Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 83 ayat untuk dusta (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.50) (Yoh 8:44) (full: IA ADALAH PENDUSTA DAN BAPA SEGALA DUSTA. )

Nas : Yoh 8:44

Dusta disebut sebagai ciri khas Iblis; dia sumber segala kebohongan (Kej 3:1-6; Kis 5:3; 2Tes 2:9-11; Wahy 12:9). Dusta adalah dosa yang bertentangan dengan pikiran Allah, yang adalah kebenaran (Wahy 19:11). Acuh tak acuh terhadap dosa dusta merupakan salah satu tanda yang pasti dari keadaan yang tidak saleh, satu petunjuk bahwa seseorang belum dilahirkan oleh Roh Kudus (Yoh 3:6) tetapi berada di bawah pengaruh Iblis selaku bapa rohaninya

(lihat cat. --> Yoh 4:24; dan

lihat cat. --> Wahy 22:15).

[atau ref. Yoh 4:24; Wahy 22:15]

(0.50) (Mzm 62:4) (jerusalem: menghempaskan dia....) Terjemahan ini tidak pasti. Terjemahan lain dengan memperbaiki naskah Ibrani: hanya tipu daya saja yang direncanakan mereka dan mereka suka membujuk; dengan dusta dalam mulutnya mereka memberkati, tetapi...
(0.50) (Rm 13:9) (jerusalem: jangan mencuri) Sejumlah naskah menambah: jangan naik saksi dusta
(0.43) (1Yoh 2:18) (sh: Tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran (Rabu, 6 Desember 2000))
Tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran

Suatu malam seorang gadis cilik sedang berada di kamar tamu, tiba- tiba ia memecahkan pajangan porselen yang ditempatkan di sebuah rak. Ia sangat ketakutan dan segera menyelinap ke luar sebelum seorang pun memergokinya. Ketika ia bermaksud menyembunyikan kesalahannya, ia teringat ajaran ibunya bahwa dusta adalah dosa. Setelah ia merenungkannya, ia menceritakan semua kejadian itu kepada ibunya.

Dusta bukan sekadar perkataan tidak jujur seperti perenungan gadis cilik di atas, namun dusta adalah segala bentuk penyangkalan terhadap kebenaran, karena itu pendusta adalah musuh Allah. Di dalam dirinya tidak ada kebenaran dan segala tindakannya melawan kebenaran, inilah yang disebut antikristus. Mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus dan berarti mereka pun menyangkal Allah Bapa yang mengutus-Nya (12-13). Kapan antikristus mulai muncul? Sebelum surat Yohanes ditulis pun sudah banyak antikristus (18). Sepintas mereka tidak dapat dibedakan dari orang benar, karena mereka termasuk `jemaat' (19). Mereka mungkin beribadah, melayani, mengajar, dan berdoa bersama-sama orang benar. Tetapi sesungguhnya mereka tidak sungguh-sungguh orang benar. Mereka menentang Kristus, menyesatkan dengan pengajaran yang menyimpang dari kebenaran, dan mereka adalah pendusta.

Apakah antikristus dapat dibedakan dari orang benar? Orang yang mengetahui kebenaran dapat membedakan mana kebenaran dan mana pendusta (21). Setelah kita mengetahui, kita dapat bersikap waspada terhadap ajarannya. Pengajar kita hanyalah satu yaitu Yesus Kristus yang telah nyata kebenaran-Nya dalam firman-Nya. Kita harus tetap berpegang kepada kebenaran firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus, sehingga kita tidak disesatkan oleh berbagai pengajaran yang tidak benar. Dengan tetap tinggal di dalam firman, berarti kita tinggal di dalam Yesus, dan kita akan memiliki hidup yang kekal.

Renungkan: Kristen yang sungguh-sungguh belajar firman Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan tergoyahkan oleh ajaran- ajaran yang menyesatkan, karena ia dapat membedakan dusta dan kebenaran. Jadilah Kristen yang profesional, yang sungguh-sungguh mengerti mengapa Anda menjadi Kristen!

(0.40) (Ams 17:23) (jerusalem: hadiah suapan) Yang dimaksud ialah: hadiah yang disuapkan kepada hakim atau saksi dusta, bdk Ams 17:8; 18:16; dalam Ams 21:14 kata "hadiah" mempunyai arti yang lebih luas. sogokan dan menerima suap dilarang keras oleh hukum Taurat, Kel 23:8; Ula 16:19; 27:25; bdk Yes 1:23; Ams 5:12.
(0.40) (Yoh 14:17) (jerusalem: Roh kebenaran) Roh itu adalah pewahyu dan prinsip agama sejati, Yoh 4:23 dst; Ia dipertentangkan dengan penguasa dunia ini yang adalah "bapa segala dusta", Yoh 8:44; Yoh 15:26; Yoh 16:13; 1Yo 4:5 dst
(0.39) (Mzm 12:1) (sh: Dusta manusia dan kebenaran firman Allah (Jumat, 10 Januari 2003))
Dusta manusia dan kebenaran firman Allah

Ketika semakin banyak orang melakukan kejahatan, kita merasa tersudut sendirian tanpa daya melawan arus dosa massal teramat dahsyat. Perasaan demikian pernah dialami oleh hamba Tuhan seperti Elia, kini juga dialami oleh pemazmur. Dengan memperdalam pemahamannya tentang arti dan makna firman Allah, pemazmur dapat mengatasi pergumulan berat jenis ini.

Dosa sorotan mazmur ini adalah dosa kata-kata. Kata-kata mutlak perlu bagi berbagai segi kehidupan kemanusiaan kita. Tanpa kata, tak mungkin kita berkomunikasi membangun hubungan-hubungan. Dalam kehidupan agama pun, kata-kata berperanan normatif. Kebiasaan religius, norma etis, petunjuk ibadah, semuanya diatur melalui kata-kata. Dalam iman Kristen, hal itu bersumber pada kata-kata Allah di dalam Alkitab. Apabila kata-kata vital peranannya, dosa kata-kata fatal akibatnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila kebanyakan orang menerima dusta sebagai hal yang wajar, dan apabila semua kata yang orang komunikasikan lahir dari pikiran dan hati bercabang dua. Mungkinkah mempertahankan masyarakat manusia yang seluruh sendinya goyah?

Dosa dalam kata-kata tidak benar, dusta, bibir manis, namun bercabang arti, cakap besar, dan alat kata untuk menjatuhkan orang lain, dilawan pemazmur dengan serius. Ia minta agar Tuhan bertindak tegas supaya mereka yang berdosa kata seolah Tuhan tidak ada, disadarkan bahwa Tuhan ada (ayat 4,5). Melawan kejahatan tidak cukup secara negatif saja, harus juga positif. Kata-kata dusta dan keji tidak cukup ditolak dan dihukum. Kata- kata benar yang murni teruji dan yang mengandung janji-janji yang membangun harus dijunjung tinggi. Kata-kata berkualitas demikian hanya ada di dalam kata-kata Allah sendiri, yaitu firman-Nya.

Renungkan: Kita harus menjunjung tinggi firman Allah dengan menyerasikan kata-kata kita dengan kebenaran dan keindahannya.

(0.37) (Mzm 12:1) (sh: Dunia dalam lautan dusta dan kecurangan (Rabu, 10 Januari 2001))
Dunia dalam lautan dusta dan kecurangan

Kecurangan demi kecurangan terus terjadi dalam masyarakat kita. Dusta demi ambisi pribadi, dusta demi keuntungan materi, dan dusta demi mempertahankan kedudukan, merupakan pemandangan yang dapat kita lihat setiap hari. Belum lagi penindasan dan pengeksploitasian orang-orang yang miskin dan lemah terus berlangsung tanpa ada satu pembelaan yang berarti bagi mereka. Apakah kenyataan ini membuat kita prihatin dan berontak? Ataukah kita tidak peka lagi karena kita mungkin ikut terlibat di dalamnya? Apa yang harus kita lakukan?

Pemazmur, ketika melihat masyarakat di sekelilingnya penuh dusta dan kecurangan, ia hanya berseru `tolong' sebagai ungkapan permohonannya (ayat 2). Mengapa hanya satu kata singkat yang diungkapkan kepada Allah? Apakah masalahnya terlalu sederhana? Sebaliknya Ia kebingungan dan ketakutan karena orang saleh telah habis, demikian pula orang-orang yang setia telah lenyap. Habisnya orang saleh dan lenyapnya orang setia ini bisa jadi karena kematian, pergi dari masyarakat, atau tidak lagi menjadi saleh. Dalam konteks ini nampaknya banyak orang yang meninggalkan kesalehan dan kesetiaannya. Inilah yang mendorongnya dengan kuat untuk minta tolong dan karena terlalu mendesak dan menyesak maka ia hanya mampu mengatakan satu kata `tolong`.

Kondisi masyarakat di sekeliling pemazmur memang sangat parah. Menjadi orang fasik bukan lagi suatu hal yang memalukan, bahkan seperti sudah menjadi kebanggaan dan hal yang patut dipamerkan (ayat 9). Jika sudah demikian maka masyarakat tidak lagi peka terhadap amoralitas ataupun kebejatan yang terjadi di sekeliling mereka. Semua itu sudah menjadi bagian hidup mereka. Bagaimana pemazmur dapat bertahan, sehingga ia tidak habis lenyap? Ia melandasi hidupnya dengan keyakinannya kepada firman Tuhan yaitu bahwa Ia akan menjaga dan melindunginya. Dengan kata lain, firman Tuhanlah yang menopang dan menyokong kehidupannya, sehingga walau apa pun yang terjadi di sekitarnya ia tidak akan menjadi habis ataupun lenyap. Ia tetap akan setia dan hidup benar.

Renungkan: Pilihan di hadapan Kristen adalah habis lenyap atau bertahan setia. Untuk menjadi habis lenyap jauh lebih mudah, namun konsekuensinya? Untuk bertahan setia sangat sulit, namun mahkotanya? Jika Anda pilih yang kedua: baca, renungkan, dan taati firman-Nya.

(0.35) (Kel 20:16) (sh: Berhenti berdusta! (Kamis, 22 September 2005))
Berhenti berdusta!

Di manakah kita bisa menemukan kebenaran dan keadilan disuarakan dan dipraktikkan? Dalam tempat tertentu yang seharusnya kebenaran ditegakkan justru sering kali hanya berisikan dusta dan kepintaran bersilat lidah untuk menjungkirbalikkan fakta.

Perintah kesembilan ini melarang umat Israel bersaksi dusta melawan sesamanya di pengadilan. Dalam uraian perintah kesembilan ini di kitab Ulangan, seseorang dinyatakan bersalah dan patut dihukum mati bila ada dua atau tiga saksi yang keterangannya saling meneguhkan. Satu saksi saja tidak cukup. Untuk memastikan kesaksian itu benar maka para saksi sekaligus bertindak sebagai pelaku eksekusi hukuman mati tersebut (Ul. 17:6-7). Hal ini berbeda dengan kasus Nabot, dua saksi dusta yang disogok oleh Izebel telah menyebabkan Nabot dihukum mati walaupun ia tidak bersalah (1Raj. 21:8-10, 13-15).

Dalam Imamat 19:16, perintah kesembilan ini dijabarkan menjadi larangan menyebarkan fitnah di antara umat Israel, yang sekarang lazim disebut sebagai bergosip. Pepatah yang berbunyi, "Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan" memanglah tepat. Fitnah merupakan pembunuhan karakter. Seseorang yang terkena fitnah, hidupnya akan selalu dicurigai dan dipandang bersalah oleh orang lain yang terhasut fitnah. Menfitnah dapat menyebabkan orang yang tidak bersalah menanggung hukuman berat. Bergosip adalah tindakan jahat yang dapat membuat hidup seseorang menjadi hancur dan rumah tangga orang menjadi berantakan.

Anak-anak Tuhan dipanggil untuk menyatakan kebenaran. Tuhan Yesus mengajarkan "Katakan ya bila ya dan tidak bila tidak, selebihnya adalah dosa" (Mat. 5:37). Tindakan bergosip dan bersaksi dusta bukanlah tindakan kristiani, bahkan hal-hal itu menunjukkan seseorang bukan anak Tuhan sejati.

Camkan: Orang yang gemar berdusta adalah anak-anak Iblis karena Iblis adalah bapak para pendusta (Yoh. 8:44).

(0.30) (Mat 28:1) (sh: Bukan lagi saat untuk berduka! (Minggu, 12 April 1998))
Bukan lagi saat untuk berduka!

Dalam duka dan kasih yang besar pada Yesus, Maria Magdalena dan Maria yang lain pergi ke kubur Yesus. Tujuan mereka hanya satu, mereka ingin meratapi kematian Yesus. Ternyata kedukaan mereka tidak bisa berlarut tak berkeputusan. Jumat sebelumnya kubur yang mereka tuju itu adalah tempat orang menguburkan mayat Yesus. Hal-hal dahsyat di luar harapan mereka, tiba-tiba terjadi saat mereka tiba di kubur itu. Gempa bumi hebat terjadi karena malaikat Tuhan berwajah bagaikan kilat dan berbaju putih cemerlang menggulingkan batu penutup kubur itu. Para prajurit yang ditugaskan menjauhkan para murid dari kubur agar tidak mencuri mayat Yesus, gentar ketakutan sampai seperti orang mati. Kedua wanita itu segera sadar bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di dalam kubur itu.

Saksikan kebangkitan Yesus. Tugas utama malaikat itu bukanlah membuat gentar para prajurit tersebut. Juga bukan untuk menolong Yesus bangkit dari kematian. Yesus dengan kepenuhan kuasa kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri-Nya telah bangkit. Kekuatan maut tidak dapat lagi menahan-Nya. Apa yang telah berulangkali diceritakan-Nya lebih dulu, kini benar-benar terwujud. Para malaikat itu ditugaskan untuk memberitahukan kenyataan itu kepada kedua wanita itu. Supaya mereka tahu bahwa Yesus sudah bangkit. Supaya mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan yang menang. Supaya mereka boleh mengalami perubahan dan dengan sukacita menyaksikan berita ajaib itu kepada para murid lainnya. Tetapi oleh para imam kabar tersebut direkayasa menjadi dusta. Bukan saja sampai Injil Matius ini dituliskan kabar dusta itu telah dipercaya orang Yahudi, sampai kini pun cukup banyak orang lebih suka mempercayai dongeng dusta itu daripada mempertaruhkan hidup kepada Yesus yang bangkit dan hidup.

Renungkan: Kubur kosong itu adalah penunjuk penting kepada Dia yang sampai kekal kelak menjadi panutan iman orang Kristen segala abad.

Doa: Penuhi kami dengan kuasa kebangkitanMu untuk gigih memberitakan kabar kebenaran melawan kabar palsu

(0.30) (Mat 28:11) (sh: Memanipulasi kebenaran demi uang dan kesombongan (Senin, 16 April 2001))
Memanipulasi kebenaran demi uang dan kesombongan

Kekuatiran para imam terhadap kebenaran ucapan Yesus tentang kebangkitan-Nya kini terbukti. Mereka tidak menjadi percaya malah merekayasa kebenaran tersebut dengan dusta. Para penjaga yang mengabarkan berita itu mereka sogok dengan uang untuk tutup mulut terhadap kebenaran dan memerintahkan mereka untuk memberitakan cerita hasil rekayasa. Dan untuk membuat para penjaga tetap tutup mulut, mereka juga merekayasa cerita yang sebenarnya merugikan para penjaga, yaitu dengan mengatakan bahwa ketika tubuh Yesus dicuri, mereka sedang tertidur. Sesuai dengan ketentuan hukum ketentaraan Roma yang berlaku, jika seorang tentara tertidur ketika tugas maka konsekuensi dari keteledoran itu adalah hukuman mati. Namun, demi memperjuangkan keinginan untuk mewujudkan kejahatan, para imam tidak segan merancang kebohongan lain yang akan disampaikan kepada pemerintah Roma. Mereka telah berhasil mengubah fakta kebenaran menjadi sebuah cerita dusta, cerita "dongeng".

Akibatnya sungguh luar biasa, banyak orang yang begitu mudahnya mempercayai cerita isapan jempol itu. Sungguh celaka mereka! Karena mereka menyangkal kemenangan Yesus Kristus atas kuasa maut. Lebih celaka lagi mereka menutup kesempatan bagi diri mereka sendiri untuk menjadi bagian dari peristiwa agung kebangkitan Kristus. Manusia bebal, seperti para imam, akan terus berusaha melakukan apa saja untuk mempertahankan pemahamannya dengan kesombongan sekalipun mereka tahu bahwa kebenaran yang sebenarnya telah terbukti. Celakanya, mereka pun berusaha melibatkan masyarakat agar mempercayai mereka.

Begitu pula dengan para penjaga kubur, yang tidak berani mempertahankan kebenaran peristiwa yang disaksikannya karena uang. Ternyata peran ganda uang sebagai alat pembayaran benda dan sebagai alat pembayaran (upah) untuk menutup dan mengubah kebenaran menjadi kebohongan, kejujuran menjadi ketidakjujuran, masih terus berlaku hingga kini. Dan hal itu berlaku hampir di seluruh aspek hidup; mulai dari masyarakat sampai kepada para petinggi pemerintah; mulai dari umat sampai kepada pemimpin umat.

Renungkan: Dusta dan kesombongan tidak akan mampu menutupi realita kebangkitan Kristus. Camkanlah itu!

(0.30) (Kel 20:16) (full: JANGAN MENGUCAPKAN SAKSI DUSTA. )

Nas : Kel 20:16

Hukum kesembilan ini melindungi nama dan reputasi orang lain. Tidak seorang pun boleh membuat pernyataan palsu tentang sifat atau tindakan orang lain. Kita harus berbicara secara benar dan jujur tentang semua orang (bd. Im 19:16;

lihat cat. --> Yoh 8:44;

lihat cat. --> 2Kor 12:20).

[atau ref. Yoh 8:44; 2Kor 12:20]

Perintah ini juga meliputi berdusta pada umumnya (bd. Im 6:2-3; Ams 14:5; Kol 3:9).

(0.30) (Ams 13:5) (full: ORANG BENAR BENCI KEPADA DUSTA. )

Nas : Ams 13:5

Seorang yang benar akan lebih suka menderita siksaan karena mengatakan yang benar daripada mengelak penderitaan dengan berdusta (Dan 3:16-18). Orang semacam itu tahu bahwa menyerah kepada kebiasaan untuk berdusta adalah berdosa terhadap Tuhan (Ams 12:22); mereka yang melakukan hal itu tidak dapat masuk kerajaan Allah (Yoh 8:44;

lihat cat. --> Wahy 22:15).

[atau ref. Wahy 22:15]

(0.30) (Za 10:2) (full: YANG DILIHAT OLEH JURU-JURU TENUNG ADALAH DUSTA. )

Nas : Za 10:2

Karena umat itu tidak mempunyai gembala sejati untuk menuntun mereka di jalan yang benar, yaitu jalan percaya pada Allah, mereka berbalik dan percaya berhala, peramal dan perbuatan ilmu gaib lainnya. Para gembala sidang dan pengajar yang merusak kepercayaan kepada Alkitab dengan menyangkal pengilhaman ilahi dan infalibilitasnya secara tidak langsung mempengaruhi orang untuk berbalik kepada hal-hal itu.

(0.30) (Kis 5:3) (full: MENDUSTAI ROH KUDUS. )

Nas : Kis 5:3

Supaya mendapat nama dan ketenaran, Ananias dan Safira berdusta kepada gereja tentang pemberian mereka. Allah memandang dusta ini sebagai pelanggaran berat terhadap Roh Kudus. Kematian mereka berdua dimaksudkan sebagai tanda dari sikap Allah terhadap hati yang suka menipu di antara mereka yang mengaku pernah lahir kembali dan dipenuhi dengan Roh. Perhatikan bahwa berdusta pada Roh Kudus itu sama dengan berdusta kepada Allah (ayat Kis 5:3,4;

lihat cat. --> Wahy 22:15; dan

[atau ref. Wahy 22:15]

lihat art. AJARAN TENTANG ROH KUDUS).

(0.30) (Rat 2:1) (jerusalem) Ratapan kedua ini terlebih dahulu berkata tentang nasib malang yang menimpa raja-raja para imam, para nabi, para tua-tua dan anak-anak Rat 1:1-12; lalu pesajak berbicara dengan Sion, Rat 1:13-17 dan mengingatkan kepadanya nubuat-nubuat dusta yang disampaikan nabi-nabi gadungan, lalu mengajak dia meratap, Rat 1:18-22.
(0.28) (1Raj 22:23) (full: ROH DUSTA. )

Nas : 1Raj 22:23

Roh dusta dapat dianggap sebagai salah satu alat Iblis, yaitu roh jahat yang diutus Allah untuk menghukum Ahab dan para nabi palsu dalam dosa mereka. Hati mereka sudah begitu mengeras terhadap kebenaran sehingga Allah akhirnya menyerahkan mereka kepada kebohongan sebagai hukuman yang pantas atas dosa mereka (bd. Rom 1:21-27). Hukuman yang sama akan terjadi pada hari-hari terakhir zaman ini, ketika Allah akan mengirim "kesesatan" (versi Inggris NIV -- kesesatan yang sangat kuat, 2Tes 2:11) kepada semua yang "tidak menerima dan mengasihi kebenaran ... yang suka akan kejahatan" (2Tes 2:10,12). Kesesatan itu adalah "pekerjaan Iblis ... supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran" (2Tes 2:9,12;

lihat cat. --> 2Tes 2:10;

lihat cat. --> 2Tes 2:11;

lihat cat. --> 2Tes 2:12).

[atau ref. 2Tes 2:10-12]

(0.25) (2Raj 24:3) (full: MENJAUHKAN MEREKA DARI HADAPAN-NYA. )

Nas : 2Raj 24:3

Kejatuhan Yehuda menjadi hukuman Allah atas umat-Nya yang keras kepala dan tidak mau bertobat yang mengikuti dosa-dosa Manasye yang dahsyat,

  1. 1) Kemurtadan mereka sudah mencapai puncak. Para imam dan nabi mengucapkan dusta (Yer 5:31; 6:13). Keserakahan dan penipuan (Yer 6:13), kebejatan dan pelacuran (Yer 5:8-9), ketidakadilan dan kekerasan (Yer 6:7), penolakan firman Allah (Yer 8:9-10) dan ketidaksetiaan (Yer 9:2-3) menandai gaya hidup umat itu.
  2. 2) Hukuman Allah yang keras atas umat PL-Nya merupakan peringatan bagi orang percaya masa kini. Kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan yang dicangkokkan jikalau mereka menyesuaikan diri dengan dunia dan gaya hidup penuh dosa (lih. Rom 11:18-25).
(0.25) (Yer 7:9) (full: MENCURI, MEMBUNUH ... BERDIRI DI HADAPAN-KU. )

Nas : Yer 7:9-10

Bangsa itu melakukan bermacam-macam dosa (ayat Yer 7:5-9); kemudian pada hari Sabat mereka datang ke Bait Suci dan berdiri di hadapan Allah, menipu diri sendiri sehingga menyangka bahwa mereka aman di dalam kasih Allah bagi mereka. Teologi semacam ini kelihatan dewasa ini ketika orang yang hidup dalam pemberontakan melawan Allah dan perintah-perintah-Nya merasa aman karena mereka percaya akan "darah Kristus." Dengan kata-kata Yeremia, mereka mengandalkan "perkataan dusta yang tidak memberi faedah" (ayat Yer 7:8).



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA