(0.59822575) | (Mzm 37:23) | (jerusalem: menetapkan langkah-langkah) Maksudnya: membuat langkah tetap, membimbing di jalan hidup yang aman |
(0.56401267857143) | (1Tes 5:3) |
(full: DAMAI DAN AMAN.
) Nas : 1Tes 5:3 Orang tidak percaya yang akan berkata, "Damai dan aman." Hal ini dapat berarti bahwa dunia menantikan dan mengharapkan perdamaian. Hari Tuhan dan masa kesesakan seluruh dunia akan menimpa mereka dengan mendadak, membinasakan semua harapan untuk perdamaian dan keamanan. |
(0.49852148214286) | (2Raj 5:17) |
(ende) Untuk menghormati seorang dewa harus berada dalam wilajahnja. Maka itu Na'aman mengambil sedikit dari wilajah Jahwe, supaja di Damsjikpun ada wilajah Jahwe dan dapat dihormati disana. |
(0.49852148214286) | (1Tes 5:3) |
(ende: Sedjahtera dan aman) Utjapan bertjorak sembojan, guna membungkamkan suara hati-nurani, bagi orang jang ingin menikmati bumi tanpa diganggu atau diragu-ragukan oleh ingatan akan murka Allah" jang mengantjam. |
(0.49852148214286) | (Why 12:6) |
(ende: Kepadang gurun) Padang gurun antara Palestina dan Mesir banjak digunakan sebagai tempat pengungsian jang aman. Penulis tentu chususnja djuga ingat akan perlindungan dan pemeliharaan Allah terhadap umat Israel, pada perdjalanan mereka dari Mesir ke Palestina. |
(0.49852148214286) | (Ul 3:11) | (jerusalem: dari besi) Mungkin dimaksudkan batu-batu yang mengandung besi. Boleh jadi disinggung kuburan-kuburan besar yang dibuat dengan batu-batu raksasa, seperti yang dijumpai di sekitar kota Aman. Sembilan hasta ialah l.k. empat meter. |
(0.49852148214286) | (Mzm 23:3) | (jerusalem: jalan yang benar) Ialah jalan rata, aman sentosa untuk kawanan domba |
(0.49852148214286) | (Mzm 26:12) | (jerusalem: tanah yang rata) Artinya: keadaan aman sentosa, tidak berbahaya |
(0.49852148214286) | (Mzm 37:3) | (jerusalem: di negeri) Ialah di Tanah Suci, Palestina, Maz 25:13; Ula 16:20; bdk Maz 37:9,20,34 |
(0.49852148214286) | (Mzm 94:4) | (jerusalem: menyombong) Oleh karena orang fasik merasa diri aman, Maz 94:7, mereka juga angkuh hati dan bertindak dengan sewenang-wenangnya, bdk Maz 19:14+; Maz 54:5+ |
(0.44589117857143) | (Mzm 59:1) |
(sh: Aman di tengah bahaya (Minggu, 13 Juni 2004)) Aman di tengah bahayaAman di tengah bahaya. Belum lama ini, kita dikejutkan oleh sebuah berita tentang satu keluarga yang terjebak di dalam rumah berteralis besi. Mereka terjebak api hingga semua mati hangus. Rumah yang aman terhadap bahaya pencuri dari luar justru tidak aman terhadap bahaya api dari dalam. Daud menghadapi ancaman bahaya yang luar biasa. Ia diintai di rumahnya sendiri, di tempat yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang paling aman. Apa yang Daud lakukan? Pertama, ia berseru kepada Tuhan (ayat 2-6). Sekalipun Daud yakin akan ketidakbersalahannya, ia tidak menjadikan hal itu sebagai senjatanya melainkan tetap berpaling kepada Tuhan, Kota Bentengnya. Kedua, ia menempatkan dirinya dan masalah yang dihadapinya di dalam hubungannya dengan Tuhan (ayat 7-14). Ia mengkontraskan apa yang dilakukan oleh para mu-suhnya (ayat 7-8) dengan respons dari Tuhan terhadap mereka (ayat 9-11). Bukannya terintimidasi, Daud justru berani menghadapi mereka, karena Tuhan yang menjadi perisainya (ayat 12). Ia yakin bahwa Tuhan sendiri yang akan "berperang" melawan mereka demi kemuliaan-Nya yang harus menghukum dosa, kecongkakan, sumpah serapah, dan dusta (ayat 13-14). Ketiga, Daud berespons dengan pujian. Ia mengontraskan keadaan para musuhnya yang "kelaparan" (ayat 15-16) dengan keadaannya yang melimpah di dalam Tuhan. Bahkan di dalam bahaya, hatinya meluap dengan pujian dan sukacita karena kasih setia dan perlindungan Tuhan (ayat 17-18). Renungkan: Tuhan perlindungan terpercaya, luar dan dalam kehidupan kita. |
(0.42739314285714) | (Mzm 27:1) |
(sh: Aman dalam perlindungan Tuhan (Kamis, 27 Februari 2003)) Aman dalam perlindungan TuhanAman dalam perlindungan Tuhan. Sekali lagi bila orang benar diserang, difitnah dan diancam, kepada siapakah ia berlindung? Adakah tempat yang cukup aman di bumi ini bagi orang benar? Di manakah perlindungan sejati? Pemazmur menyatakan dengan tegas bahwa Tuhan adalah terang, keselamatan, dan benteng hidupnya. Maka, ia tidak usah takut akan musuh seperti apa pun karena kepercayaannya bahwa Tuhan adalah perlindungannya (ayat 1-3). Lebih dari pada itu, pemazmur yakin bahwa tempat paling aman adalah rumah Tuhan, yaitu kehadiran Tuhan dalam hidupnya karena di hadirat Tuhanlah pemazmur terlindungi dari mara bahaya (ayat 4-6). Maka, dengan mantap pemazmur menaikkan doa permohonannya agar Tuhan segera menyelamatkan dia (ayat 7), dan jawaban Tuhan tidak jauh dari keyakinannya, yaitu agar pemazmur mencari wajah-Nya (ayat 8), maksudnya tentu meminta firman atau juga belajar dari firman- Nya. Maka, pemazmur minta sungguh Tuhan mengajarnya supaya ia semakin yakin akan perkenanan Tuhan atasnya (ayat 7-10). Permohonan pemazmur semakin mendesak karena desakan dari para musuh yang telah memfitnahnya dan ingin menghabiskannya. Namun, pemazmur tetap berpegang pada kepercayaannya, yaitu Tuhan yang akan menyelamatkannya. (ayat 11-13) Mazmur ini ditutup dengan ajakan untuk menantikan Tuhan (ayat 14). Pemazmur mempercayakan hidupnya ke tangan Tuhan, yang diyakininya sebagai perlindungan sejati. Hadirat Tuhan adalah tempat perlindungan yang paling aman. Bila Tuhan yang melindungi, siapakah musuh yang dapat mengganggu? Renungkan: Sewaktu-waktu kerusuhan dapat menimpa kita; penderitaan, wabah penyakit, malapetaka, kemiskinan menyerbu tanpa dapat kita elakkan. Saat itu, Anda tidak dapat lari berlindung kepada siapa pun atau ke tempat mana pun yang aman, kecuali kepada Tuhan dan tempat kudus-Nya. |
(0.39881717857143) | (2Raj 5:1) |
(ende) Kata Hibrani, jang diterdjemahkan dengan "kusta", djauh lebih luas maknanja daripada penjakit kusta benar. Tiap2 penjakit kulit dinamakan begitu. Disinipun bukanlah penjakit kusta jang benar. Kalau demikian halnja, maka Na'aman (dan kemudian Gehazi) terkutjil dari pergaulan, hal mana tidak terdjadi. |
(0.39881717857143) | (Mzm 23:3) |
(ende: demi namaNja) ialah untuk kemuliaan dan kehormatanNja sendiri. bukannja berdasarkan si mursjid dan djasanja. |
(0.39881717857143) | (Kis 5:29) |
(full: LEBIH TAAT KEPADA ALLAH DARIPADA KEPADA MANUSIA.
) Nas : Kis 5:29 Pertanyaan yang harus senantiasa ditanyakan oleh orang percaya ialah, "Apa yang berkenan di hadapan Allah?" dan bukan, "Apakah hal itu bijaksana, aman, menyenangkan dan disukai orang lain?" (bd. Gal 1:10). |
(0.39881717857143) | (Mi 2:8) | (jerusalem) Ayat ini dalam naskah Ibrani rusak. Terjemahan Indonesia l.k. berdasarkan terjemahan Yunani. Naskah Ibrani berbunyi sbb: Kemarin umatKu bangkit berdiri menjadi musuh. Di hadapan muka kamu merebut jubah berharga dari mereka yang lewat dengan aman sentosa, yang pulang dari peperangan. |
(0.39881717857143) | (1Tim 3:15) | (jerusalem: dasar kebenaran) Gereja/jemaat Allah yang hidup, Ula 5:26; 2Ko 6:16, ialah "baitNya", artinya baik rumah maupun keluargaNya, Bil 12:7; Ibr 3:6; 10:21; 1Pe 4:17. Dalam gereja itu tersimpanlah dengan aman Injil yang menyelamatkan, 1Ti 3:16. |
(0.39015476785714) | (2Raj 5:15) |
(sh: Iman, aman, atau serakah? (Minggu, 8 Mei 2005)) Iman, aman, atau serakah?Iman, aman, atau serakah?
Sepertinya Naaman percaya pada Tuhan karena Dia telah menyembuhkan penyakitnya. Ia merasa perlu membayar sebagai ungkapan terima kasih (ayat 15). Oleh karena hamba-Nya tidak bersedia dibayar dengan harta maka Naaman akan membayar dengan cara menyembah Tuhan orang Israel di negerinya sendiri (ayat 17). Namun, ia akan tetap menyembah dewa bangsanya karena risiko jabatan (ayat 18). Sikap Naaman ini bukan sikap iman, tetapi sikap mencari aman. Di mata Naaman, Tuhan dan Elisa hanyalah sarana untuk memberikan kesembuhan dari penyakitnya. Naaman menetapkan nilai kesembuhannya itu sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas plus sepuluh potong pakaian atau sekitar Rp 10 Miliar (ayat 6). Sikap Gehazi tidak berbeda dari sikap Naaman. Gehazi melihat uang dan kekayaan sebagai segala-galanya (ayat 20-23). Gehazi bagaikan pengusaha Kristen yang melihat pelayanan tidak lebih dari bisnis jasa yang ujung-ujungnya keuntungan. Oleh sebab itu, Gehazi rela mencoreng ketulusan Elisa demi mendapatkan harta tersebut. Harta ia dapatkan, namun kusta Naaman hinggap padanya (ayat 26-27). Sungguh menyedihkan melihat orang menjual imannya demi rasa aman karena diterima di lingkungannya, atau orang yang menjajakan imannya demi harta yang fana. Gereja yang cepat mengkompromikan nilai-nilai kebenaran agar diterima masyarakat, atau gereja yang memanipulasi pelayanan untuk memperkaya kantong-kantong segelintir orang adalah gereja palsu. Sikap seperti Elisalah yang harus diteladani. Ia melakukan mukjizat bukan untuk keuntungan pribadi melainkan karena dirinya adalah hamba Allah (ayat 16). Camkan: Kalau kesalehan kita tidak lebih daripada kebutuhan rasa aman atau hanya untuk meraup keuntungan duniawi, kita tidak layak menyebut diri anak-anak Tuhan! |
(0.35250792857143) | (Yer 7:9) |
(full: MENCURI, MEMBUNUH ... BERDIRI DI HADAPAN-KU.
) Nas : Yer 7:9-10 Bangsa itu melakukan bermacam-macam dosa (ayat Yer 7:5-9); kemudian pada hari Sabat mereka datang ke Bait Suci dan berdiri di hadapan Allah, menipu diri sendiri sehingga menyangka bahwa mereka aman di dalam kasih Allah bagi mereka. Teologi semacam ini kelihatan dewasa ini ketika orang yang hidup dalam pemberontakan melawan Allah dan perintah-perintah-Nya merasa aman karena mereka percaya akan "darah Kristus." Dengan kata-kata Yeremia, mereka mengandalkan "perkataan dusta yang tidak memberi faedah" (ayat Yer 7:8). |