Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 26 dari 26 ayat untuk dahsyatnya [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.24573196666667) (Why 9:1) (sh: Bukan bertobat, tetapi mengeraskan hati (Minggu, 14 Agustus 2005))
Bukan bertobat, tetapi mengeraskan hati

Bukan bertobat, tetapi mengeraskan hati Ketika sangkakala kelima ditiup, sebuah bintang jatuh yang menimbulkan malapetaka dahsyat atas dunia ini. Dari uraian tentang perusakan dahsyatnya, bintang jatuh itu adalah malaikat jahat yang ingin memusnahkan manusia. Kesimpulan ini ditopang oleh pembeberan nama si perusak, yaitu Abadon dan Apolion (bhs. Yunani) yang berarti kehancuran dan penghancur. Kehancuran itu sangat dahsyat sebab malaikat jahat itu dilepas dengan kekuatan dari lubang jurang maut untuk menghancurkan dunia (ayat 2). Menurut Yesus, Iblis sudah jatuh dari langit (Luk. 10:17-20). Iblis jatuh karena dicampakkan Yesus. Pencampakkan Iblis itu membawa akibat kehancuran tak terperi bagi manusia yang tidak bermeterai keselamatan Allah (Why. 9:4b). Kejatuhan Si Jahat membawa akibat ngeri bagi para pengikutnya. Namun, perlindungan Allah nyata bagi orang yang setia pada-Nya.

Tulah dari sangkakala keenam mungkin masih menegaskan kaitannya dengan jawaban doa-doa orang kudus. Sebab, tulah sangkakala ketujuh ini keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Tuhan (ayat 13). Seperti halnya angka empat dalam bagian terdahulu melambangkan seluruh penjuru bumi, tulah keenam ini adalah tindakan Allah merespons doa-doa segenap umat-Nya di seluruh penjuru bumi. Pembawa petaka kali ini adalah empat malaikat yang sekian lama diikat untuk akhirnya dibiarkan lepas menghancurkan dunia (ayat 14). Mereka mengerahkan pasukan luar biasa banyaknya. Semuanya adalah kekuatan najis yang diberi kuasa untuk membunuh sepertiga manusia (ayat 15). Api, asap, dan belerang yang mematikan manusia itu mirip dengan hukuman neraka kelak. Tujuan hukuman ini selain membela umat Allah juga untuk memperingatkan manusia akan ancaman murka kekal Allah. Namun, bagi mereka yang mengeraskan hati, hukuman peringatan Allah sekalipun hanya tambah membuat mereka mengeraskan hati lebih hebat lagi (ayat 20-21).

Responsku: _________________________________________ ___________________________________________________

(0.2106274) (Mi 2:1) (sh: Allah tak pernah gagal (Kamis, 14 Desember 2000))
Allah tak pernah gagal

Allah tak pernah gagal. Mikha memaparkan secara rinci dosa umat Allah. Penyerobotan tanah dan perampasan hak dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kekayaan dan kekuasaan terhadap rakyat miskin (1-3). Pada masa itu tanah pertanian adalah sumber utama penghidupan. Perampasan tanah berarti penyebab kemiskinan dalam masyarakat. Penindasan, penjarahan, pelecehan kaum wanita, dan penghancuran keluarga dilakukan secara sistematis oleh mereka (8-9). Tidak hanya itu, kekayaan mereka ternyata juga dapat membeli khotbah dan nubuat (6- 7, 11). Kehidupan agama mereka penuh dengan kepalsuan. Para nabi palsu berkhotbah hanya demi materi sehingga masyarakat hanya dijejali dengan pengajaran yang kosong. Seluruh tatanan sosial, moral, dan spiritual umat Allah sudah hancur.

Allah tidak tinggal diam. Ia telah merancang penghukuman bagi mereka ketika mereka merancang kejahatan (3). Penghukuman itu pasti dan serius sehingga Mikha memulai penyampaian penghukuman Allah dengan ungkapan `celakalah' - sebuah ratapan khusus dalam upacara penguburan. Ini menandakan bahwa masa depan mereka gelap. Ladang- ladang hasil jarahan dan warisan mereka akan musnah (4). Identitas mereka sebagai umat Allah juga sirna (5). Begitu dahsyatnya penghukuman hingga yang menyaksikan ikut meratap (4). Apakah ini berarti keberadaan umat Allah di dunia akan sirna? Tidak! Pengharapan untuk pembaharuan umat Allah telah Ia siapkan. Sorak kemenangan akan mengganti ratapan. Gembala yang agung akan mengumpulkan sisa orang Israel dan memimpin mereka masuk ke kerajaan-Nya (12-13). Peristiwa ini tidak menunjuk kepada pulangnya bangsa Israel dari pembuangan melainkan lahirnya Mesias, sehingga umat manusia yang percaya kepada-Nya akan menembus realita dunia dan memanifestasikan dirinya sebagai umat Allah yang hidup.

Renungkan: Dengan hancur dan tercerai-berainya Israel, dosa tampaknya beroleh kemenangan mutlak. Perealisasian tujuan Allah bagi dunia dan umat manusia melalui bangsa Israel tampaknya akan gagal. Namun Allah adalah Allah yang berdaulat. Ia tidak pernah gagal. Dosa dan Iblis tidak mungkin mengalahkan-Nya. Komunitas Allah yang berpusat pada Yesus Kristus sudah lahir di dunia. Tujuan Allah bagi dunia dan seluruh umat manusia semakin terealisasi secara sempurna.

(0.2106274) (Mat 26:30) (sh: Dibunuh untuk bangkit, dikalahkan untuk menang (Sabtu, 7 April 2001))
Dibunuh untuk bangkit, dikalahkan untuk menang

Dibunuh untuk bangkit, dikalahkan untuk menang. Perjamuan malam diakhiri dengan pujian, Yesus segera menuju ke bukit Zaitun. Perbincangan Yesus dengan 11 murid seputar misi-Nya sebagai Juruselamat belum dipahami dengan benar oleh mereka. Sebentar lagi peristiwa yang begitu dahsyat akan memporakporandakan tim Yesus. Yesus sebagai pemimpin yang digambarkan sebagai Gembala akan dibunuh dan kawanan domba akan terceraiberai. Apa yang pernah dinubuatkan oleh nabi Zakharia beberapa saat lagi akan tergenapi. Sang pemimpin harus dibunuh. Bukan semata karena ulah Yudas dan para musuh-Nya sehingga Gembala itu dibunuh, bukan pula kemenangan telak mereka atas Gembala yang lemah dan tak berdaya. Tetapi Allah memang menetapkan bahwa Gembala yang akan menjadi Penyelamat kawanan domba itu harus mati dibunuh. Pembunuhan keji itu menunjukkan betapa dahsyatnya dosa yang menguasai manusia, betapa hebatnya murka Allah atas dosa dan betapa beratnya hukuman Allah atas dosa yang harus ditanggung oleh Sang Gembala, demi hidup kawanan domba-Nya dan seluruh umat manusia.

Murid-murid yang tidak memahami sedahsyat apa peristiwa yang bakal menggoncangkan iman mereka masih sempat menyanggah pernyataan Yesus. Menanggapi pernyataan mereka, Yesus memperingatkan bahwa Petrus yang merasa kuat justru yang akan menyangkal. Situasi sulit dan kondisi yang sangat berat akan dialami. Untuk sementara waktu mereka pasti dikalahkan, dihancurkan, dan digoncangkan karena Sang Pemimpin dibunuh. Pemaparan Yesus jelas dan lugas mengenai apa yang bakal terjadi pada waktu dekat dan apa yang akan terjadi sesudah semuanya selesai. Ia mempersiapkan diri-Nya dan murid- murid-Nya menghadapi peristiwa keji yang tak lama lagi terjadi. Namun tetap dengan pengharapan, Ia akan dibunuh tetapi Ia akan bangkit. Musuh-Nya hanya dapat membunuh tubuh manusiawi-Nya. Ia berjanji bahwa Ia pasti bangkit dan pergi ke Galilea ke tengah-tengah mereka.

Renungkan: Situasi dan kondisi sulit yang kita hadapi begitu mudah menggoncangkan iman kita dan menghancurkan tekad untuk mengikut Yesus. Kita harus hidup dalam pengharapan. Yesus yang mati adalah Yesus yang bangkit. Yesus yang dikalahkan adalah Pemenang. Dengan Dia kita hadapi hidup ini dalam iman dan pengharapan yang pasti.

(0.2106274) (Luk 21:1) (sh: Bahaya terbesar bagi Gereja Tuhan (Rabu, 12 April 2000))
Bahaya terbesar bagi Gereja Tuhan

Bahaya terbesar bagi Gereja Tuhan. Berdasarkan penelitian, jauh lebih banyak manusia mati karena bakteri yang tidak kasat mata karena terlalu kecil, daripada karena diterkam harimau yang jauh lebih besar, lebih kuat, dan lebih seram penampakannya. Fakta ini menunjukkan bahwa bahaya yang tidak nampak sulit dihindari, karena dampak yang ditimbulkan tidak langsung maka sulit terdeteksi. Demikian pula bagi Gereja Tuhan. Bahaya yang tidak nampak akan membawa kehancuran yang fatal bagi misi dan keberadaannya di dunia.

Dalam masyarakat yang sudah sedemikian korup, baik sistem sosial maupun agamanya, ternyata masih ada individu-individu yang mempunyai dedikasi penyembahan kepada Allah yang luar biasa, seperti yang ditunjukkan oleh janda miskin dengan persembahannya (ayat 1-4). Ia memberikan dengan seluruh tekad kerelaan untuk mempersembahkan seluruhnya kepada Allah. Bukan seperti pada orang kaya yang tindakan dan sikap kehidupan beragamanya sama sekali tidak mencerminkan dedikasinya kepada Allah. Orang kaya di sini bisa dikatakan mewakili korupsi besar- besaran yang terjadi di dalam kehidupan beragama orang Israel. Korupsi yang demikian, yang tidak mau bertobat, nantinya akan membawa kehancuran Bait Allah seperti yang dinubuatkan oleh Yesus (ayat 5-6). Sejarah memang membuktikan bahwa Bait Allah akhirnya dihancurkan oleh Kaisar Roma. Betapa dahsyatnya dampak yang ditimbulkan dari korupsi dalam tubuh umat Tuhan. Ia mampu menghancurkan seluruh keberadaan dan misi umat Tuhan di dunia. Hal ini adalah bahaya terbesar bagi umat Tuhan sepanjang zaman.

Yesus juga menjabarkan bahaya-bahaya lain yang akan mengancam kehidupan umat Tuhan seperti penyesat-penyesat, bencana alam, peperangan, bahkan bahaya penderitaan fisik dan mental yang akan dialami oleh murid-murid-Nya (ayat 12-19). Namun itu semua tidak dikatakan Tuhan akan memberikan dampak yang menghancurkan bagi kehidupan umat Tuhan. Sebaliknya penderitaan fisik dapat menjadi kesempatan bagi umat Tuhan untuk bersaksi. Bahkan Yesus sendiri akan memberikan kekuatan untuk tetap menang dalam penderitaan.

Renungkan: Karena itulah gereja Tuhan zaman kini harus memberikan porsi waktu, pikiran, dan dana yang besar bagi pembangunan rohani umat-Nya. Jangan biarkan korupsi rohani menggerogoti gereja kita.

(0.2106274) (Yoh 16:16) (sh: Duka jadi suka (Rabu, 12 Maret 2008))
Duka jadi suka

Judul: Duka jadi suka
Seperti kebanyakan orang masa kini, para murid Yesus juga mengikut Yesus dengan harapan akan mendapat kehormatan dan kemuliaan. Lalu ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, siapkah mereka untuk tetap ikut Yesus?

Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya. Ia berkata bahwa mereka akan mengalami kesedihan yang teramat dalam setelah kematian-Nya. Pada saat yang sama, orang-orang yang telah menyalibkan Yesus justru akan bersukacita karena kematian Dia. Hari kematian Yesus bagaikan hari kemenangan bagi mereka. Namun kesedihan para murid tidak akan lama. Dukacita mereka akan berubah menjadi sukacita. Betapa besarnya sukacita yang akan dialami para murid ketika mereka tahu bahwa Yesus telah bangkit dari kematian (Luk. 24:41, 52). Yang Yesus maksud bukanlah menggantikan duka mereka dengan suka, melainkan duka mereka akan menjadi sukacita. Apa bedanya?

Banyak orang mengharapkan sukacita, tetapi tidak ingin mengalami dukacita dulu untuk memperoleh sukacita itu. Namun jika sukacita yang dimaksud Yesus adalah dukacita yang ditransformasi Allah menjadi sukacita, maka murid Kristus harus menanggung dukacita dulu, baru mengalami sukacita. Kebenaran ini digambarkan Yesus seperti seorang ibu yang akan melahirkan bayinya (ayat 21). Si ibu harus menanggung rasa sakit lebih dulu saat melahirkan. Sesudah itu, ia dapat bersukacita, yakni saat ia melihat dan menggendong bayinya. Seperti itulah derita dan kesedihan dalam hidup murid-murid Tuhan. Ada rasa sakit untuk seketika waktu lamanya, tetapi rasa sakit itu ditransformasi ke dalam sukacita kekal (band. 2Kor. 4:16-18).

Sukacita kita sebagai orang Kristen bukan ditemukan dalam kepemilikan segala sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita bersukacita karena kita membutuhkan Allah dan mengalami bagaimana hidup kita dipuaskan oleh Dia. Sukacita semacam itu adalah sukacita kekal, yang hanya dapat kita miliki bila kita berpaut pada Kristus.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA