal Allah sendiri. Kepada-Nya para malaikat menyembah dan oleh-Nya para malaikat diperintah. Ia sendiri turut serta dalam penciptaan semua makhluk. Para malaikat saja tunduk pada perintah-Nya, apalagi kita! Pengakuan Allah. Yesus mendapatkan pengakuan/pengesahan dari Allah langsung bahwa Ia adalah Putra-Nya. Malaikat adalah pelayan yang harus menyembah-Nya, sedangkan Yesus akan duduk di sebelah kanan Allah, pemegang pemerintahan, Raja di atas segala raja untuk selama-lamanya. Pemberi tongkat kerajaan adalah Allah sendiri sebagai Pemilik Kerajaan Sorga. Dengan demikian, berarti pengesahan ini diberikan kepada Yesus dari Allah yang memiliki kuasa dan berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tak seorang pun memiliki kuasa dan kedudukan lebih tinggi daripada Yesus. | 
| (0.89284262569832) | (Ibr 2:1) | (sh: Peringatan penting (Sabtu, 2 Oktober 1999)) Peringatan pentingPeringatan penting. Peringatan ini diberikan kepada orang beriman, yang maknanya masih berkaitan erat dengan keutamaan Yesus. Firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat akan mendatangkan sangsi bagi mereka yang melanggarnya. Jika demikian, terlebih lagi mereka tak akan luput bila menyia-nyiakan keselamatan di dalam pengorbanan Yesus Kristus. Mereka yang menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu pasti tak dapat menghindar dari hukuman dan murka Allah. Keselamatan di dalam Yesus tidak dapat dianggap murah atau disia-siakan. Ini adalah salah satu implikasi dari keutamaan Yesus dibandingkan malaikat. Allah meneguhkan kesaksian. Hal ini membuktikan betapa pentingnya kesaksian tentang berita keselamatan, sehingga Allah sendiri yang bertindak meneguhkan kesaksian anak-anak-Nya dan mengutus Roh Kudus untuk memeteraikan kesaksian tersebut. Tak ada kebutuhan yang terutama bagi manusia selain keselamatan di dalam Yesus Kristus. Berita keselamatan ini mempunyai dua sisi yang merupakan inti utama yaitu keselamatan dan kematian. Beritakanlah terus di dalam penyataan kekuasaan-Nya, agar orang lain tidak menyia-nyiakan keselamatan yang besar ini dan mengalami kematian. Doa: Keutamaan-Mu sungguh nyata di dalam anugerah keselamatan bagiku. Terpujilah Engkau. Kesaksian Pribadi Saya sudah tiga tahun menerapkan metode Baca Gali Alkitab seperti yang dicanangkan oleh PPA. Melalui metode itu, saya mendapat berkat-berkat yang saya uraikan sebagai berikut: 1. Berkat Rohani Dalam metode ini, bagian penerapan/aplikasi mendapat penekanan. Hal ini penting, sebab pembaca didorong bertumbuh dalam menerapkan firman Tuhan. Saya mengalami dampak rohani yang cukup besar, tidak hanya dalam pembaharuan karakter, tetapi dipersiapkan menghadapi tantangan hidup dan pelayanan 2. Berkat Melalui metode ini, saya dapat menggali Alkitab, mengeksposisikan secara benar/tepat. Hal ini sangat menolong, ketika saya mencoba mengeksegese teks Alkitab. (Selain menggunakan langkah-langkah lain yang diatur dalam ilmu hermeneutik) Sisipan artikel dengan topik-topik teologis yang cukup menarik, telah banyak menolong kami dalam study di teologi. Selamat HUT 30 PPA. (Fauziduhu -- Mahasiswa STTEIA) | 
| (0.8864805027933) | (Ibr 8:1) | (sh: Dukungan "Orang Kuat" (Kamis, 27 April 2000)) Dukungan "Orang Kuat"Dukungan "Orang Kuat". Di Indonesia banyak sekali contoh dimana seorang yang sebenarnya sudah terbukti bersalah dan dapat dihukum, namun tiba-tiba divonis bebas. Setelah diteliti ternyata orang tersebut mempunyai hubungan baik dengan seorang pejabat tinggi. Karena itu ia tidak dapat tersentuh hukum. 'Lawan-lawan politiknya pun tidak mampu menjatuhkannya. Mengapa bisa demikian? Karena ia mempunyai dukungan dari "'orang kuat". Kristen di dunia sebenarnya juga mempunyai dukungan dari "Orang Kuat" yaitu Yesus Kristus Tuhan kita, namun tentunya tidak dalam konteks negatif seperti contoh di atas. Ia adalah Orang kuat kita karena Ia adalah Imam Besar kita (ayat 1). Setelah Ia menyelesaikan karya penebusan-Nya di dunia yang dimulai dari kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga, Kristus masih terus berkarya di surga sebagai Imam Besar kita. Ia adalah Imam Besar kita bukan berdasarkan spekulasi idealisme atau teori belaka, namun berdasarkan fakta. Yesus sebagai Imam Besar begitu nyata dan Dialah Imam Besar milik Kristen sepanjang zaman. Karena imam besar keturunan Lewi selalu berganti-ganti karena kematian, sedangkan keimaman Yesus adalah abadi di Surga. Sebagai Imam Besar Ia akan melakukan pelayanan seperti yang dilakukan oleh imam keturunan Lewi, yaitu mempersembahkan korban penghapus dosa, menjadi perantara antara Allah dan manusia, dan menjadi juru syafaat (Anak+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">2:11). Pelayanan imam keturunan Lewi hanyalah gambaran dari apa yang Yesus kini lakukan di surga. Selain itu sebagai Imam Besar, Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar. Ini berarti, Ia juga mempunyai kuasa dan hak penuh atas seluruh alam semesta, seperti Allah Bapa sendiri. Renungkan: Karena itulah Kristen tidak perlu takut dan gentar menghadapi gelombang zaman dan tantangan dari kelompok-kelompok tertentu yang makin lama makin besar dan berat, yang siap untuk menerkam, melibas, bahkan menghancurkan kita.Yesus tidak hanya menjanjikan kuasa yaitu Roh Kudus sebelum naik ke surga, namun Ia juga masih peduli, terus berkarya, dan melakukan pelayanan- Nya untuk mendukung kita sebagai Imam Besar di surga. Ia tahu persis apa yang kita butuhkan, karena selain Anak Allah, Dia juga Anak Manusia. "Dialah Orang Kuat kitab. | 
| (0.88429737430168) | (Ibr 11:35) | (full: ORANG-ORANG LAIN MEMBIARKAN DIRINYA DISIKSA.
) Nas : Ibr 11:35 Allah mengizinkan beberapa orang anak-Nya yang setia mengalami penderitaan dan kesulitan yang hebat (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR). Sekalipun mereka menikmati kehadiran ilahi, Allah tidak meloloskan mereka semua dari penderitaan dan kematian (ayat Ibr 11:35-39). 
 | 
| (0.88429737430168) | (Ibr 1:1) | (sh: Allah berinisiatif (Kamis, 30 September 1999)) Allah berinisiatifAllah berinisiatif. Upah perbuatan dosa manusia adalah putusnya hubungan dengan Allah. Namun Allah berinisiatif untuk memulihkan hubungan tersebut. Melalui pelbagai cara Allah mempersiapkan pemulihan hubungan dengan ciptaan-Nya. Puncak inisiatif Allah adalah melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Ia adalah pribadi yang dengan sempurna menyatakan kehendak dan hakekat Allah. Tidak ada yang lain yang lebih tinggi, yang lebih berkuasa dan mulia dari pada Kristus. Keutamaan Yesus. Kristus adalah perantara Allah dengan manusia, yang jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat dan nama-Nya pun jauh lebih indah daripada nama mereka. Mengapa demikian? (ayat 1) Ia adalah yang berhak menerima segala yang ada; (ayat 2) Ia menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan; (ayat 3) Ia adalah penebus dosa; (ayat 4) Ia duduk di sebelah kanan Allah. Malaikat tak memiliki hak dan keutamaan seperti Dia. Pengenalan kita akan Yesus Kristus sungguh menentukan pemahaman kita tentang karya keselamatan dalam hidup kita. Sudahkah Anda meyakini keutamaan Yesus Kristus? Doa: Kubersyukur mengenal dan mengalami anugerah kasih-Mu yang tiada taranya. Aku rindu menceritakannya kepada orang lain bahwa Engkaulah segala-galanya bagiku. | 
| (0.88429737430168) | (Ibr 5:11) | (sh: Ada masalah (Jumat, 8 Oktober 1999)) Ada masalahAda masalah. Bila ada seorang yang badannya bertumbuh besar sedangkan kelakuannya masih seperti anak balita, kita tahu pasti ada masalah yang cukup serius dalam dirinya. Demikian juga dengan Kristen. Tujuan Kristen yang utama adalah kedewasaan dan teladan utamanya adalah Yesus Kristus (Ef. 4:13) -- yang telah "mencapai kesempurnaan" melalui penderitaan-Nya. Oleh karenanya, bertumbuh menuju kedewasaan merupakan suatu keharusan bagi kita (ayat 12). Jika ada Kristen yang tidak mau bertumbuh, pasti ada masalah (bdk. 1Kor. 14:20). Mendengar peringatan firman. Orang Ibrani terancam bahaya, yaitu berbalik dari iman yang menghidupkan kepada iman yang mematikan. Penulis surat kuatir mereka belum menyadari bahaya itu. Firman Tuhan tidak diberikan untuk menjawab semua pertanyaan kita secara teoretis mengenai kemungkinan terjadi kemurtadan dalam berbagai situasi; tetapi memberi peringatan secara praktis dan pribadi kepada setiap orang yang cenderung berhenti dalam perjalanan imannya. Kecenderungan ini sangat membahayakan. Sebaliknya, secara positif firman-Nya menghimbau kita semua dengan kasih yang mesra, untuk maju terus menuju kedewasaan dalam Kristus (ayat Anak+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">6:9). Doa: Ya Yesus, jagalah langkahku tetap beriman mengiring-Mu. | 
| (0.87979865921788) | (Ibr 1:1) | (sh: Penyataan Sempurna (Sabtu, 29 Juli 2017)) Penyataan SempurnaPenulis Ibrani mengawali suratnya dengan pernyataan, "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya..." (Ibr. 1:1-2). Memang awalan yang tidak lazim pada zamannya. Pada masa itu para penulis surat biasanya memulai surat dengan memperkenalkan dirinya. Sang Penulis tidak menganggap itu sebagai hal yang penting. Dia langsung mulai dengan memperkenalkan Allah yang dikenal-Nya melalui pribadi Anak-Nya Yesus Kristus. Sang Penulis menyatakan bahwa Allah selalu ingin menyapa manusia. Frasa "berulang kali" (polumeros)memperlihatkan bahwa dari zaman ke zaman para nabi menyampaikan berita yang relevan pada zamannya. Namun, perkenalan itu bukanlah sesuatu yang utuh. Menurut W. Barclay tidak ada seorang nabi pun yang pernah menerima kebenaran ilahi itu seutuhnya. Tetapi, Yesus berbeda. Yesus tidak menerima kebenaran itu atau menerima sebagian dari kebenaran itu, tetapi Dia adalah Kebenaran seutuhnya. Sedangkan, frasa "pelbagai cara" (polutropos)menyiratkan bahwa para nabi secara kreatif, dengan cara-cara manusiawi menyampaikan kebenaran Allah yang telah diterimanya. Para nabi berupaya dengan berbagai cara agar para pendengarnya paham. Kadang dengan menggunakan alat peraga. Itu berbeda dengan Yesus. Ia menyatakan Allah dengan pribadi-Nya sendiri. Yesus menyatakan kepada manusia siapakah Allah itu. Dia menyatakan Allah itu dengan diri-Nya sendiri. Yesus adalah Allah. Sang Penulis menyatakan bahwa sapaan Allah melalui para nabi itu tidak cukup. Sehingga Allah, pada masa yang telah ditetapkan-Nya, merasa perlu berkomunikasi melalui Anak-Nya -- Yesus Kristus -- yang adalah gambar wujud (karakter) Allah. Itu berarti manusia dapat mengenali Allah yangsebenarnya jika mereka melihat Yesus. Dengan demikian penulis menegaskan adanya kesinambungan antara PL dan PB. [YM] | 
| (0.87979865921788) | (Ibr 2:1) | (sh: Keselamatan adalah Anugerah Terbesar (Selasa, 1 Agustus 2017)) Keselamatan adalah Anugerah TerbesarAdalah hal yang wajar memberikan hadiah bagi orang yang dicintai atau dikasihi. Sungguh tidak wajar memberikan sesuatu yang terbaik justru kepada pihak yang telah memusuhi atau melawan kita. Demikianlah yang telah Allah lakukan kepada manusia, yang sejatinya sering kali melanggar pada apa yang menjadi ketetapan-Nya. Dalam pikiran penulis Surat Ibrani, ada dua wahyu yang dianugerahkan Allah kepada umat-Nya, antara lain: Pertama, wahyu tentang hukum yang datangnya dengan perantaraan malaikat, yaitu wahyu Hukum Dasa Titah (Sepuluh Perintah). Setiap orang yang melanggar Hukum Dasa Titah akan dikenakan hukuman yang setimpal. Kedua, wahyu yang datangnya dengan perantaraan Yesus Kristus, Sang Putra. Wahyu ini jauh lebih besar ketimbang wahyu Hukum Dasa Titah. Setiap pelanggaran terhadap wahyu ini mendapat hukuman yang jauh lebih berat. Karena itu, manusia tidak bisa mengabaikan wahyu yang datangnya dari para malaikat, apalagi mengabaikan wahyu yang lebih besar, yaitu Kristus. Wahyu Allah melalui Kristus menghantar manusia masa ini pada keselamatan sejati. Hanya percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka manusia sudah memperoleh anugerah keselamatan Allah. Sesungguhnya, yang mengancam hidup manusia bukanlah ketika ia terkena bencana. Sebaliknya saat dirinya terbuai dan terhanyut dalam dosa. Hari demi hari, banyak sekali orang semakin jauh dari Allah. Banyak orang tak sadar bahwa dirinya terlibat dalam suatu keadaan dan pada akhirnya menemukan hidupnya berantakkan dan telah menghancurkan orang lain. Pelanggaran dan ketidaktaatan bersumber dari ketidaksediaan manusia untuk mendengar firman Allah. Kekerasan hati manusia yang menolak suara Allah, yaitu firman Allah, bisa membuatnya menyia-nyiakan keselamatan Allah itu. Marilah kita senantiasa membuka hati, pikiran, dan telinga kita mendengar firman Allah, agar keselamatan yang telah kita terima tetap lestari dalam kehidupan kita! [AY] | 
| (0.87979865921788) | (Ibr 9:11) | (sh: Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita (Minggu, 30 April 2000)) Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kitaKuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita. Di dalam seluruh
    Alkitab, darah mempunyai makna yang unik. Darah dicurahkan untuk
    menyediakan kulit binatang yang menutupi ketelanjangan Adam dan
    Hawa. Darah dicurahkan untuk korban persembahan seperti yang
    ditetapkan Hukum Taurat. Darah sangat bermakna, sehingga bangsa
    Israel dilarang untuk makan atau pun minum darah (lih.  Darah di dalam persembahan korban Perjanjian Lama merupakan lambang persembahan korban utama yang akan datang kelak. Darah yang memungkinkan bangsa Israel menghampiri hadirat Allah, merupakan lambang yang jelas dari darah yang dicurahkan di bukit Kalvari. Darah Kristus merupakan sumber dan janji atas penebusan kekal yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada kita. Selain itu darah Kristus juga menyucikan hati nurani kita (ayat 14). Semua kesalahan, rasa malu dan semua cela yang disebabkan karena dosa terhapus sudah oleh karena pengampunan-Nya yang dicurahkan bersama tercurahnya darah Anak Domba Allah. Di dalam darah-Nya kita akan mendengar: "Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka" (Anak+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">8:12). Ketika kita mendapatkan pengampunan karena iman, hati nurani juga dibersihkan dan disucikan. Dengan demikian kita dapat hidup beribadah kepada Dia, Allah yang hidup. Tanpa penyucian dari darah domba Allah, manusia adalah seperti sebuah mainan mobil dengan baterei yang kemudinya sudah dipatok, agar jalannya terus berputar-putar. Demikian jugalah kita sebelum darah-Nya menyucikan kita. Dosa sudah mematok arah hidup kita sehingga kita mau tidak mau mengikuti kemana dosa membawa kita. Renungkan: Darah Kristus pun memampukan kita untuk mengubah arah hidup kita, sehingga kita mulai berjalan menuju kepada kebenaran-Nya. Bacaan untuk Minggu Paskah 2: Kisah Para Rasul 2:42-47 I Petrus 1:3-9 Yohanes 20:19-31 Mazmur 105:1-7 Lagu: Kidung Jemaat 208 | 
| (0.87529988826816) | (Ibr 9:15) | (sh: Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi (Senin, 1 Mei 2000)) Keajaiban dan misteri anugerah IlahiKeajaiban dan misteri anugerah Ilahi. Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara dari suatu perjanjian baru. Sebab hanya darah dan kematian-Nya yang telah berhasil mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan oleh para imam dan korban persembahan di dalam perjanjian lama (14). Walaupun bukan suatu hal baru bagi Allah, bagi manusia merupakan perjanjian baru. Dalam sejarah manusia, perjanjian baru menggantikan dan melebihi perjanjian lama yang diberikan melalui perantaraan Musa. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah. Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru. Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian yang kekal yang dijanjikan yaitu tanah surgawi. Ini diperuntukkan khusus kepada orang-orang yang sudah dipanggil. Melalui perjanjian ini, tujuan Illahi atas seluruh ciptaan dibawa kepada penggenapannya secara sempurna (lih. Why. 7:9). Apa yang membuat pengorbanan Kristus demikian sempurna dan ajaib? Bukankah perjanjian baru juga mempersembahkan korban tebusan dan penghapusan dosa bagi banyak orang (17-22)? Inilah keajaiban dan misteri anugerah Ilahi. Anak Allah yang seharusnya tidak mengalami kematian, harus mengalami kematian. Sebagai korban bagi sesama-Nya, bangkit, dan menyatukan manusia dengan diri-Nya sendiri, agar mereka dapat menikmati berkat yang kekal. Karena itu pula Ia hanya perlu menghadap Allah dan mempersembahkan diri-Nya satu kali. Ini juga bersesuaian dengan 'nasib' akhir manusia yaitu diadili oleh Hakim Agung setelah kematiannya. Setelah itu Ia akan datang kedua kalinya untuk menjemput umat-Nya dan membawanya kepada keselamatan kekal (28). Renungkan: Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka 'misteri' kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban anugerah-Nya. | 
| (0.87529988826816) | (Ibr 10:26) | (sh: Terus maju atau binasa (Kamis, 4 Mei 2000)) Terus maju atau binasaTerus maju atau binasa. Kembali ke Yudaisme dan seluruh sistem persembahannya, bagi jemaat Ibrani, adalah suatu tindakan yang dipikirkan pun jangan. Mereka harus membuang jauh-jauh pilihan itu. Penulis surat ini bukanlah seorang yang tidak mau menyadari keadaan yang dihadapi jemaat Ibrani. Dia tahu penganiayaan dan tekanan yang harus dialami oleh jemaat Ibrani sejak mereka percaya kepada Kristus. Dia tahu bagaimana fakta bahwa Kristus tidak segera datang kembali, telah menggoncangkan iman mereka. Dia tahu bahwa argumentasi teman-teman jemaat Ibrani yang mengatakan bahwa Yesus adalah pembohong, cukup menggoyahkan keyakinan mereka. Bahkan Dia pun tahu bagaimana kuatnya godaan yang mereka rasakan untuk kembali kepada keyakinannya yang semula bahwa Yudaisme adalah ajaran yang benar. Namun ia tetap dengan keras memperingatkan mereka untuk tidak mengambil tindakan itu, apa pun yang terjadi. Menolak hukum Musa saja hukumannya dirajam batu hingga mati, apalagi mengingkari karya penebusan Allah di dalam Yesus Kristus setelah mereka pernah mempercayai dan hidup di dalamnya, konsekuensinya sungguh mengerikan. Sebab itu sama dengan menginjak-injak Anak Allah, menganggap najis darah Kristus dan menghina Roh Kudus. Mereka harus tetap bertekun apa pun yang terjadi, sebab mereka meyakini suatu pengharapan yang jauh lebih mulia dan berharga (32-35). Kenapa sekarang mau mundur lagi? Suatu hal yang sangat disayangkan sebab tinggal sedikit lagi bahkan sangat sedikit waktu Yesus akan datang lagi. Artinya jika ia kembali kepada Yudaisme, ini merupakan kerugian yang berlipat ganda dan sia-sialah segala penderitaan-Nya. Di satu sisi, ini merupakan penghiburan karena tidak selama-lamanya mereka akan mengalami penderitaan. Di sisi lain, ini juga menekankan tidak ada alternatif lain buat mereka. Terus bertekun atau mati. Namun demikian penulis Ibrani mempunyai keyakinan bahwa walaupun mereka sedang goyah, mereka adalah orang kristen sejati yang tidak akan pernah mundur dan binasa (39). Seperti Petrus, mereka akan kembali kuat dan teguh, akan kembali hidup dan bersaksi dengan berani. Renungkan: Kristen sejati adalah Kristen yang tidak pernah mundur walau apa pun yang terjadi. Karena alternatif lain yang tersedia hanyalah kebinasaan kekal. Anda mau terus atau mundur? | 


 
   untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [
 untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [