Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 219 ayat untuk Suara (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.41) (1Raj 2:44) (endetn)

Ditinggalkan "jang diketahui (suara) hatimu", menurut terdjemahan Junani dan 2Ta 1:12.

(0.41) (Yoh 5:28) (jerusalem: mendengar suaraNya) Ini mengenai kebangkitannya orang-orang mati pada hari terakhir, bdk Mat 22:29-32.
(0.41) (1Yoh 3:20) (ende)

Suara hati adalah hakim bagi setiap orang jang menundjukkan baik-buruknja perbuatan seseorang. Dia tetap menjertai tiap orang, dan dialah jang pertama-tama menjatakan baik-buruknja perbuatan.

Namun suara hati diberi oleh Tuhan kepada tiap manusia. Djadi Tuhan lebih besar dari suara hati.

(0.41) (Bil 7:89) (jerusalem: Apabila Musa ...) Ayat ini tidak bersangkutan dengan apa yang mendahuluinya dan tidak pula dengan apa yang menyusul
(0.39) (Mzm 29:1) (sh: Tidak tuli terhadap Allah! (Sabtu, 1 Maret 2003))
Tidak tuli terhadap Allah!

Beberapa ahli menyoroti suatu fenomena psikologis yang menarik pada anak-anak: "tuli terhadap ibu"/mother deafness. Beberapa anak kelihatannya tidak dapat mendengar suara ibu mereka sendiri yang sedang berbicara, tetapi kemudian tanggap ketika dipanggil oleh orang lain. Bukan kurang ajar, atau cuek, tetapi entah bagaimana seakan otak mereka telah terlatih untuk menganggap suara ibu mereka sebagai suara rutin yang tidak penting (seperti suara nafas sendiri, deru mobil), lalu secara refleks mengabaikannya.

Kristen masa kini banyak mengeluh tentang sulitnya mendengarkan suara Allah. Sayangnya, sebagian kesulitan itu paralel dengan "tuli ibu" yang kita baca di atas: beragamnya suara-suara dalam hidup dan hati kita telah membuat kita secara refleks mengabaikan suara Allah. Zaman ini cenderung membuat kita menganggap suara Allah, dorongan dan bahkan peringatan Roh-Nya, sebagai bagian dari kebisingan batiniah yang rutin terdengar dan tidak terlalu penting untuk disimak.

Mazmur ini menyatakan suara Allah sebagai kekuatan dahsyat yang mengatasi dan membuat gentar alam semesta dengan segenap isinya. Suara-Nya mengguntur bagai badai di atas perairan (ayat 3), bagai guruh di atas Gunung Libanon dan padang gurun (ayat 5-9). Ini bukan mazmur biasa, tetapi pengakuan pemazmur dan umat Israel atas kedahsyatan Allah dalam sejarah Israel. Suara Allah, yang menjadi lambang kedahsyatan kuasa dan keagungan Allah, mampu mereka saksikan nyata dalam dunia riil mereka. Dan kesadaran akan kedahsyatan suara Allah membawa berkat bagi umat; mereka yakin Allah yang dahsyat itu juga akan menyertai mereka. Kesadaran, perendahan diri, kepekaan dan keberserahan kepada Allah akan bermuara pada penyertaan-Nya (ayat 10-11).

Renungkan: Orang yang menempatkan Allah sebagai Raja atas hati dan hidupnya akan tanggap mendengar suara dan kehendak Allah.

(0.35) (Yes 40:9) (bis: Naiklah ... Sion)

Naiklah ... Sion atau: Yerusalem, naiklah ke atas gunung yang tinggi dan umumkanlah kabar baik! Sion, bersoraklah dengan suara nyaring, dan umumkanlah kabar baik!

(0.35) (1Sam 1:13) (ende)

Biasanja orang bersembahjang dengan suara njaring. Hari raja keigamaan biasanja djuga pesta besar, jang mengakibatkan kelebihan dalam makan-minum. Demikian wasangka 'Eli ada dasarnja.

(0.35) (1Tes 4:9) (ende: Allah sendiri mengadjarkan)

jaitu Roh Kudus dalam batin manusia. Umat Tesalonika telah membuktikan, bahwa mereka mengerti dan rela menurut suara Roh Kudus itu.

(0.35) (Zef 2:14) (jerusalem: burung ponggok) Dalam naskah Ibrani tertulis: sebuah suara
(0.33) (Kel 19:19) (jerusalem: guruh) Harafiah: dalam (atau: melalui) suatu suara. Kata ini kalau berbentuk jamak selalu berarti: guruh, bdk Kel 19:16. Dalam bentuk tunggal seperti di sini, kata itu juga dapat berarti "guruh", tetapi juga dapat diartikan sebagai suara Allah yang "menjawab" dan dengan jelas dapat ditangkap Musa.
(0.33) (1Sam 3:1) (jerusalem) Ceritera ini mengenai penyataan Allah yang pertama, yang olehnya Samuel dijadikan nabi, 1Sa 3:20. Ini bukan mimpi sebab Samuel justru dibangunkan oleh suara itu. Dengan arti kata luas peristiwa itu boleh dikatakan "penglihatan", 1Sa 3:15. Samuel memang tidak melihat apa-apa tetapi hanya mendengar suara Tuhan.
(0.33) (Ayb 15:4) (jerusalem: rasa takut) Ialah rasa takut akan Allah, bdk Ams 1:7+; Maz 15:4+
(0.33) (Yes 40:6) (jerusalem: Ada suara) Suara sorgawi ini mengganti penampakan Allah yang memanggil nabi, Yes 6:8-13; Yer 1:4-10; Yeh 1-2. Ini barangkali menyatakan bahwa perasaan orang sudah lebih peka terhadap transendensi Allah. Nabi (seperti juga hanya dengan nabi-nabi lain) minta dan mendapat penjelasan lebih jauh tentang tugas yang dipercayakan kepadanya.
(0.33) (1Tes 4:16) (jerusalem) Harafiah: Waktu seruan, waktu suara penghulu malaikat (=malaikat agung), waktu sangkakala Tuhan, Allah sendiri...Suara dan sangkakala yang berbunyi dan awan-awan (yang lazimnya menyertai penampakan Allah, bdk Kel 13:22; 19:16, dll) merupakan hal-hal yang biasa dalam sastra apokaliptip dalam menggambarkan akhir zaman, bdk Mat 24:30 dst+; 2Te 1:8+.
(0.29) (Kid 8:13) (ende)

Penghuni taman ialah Kebidjaksanaan (mempelai perempuan dari Md.Ag) di Palestina (taman), jang suaranja sudah didengarkan oleh kawan2 (kaum sebangsa) si pengarang. Ia sendiripun ingin mendengarkan suara kebidjaksanaan.

(0.29) (Kis 22:9) (ende: Tidak didengarnja)

Kalau dibatja sepintas lalu tidak tjotjok dengan apa jang diberitakan dalam Kis 9:7. Barangkali harus diartikan disini bahwa mereka mendengar suara tetapi tanpa menangkap kata-kata orang.

(0.29) (1Tes 5:3) (ende: Sedjahtera dan aman)

Utjapan bertjorak sembojan, guna membungkamkan suara hati-nurani, bagi orang jang ingin menikmati bumi tanpa diganggu atau diragu-ragukan oleh ingatan akan murka Allah" jang mengantjam.

(0.29) (1Sam 1:13) (jerusalem: dalam hatinya) Biasanya orang berdoa dengan suara nyaring. Waktu perayaan-perayaan keagamaan orang kadang-kadang minum terlalu banyak sampai mabuk, Yes 22:13; Ams 2:8 Karena itu Eli dapat menyangkal Hana mabuk.
(0.29) (Ayb 26:11) (jerusalem: tiang-tiang langit) Ialah gunung-gunung tinggi yang dianggap tumpuan dan penyangga kubah langit. Tiang-tiang itu tergoncang oleh guntur, suara atau hardik Allah, bdk Maz 29, atau oleh gempa bumi, bdk Maz 18:8.


TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA