Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 53 ayat untuk greek:1014 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.29944692537313) (Ibr 11:40) (jerusalem: kesempurnaan) Zaman terakhir, ialah zaman "kesempurnaan", sudah dimulai oleh Kristus, Ibr 2:10; 5:9; 7:28; 10:14, dan olehNya sudah dibuka jalan menuju hidup sorgawi, Ibr 9:11 dst; Ibr 10:19 dst. Orang benar dari Perjanjian Lama yang tidak dapat "disempurnakan" oleh hukum Taurat, Ibr 7:19; 9:9; 10:1, harus menunggu kebangkitan Kristus sebelum dapat masuk ke dalam hidup sempurna di sorga, bIbr 12:23; bdk Mat 27:52 dst; 1Pe 3:19+.
(0.24953908955224) (2Raj 8:11) (full: MENANGISLAH ABDI ALLAH ITU. )

Nas : 2Raj 8:11-12

Di dalam suatu penglihatan dari Roh penyataan, Elisa melihat bahwa Hazael akan menjadi raja Aram dan melakukan kejahatan yang dahsyat terhadap Israel (ayat 2Raj 8:12-13). Elisa menangis karena apa yang akan menimpa Israel sebagai akibat kemurtadan mereka. Sebagai abdi Allah yang sejati, ia merasakan kesedihan yang mendalam baik untuk Allah yang telah ditinggalkan oleh umat-Nya, maupun untuk umat itu yang kini harus menderita hukuman berat karena dosa-dosa mereka. Dengan cara yang sama Yesus menangisi Yerusalem (Luk 19:41) dan Paulus menangisi gereja (Kis 20:28-31). Kata-kata Elisa tidak membenarkan kekejaman Hazael di kemudian hari, tetapi hanya menguraikan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang bejat akhlak pada masa perang (bd. Yes 13:15; Hos 10:14).

(0.24953908955224) (Yeh 34:23) (full: MENGANGKAT SATU ORANG GEMBALA ATAS MEREKA. )

Nas : Yeh 34:23

Gembala ini ialah Yesus sang Mesias, seorang keturunan Daud (bd. Mazm 89:5,21,30; Yer 23:5-6). Ia menggembalakan umat Allah sebagai imam, nabi dan raja yang benar. Dia adalah "gembala yang baik" (Yoh 10:14) yang menyerahkan nyawa-Nya untuk domba (Yoh 10:1-18; 1Yoh 3:1; bd. 1Pet 2:25; 5:4). Di masa depan, apabila umat Allah telah dikembalikan ke negeri mereka, Mesias akan mendirikan kerajaan-Nya yang damai sejahtera dan adil

(lihat cat. --> Yeh 34:25 berikut).

[atau ref. Yeh 34:25]

(0.24953908955224) (Ibr 10:22) (full: MARILAH KITA MENGHADAP. )

Nas : Ibr 10:22

Iman dan menghampiri Allah melalui Yesus Kristus tidak dapat dipisahkan.

  1. 1) Iman didefinisikan sebagai bersungguh-sungguh datang kepada Allah dan percaya akan kebaikan-Nya (Ibr 11:6). Dengan datang kepada Allah melalui Kristus orang memperoleh kemurahan, kasih karunia dan pertolongan (ayat Ibr 10:1; 4:16; 7:19), keselamatan (Ibr 7:25), pengudusan (ayat Ibr 10:14), dan pembersihan (ayat Ibr 10:22).
  2. 2) Jelaslah, di sini tersirat bahwa jikalau kita tidak menghampiri Allah di dalam doa dan persekutuan dengan Kristus, maka tidak ada iman yang menyelamatkan (bd. ayat Ibr 10:38). Yesus sendiri menyamakan iman dengan doa sungguh-sungguh kepada Allah (Luk 18:8).
(0.24953908955224) (1Tim 2:4) (jerusalem) Ayat ini mengungkapkan, 1Ti 4:10, ajaran teologis yang penting sekali. Ia dapat menolong untuk dengan tepat menafsirkan beberapa nas dari surat kepada jemaat di Roma, bdk Rom 9:18,21; dll. Ajaran itu dilandaskan, 1Ti 2:5, pada keesaan Allah, bdk Mar 12:29+; Rom 3:29-30; Efe 4:6, dan pada kedudukan tunggal Kristus, Allah dan manusia, bdk Ibr 2:17; 8:6+. Dari Tuhan sendiri 1Ti 2:7, Paulus menerima tugas memberitakan keselamatan yang ditawarkan kepada semua manusia, Rom 1:1+; Kis 9:15+;
(0.24953908955224) (Ibr 12:18) (jerusalem) Orang tidak lagi, Ibr 12:18, menghadap Allah, Ibr 4:16; 10:22, melalui penampakan Allah yang menakutkan, seperti dahulu terjadi di gunung Sinai, tetapi, Ibr 12:22, kini orang menghadap Allah dalam sebuah kota yang dibangun Allah dan dirindukan bapa leluhur, Ibr 11:10,16. Kota itu bersifat sorgawi, Ibr 4:14; Wah 21:1+. Bersama dengan malaikat-malaikat semua orang Kristen di situ terkumpul pada PengantaraanNya yang jaya, bdk Luk 10:20; Yak 1:18. Ia sudah menguduskan dan menyempurnakan mereka, Ibr 12:14; 10:14; 11:40+.
(0.19963128358209) (Im 9:8) (full: DISEMBELIHNYALAH ANAK LEMBU. )

Nas : Im 9:8

Allah menetapkan korban binatang sebagai peraturan agar orang berdosa dapat menghampiri Dia dalam pertobatan dan iman sehingga mengalami pengampunan, keselamatan, dan persekutuan dari-Nya.

  1. 1) Penyembahan binatang itu merupakan pelajaran peraga, menunjuk kepada prinsip korban dan pendamaian untuk orang lain. Hidup binatang yang tidak bersalah dikorbankan sebagai pengganti penyembah yang berdosa dan bersalah

    (lihat cat. --> Im 1:4).

    [atau ref. Im 1:4]

  2. 2) Korban itu mengungkapkan pertobatan seorang dan merupakan pengakuan dosa serta kesadaran akan perlunya pentahiran dan penebusan (Im 16:30-34;

    lihat cat. --> Im 1:2).

    [atau ref. Im 1:2]

  3. 3) Apabila sebuah korban dipersembahkan dengan iman dan ketaatan, Allah berkenan akan tindakan penyembah sehingga memberi kasih karunia dan pengampunan yang didambakannya (Im 4:3,20; 5:15-16).
  4. 4) Korban itu menyediakan pendamaian dengan "menutupi" dosa

    (lihat art. HARI PENDAMAIAN).

  5. 5) Perhatikan bahwa dari sudut PB, korban binatang tidak sempurna karena tidak dapat menuntun penyembah itu kepada keadaan iman dan ketaatan dewasa yang kini tersedia di bawah perjanjian yang baru (Ibr 10:1-4). Peraturan ini berlaku sebagai bayangan atau sketsa pendahuluan dari "satu korban saja karena dosa" untuk sepanjang masa yang disediakan ketika Kristus mempersembahkan tubuh-Nya satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 10:12).
(0.19963128358209) (Ezr 7:6) (full: TANGAN TUHAN, ALLAH-NYA, MELINDUNGI DIA. )

Nas : Ezr 7:6

Tiga kali dalam pasal ini dikatakan bahwa tangan Tuhan melindungi Ezra (ayat Ezr 7:6,9,28; bd. Ezr 8:18,22,31). Tiga alasan diberikan dalam ayat Ezr 7:10: Ezra telah mengabdikan dirinya

  1. (1) untuk meneliti Firman Allah,
  2. (2) untuk melakukannya serta
  3. (3) mengajarkannya kepada orang lain

    (lihat cat. --> Ezr 7:10 selanjutnya).

    [atau ref. Ezr 7:10]

    Kesetiaan kepada Allah dan Firman-Nya akan senantiasa disertai berkat dan pertolongan Tuhan. Prinsip ini ditegaskan dalam ayat-ayat PB seperti Mat 5:6; Yoh 14:21; 15:7-10; Kis 10:1-4; 2Kor 6:16-18; Ibr 11:6; Yak 1:21-25; Wahy 3:7-10. Di Ezr 8:22, Ezra menambahkan peristiwa lain dimana tangan Allah melindungi umat-Nya, yaitu perkenan Allah datang kepada orang yang mengharapkan Dia dengan sepenuh hati. Siapa saja yang sungguh-sungguh mencari Allah dan dengan ikhlas menunjukkan kesetiaan kepada-Nya dan Firman-Nya akan mengalami tangan Allah melindungi dia.
(0.19963128358209) (Luk 6:12) (full: SEMALAM-MALAMAN IA BERDOA. )

Nas : Luk 6:12

Berulang-ulang Yesus meluangkan waktu untuk sendirian dengan Bapa-Nya dalam doa, khususnya pada saat-saat hendak mengambil keputusan yang penting

(lihat cat. --> Luk 5:16).

[atau ref. Luk 5:16]

  1. 1) Doa-Nya yang bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa

    (lihat cat. --> Yak 5:16).

    [atau ref. Yak 5:16]

    Setelah doa semalaman ini, Yesus memilih kedua belas orang untuk menjadi murid-Nya (ayat Luk 6:13-16), menyembuhkan banyak orang sakit (ayat Luk 6:17-19) dan menyampaikan khotbah-Nya yang paling sering dikutip (ayat Luk 6:20-49).
  2. 2) Apabila Yesus, Anak Allah yang sempurna, meluangkan waktu semalam suntuk untuk berdoa kepada Bapa ketika hendak mengambil keputusan penting, betapa lebih lagi kita, dengan segala kelemahan dan kegagalan kita, perlu meluangkan waktu semalaman dalam doa dan dalam hubungan yang intim dengan Bapa sorgawi kita.
(0.19963128358209) (Ef 3:19) (jerusalem: kasih itu) Harafiah: kasih Kristus. Yang dimaksudkan ialah kasih yang oleh Kristus dinyatakan dengan menyerahkan diriNya, Efe 5:2,25; Gal 2:20. Kasih itu sama dengan kasih Bapa, Efe 2:4,7; 2Ko 5:14 dan 2Ko 5:18-19; Rom 8:35,37,39. Bdk 1Ko 13:1+
(0.19963128358209) (Ul 21:1) (sh: Menghargai kehidupan (Minggu, 27 Juni 2004))
Menghargai kehidupan

Menghargai kehidupan. Kehidupan kudus adalah anugerah Tuhan. Orang modern kurang menghargai kehidupan manusia. Binatang lebih dihargai daripada manusia. Ada binatang yang disakralkan dan haram untuk dibunuh. Namun untuk aborsi, euthanasia, atau alasan apapun, manusia tak segan membunuh sesamanya. Ironis bukan?

Israel diperintahkan untuk hidup sesuai dengan firman Allah dan lebih utama lagi untuk menghargai kehidupan. Allah tidak membeda-bedakan apakah itu umat pilihan atau bangsa kafir. Kehidupan siapa pun, harus dihargai.

Allah memerintahkan umat Israel untuk peduli kepada mereka yang dibunuh dan ditinggalkan jasadnya (ayat 1-9). Umat Israel harus mencari tahu apa penyebabnya dan apabila itu bukan kesalahan mereka, mereka harus jelas mencuci tangan atas diri orang yang terbunuh itu. Allah memerintahkan umat Israel untuk menghargai tawanan perang (ayat 10-14). Tawanan perang dan wanita harus dilindungi dan dinafkahi. Cara yang biasa dipakai masa itu adalah dengan menikahi wanita tersebut dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya. Jadi orang Israel diperintahkan untuk menghargai kehidupan.

Sebagai Kristen, kita sudah mengalami penebusan hidup oleh Kristus, kita dipanggil menghargai kehidupan orang lain.

Renungkan: Jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan kita. Tunjukkan bahwa Anda menghargai hidup dalam sikap kepada orang lain, juga dalam kebiasaan hidup sehari-hari.

(0.19963128358209) (Mzm 23:1) (sh: Gembala yang baik (Minggu, 23 Februari 2003))
Gembala yang baik

Gembala yang baik. Pemazmur menggambarkan hubungan dirinya dengan Tuhan bagaikan domba yang dipelihara oleh gembala yang baik. Gembala yang baik bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan domba-dombanya (ayat 1). Dia menyediakan kebutuhan untuk makanan yang hijau segar dan air yang menyejukkan (ayat 2). Dia menyertai mereka saat perjalanan sulit dan melindungi mereka atas musuh-musuh yang ganas (ayat 3,4). Pemazmur juga menggambarkan Tuhan sebagai tuan rumah yang menerimanya sebagai tamu kehormatan. Dia melindungi tamu itu dengan kehormatan dan mengurapinya dengan wewangian (ayat 5). Jaminan kebajikan dan kemurahan meneduhkan si pemazmur sehingga ia bertekad untuk hanya mengandalkan Tuhan seumur hidupnya (ayat 6).

Sungguh ini adalah suatu gambaran yang menyejukkan bagi setiap orang yang berada di tengah dunia yang kian panas dan membara. Manakala kita berpaling ke sekeliling kita, tidaklah kita temukan orang yang kepadanya kita dapat menaruh harap dan percaya kita, karena semua seperti penjaga-penjaga upahan, yang akan lari menyelamatkan diri bila ada bahaya. Namun, dengan berpaling kepada Tuhan dan mengalami perjalanan hidup bersama- Nya, kita tahu bahwa Dia adalah Gembala yang baik.

Renungkan: "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku..." (Yoh. 10:14). Tiada pemeliharaan dan kepastian hidup yang sejati di luar Gembala yang baik, Tuhan Yesus Kristus.

(0.19963128358209) (Luk 3:1) (sh: Pelayanan yang berkualitas (Rabu, 29 Desember 1999))
Pelayanan yang berkualitas

Pelayanan yang berkualitas. Ada empat hal yang membuktikan kualitas pelayanan Yohanes Pembaptis: pertama, senantiasa siap melaksanakan firman Tuhan (2-3); kedua, tegas dalam menyerukan pertobatan dan akibat dosa bagi yang enggan bertobat (7- 9); ketiga, rendah hati sehingga hanya menunjuk kepada Mesias yang harus dimuliakan (15-17); keempat, menegur kesalahan (19-20), tanpa memandang jabatan dan status. Suara kenabian - seperti yang Yohanes lakukan - harus diserukan karena inilah yang sangat dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat, meski risiko pahit harus ditanggungnya (20).

Khotbah Yohanes untuk masa kini. Inti dari khotbah Yohanes merupakan formulasi yang diperlukan bagi kehidupan manusia di sepanjang segala zaman. Inti khotbah itu adalah terciptanya suatu perubahan mendasar di dalam hati manusia karena penghakiman Allah akan segera terjadi. Karena itu, manusia harus mempunyai kehidupan yang baru, yang dimulai dengan pengampunan dosa, lalu diikuti dengan baptisan sebagai suatu sakramen kudus. Itu semua harus terwujud dari kehidupan baru yang total yang meliputi seluruh keharmonisan dalam hubungan manusia dengan Allah dan sesama (10-14).

Renungkan: Perwujudan suatu kehidupan baru hanya berdasar dan berpusat pada karya Yesus sendiri.

(0.17467737313433) (Kel 28:1) (full: HARUN ... MEMEGANG JABATAN IMAM BAGI-KU. )

Nas : Kel 28:1

Tuhan memberikan pengarahan mengenai pelayanan Harun selaku imam besar, dan tugas-tugas keimaman pada umumnya (pasal Kel 28:1-29:46). Imam adalah seorang yang berdiri di hadapan Allah sebagai wakil umat.

  1. 1) Imam bertugas membakar kemenyan, mengawasi kaki dian dan meja roti Kehadiran Allah, mempersembahkan korban di atas mezbah, dan memberkati umat. Mereka juga menghakimi kasus-kasus perdata (mis. Bil 5:5-31) dan mengajarkan Taurat (bd. Neh 8:8-9).
  2. 2) Para imam bertindak selaku perantara di antara umat dengan Allah (bd. ayat Kel 28:12,29-30), menyampaikan kehendak dan perjanjian Allah kepada umat (Yer 33:20-26; Mal 2:4,7), dan menjadi perantara dosa-dosa umat di hadapan Allah. Dalam melaksanakan tugas-tugas itu, mereka mengadakan pendamaian bagi dosa umat dan dosa mereka sendiri (Kel 29:33; Ibr 9:6-8) dan menyatakan kekudusan Allah (ayat Kel 28:38; Bil 18:1).
  3. 3) Bagi orang percaya PB Yesus adalah imam umat Allah. Ia memulai perjanjian yang baru melalui kematian-Nya (Ibr 9:15-22) dan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban sempurna (Ibr 9:23-28). Ia turut merasakan kelemahan kita (Ibr 4:15), tampil di hadapan Allah demi kita (Ibr 9:24), menyelesaikan keselamatan kita (Ibr 10:14), dan memungkinkan kita menghampiri Allah Bapa (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 19:19-22).
(0.17467737313433) (Im 8:2) (full: HARUN DAN ANAK-ANAKNYA. )

Nas : Im 8:2

Pasal Im 8:1-36 menggambarkan pentahbisan Harun dan anak-anaknya menjadi imam. Di dalam PL seorang penyembah yang menghampiri Allah tidak hanya memerlukan persembahan (pasal Im 1:1-7:38), tetapi juga perantaraan seorang imam (bd. 1Tim 2:5). Keimaman Lewi yang digambarkan di sini digenapi di dalam Yesus Kristus, imam besar orang percaya (Ibr 2:17).

  1. 1) Seorang imam ditetapkan untuk kepentingan manusia agar menjadi perantara antara Allah dengan manusia (Ibr 5:1). Tugasnya ialah menolong orang menghampiri Allah dan membawa mereka kepada pengampunan dan keselamatan (Ibr 7:24-25; 10:14).
  2. 2) Imam membawa umat menghampiri Allah dengan memberikan persembahan dan korban-korban karena dosa dan dengan mengajarkan hukum Allah (Ul 33:8-10; Ibr 5:1; 8:3; 9:7,13).
  3. 3) Di bawah perjanjian yang baru jabatan imam tidak diperlukan lagi; tidak ada pelayanan imam dalam daftar karunia-karunia pelayanan untuk orang percaya dalam PB (bd. Ef 4:11). Yesus Kristus kini menjadi imam besar perjanjian yang baru (Ibr 9:15-22), menggantikan keimaman PL yang tidak sempurna. Dialah imam yang sempurna untuk "selama-lamanya" (bd. 1Tim 2:5; Ibr 7:25; 9:23-28;

    lihat cat. --> Ibr 2:17;

    [atau ref. Ibr 2:17]

    lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

(0.17467737313433) (1Raj 3:1) (sh: Bukti Kasih Salomo (Selasa, 27 Juli 2004))
Bukti Kasih Salomo

Bukti Kasih Salomo. NATO (North Atlantic Territory Organization; Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) sering dipelesetkan menjadi No Action Talk Only (banyak bicara tanpa berbuat). Banyak orang hanya bisa berbicara dan berteori tanpa bisa melakukannya. Apakah Salomo seorang raja yang NATO?

Alkitab mencatat bahwa Salomo mengasihi TUHAN dengan sungguh-sungguh. Hal itu dibuktikannya dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya (ayat 3). Ia mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN, sebagai wujud kasihnya itu. Korban-korban bakaran itu adalah pernyataan ibadah, ucapan syukur, dan persekutuan Salomo kepada TUHAN. Ini adalah bukti pertama Salomo mengasihi TUHAN sungguh-sungguh.

Bukti kedua Salomo mengasihi TUHAN, dapat kita lihat dari permohonannya dalam doa (ayat 6-9). TUHAN mengaruniakan Salomo satu permintaan, dan Salomo memanfaatkannya. Satu permintaan Salomo adalah memohonkan hikmat supaya bisa memerintah dengan baik dan demi kebaikan rakyatnya. Salomo tidak meminta kekayaan, kekuasaan, umur panjang, dll. Ini menunjukkan bahwa Salomo tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli kepada rakyatnya yang begitu banyak. Dengan hikmat dari TUHAN, Salomo mensejahterakan umat Tuhan. Salomo mengasihi umat TUHAN karena Salomo mengasihi TUHAN! Bukti kedua ini diteguhkan dengan konfirmasi dari TUHAN sendiri (ayat 10-14).

Salomo membuktikan diri bukan raja yang NATO. Salomo mengasihi Tuhan bukan sekadar melalui kata-kata tetapi dengan tindakan konkret. Apakah kita mengasihi Tuhan? Apa bukti nyata kita mengasihi Tuhan? Kalau kita mengasihi Tuhan, pasti kita menaati firman-Nya, dan setia beribadah kepada-Nya. Kalau kita mengasihi Tuhan, pasti kita juga mengasihi sesama kita, dan kita akan meminta hal-hal yang terbaik bukan untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain.

Renungkan: Apakah buktinya kita mengasihi Tuhan. Apakah hidup kita sudah sesuai dengan kehendak-Nya? Apakah hidup kita sudah menjadi berkat untuk sesama kita?

(0.17467737313433) (1Raj 19:1) (sh: Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup (Senin, 23 Agustus 2004))
Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup

Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup. Ini adalah kutipan pernyataan DR. Morrie Schwartz, dosen senior fakultas sosiologi di Brandies University, kota Waltham, Massachusetts, Amerika Serikat, dalam buku yang berjudul Tuesdays with Morrie. Hal tersebut disadarinya setelah dokter memastikan di dalam tubuhnya ada penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), yaitu penyakit syaraf yang mematikan. Pada saat kematiannya tinggal beberapa bulan, ia baru sadar dan melihat hidupnya secara sangat berbeda dan sangat berarti. Morrie seperti sleepwalker (= orang yang terbangun dari tidurnya).

Elia pernah mengalami hal yang sama ketika ia takut dan putus asa saat menyadari kematiannya ada di depan mata (ayat 3). Penyebabnya karena ia menyadari sebentar lagi kesempatan melayani Tuhan akan berakhir, sedangkan tugasnya masih jauh dari selesai. Ini diungkapkan Elia dengan membandingkan diri tidak lebih baik daripada nenek moyangnya (ayat 4). Meski mengalami takut dan putus asa karena menantang arus di zamannya (ayat 10,14), Elia percaya bahwa Tuhan yang menentukan hidupnya, bukan Izebel. Kepercayaan Elia menyebabkan pemeliharaan Tuhan semakin nyata dalam hidupnya (ayat 6,8). Bahkan Tuhan memberi kesempatan kepada Elia untuk lebih mengenal-Nya secara utuh di Gunung Horeb. Di tempat ini, Elia mengenal Allah yang lembut dan kasih, bukan hanya perkasa dan dahsyat seperti yang selama ini dikenalnya (ayat 11-13). Di tempat ini, Tuhan juga memberitahukan pelayanan Elia selanjutnya, yaitu mengurapi Hazael menjadi raja Aram dan Elisa menjadi penggantinya (ayat 15-21).

Pada umumnya kita sadar bahwa hidup ini ada batasnya, tetapi kita tidak mengetahui kapan batas itu. Sehingga dalam perjalanan hidup kita terjebak dalam rutinitas dan lupa akan makna kekekalan yang terkandung di dalamnya.

Renungkan: Melalui pengalaman Morrie dan hidup Elia, kita belajar menyadari bahwa saat ini masih ada kesempatan bagi kita untuk hidup dan berjalan bersama Tuhan. Gunakan kesempatan ini untuk mengenal Tuhan dan melakukan tugas pelayanan dengan setia.

(0.17467737313433) (2Raj 16:1) (sh: Menggantikan Tuhan? (Senin, 14 September 2015))
Menggantikan Tuhan?

Judul: Menggantikan Tuhan?
Dalam situasi sulit, seseorang dapat bertindak di luar waktu dan cara TUHAN. Hal ini terjadi dengan menggantikan posisi yang diandalkan (bukan TUHAN), yaitu orang atau sesuatu hal lain yang dianggap lebih kompeten, mudah diakses atau dikendalikannya. Tindakan seperti ini hanya memperburuk situasi dan menghancurkan.

Raja Ahas melakukan apa yang salah dan jahat di mata TUHAN (2). Dia menyembah berhala dan mempersembahkan anaknya sebagai kurban dalam api (3-4). Dalam berperang, sebenarnya dia tidak mudah dikalahkan musuh (5). TUHAN menolong dan menjaga kerajaan Yehuda dari kekalahan akibat serangan musuh. Tetapi Ahas tidak puas dan ia mengajukan permohonan perlindungan kepada raja Asyur; bukan kepada TUHAN. Keputusan Ahaz ini menjadi tindakan yang fatal di kemudian hari, karena raja Asyur bukannya membantu melainkan semakin menyesakkan raja Ahas (2Taw. 28:19-20).

Ahaz menggantikan posisi TUHAN dengan raja Asyur. Ahaz semakin tidak benar dengan mengatur imam termasuk perkakas ibadah yang telah TUHAN tetapkan. Kelihatannya Ahaz melayani TUHAN, tapi hal itu dilakukan demi keuntungan sendiri. Dia membuat keputusan sekehendak hatinya dengan menentang peraturan yang TUHAN perintahkan. Di sini terlihat bahwa Ahaz sebenarnya menggantikan TUHAN dengan berhala, raja Asyur, dan dirinya sendiri.

Ketika mengingat perjanjian Allah dan umatNya melalui penyebutan nama TUHAN=YHWH (7x), tak seorang pun harus melakukan tindakan yang tidak benar dalam ibadah. Kita harus menyembah TUHAN karena memang Dia layak disembah, bukan karena ingin menjadikan Dia seperti keinginan kita. Misalnya, kita memiliki kekuasaan seperti raja, maka siapapun dapat melakukan hal yang tidak benar di hadapan TUHAN. Hanya lewat ketaatan dalam segala hal, keinginan untuk mengganti posisi TUHAN dengan "berhala-berhala" lain dalam hidup kita bisa dihindari. [TT]

(0.17467737313433) (Mzm 31:1) (sh: Aman berlindung pada Tuhan (Minggu, 11 September 2011))
Aman berlindung pada Tuhan

Judul: Aman berlindung pada Tuhan
Aman menurut Alkitab bukan sekadar tidak ada musuh atau bencana atau masalah yang menghadang hidup orang percaya. Aman dalam Alkitab adalah kondisi batin orang yang percaya penuh kepada Tuhan. Ia yakin bahwa tidak ada apa pun yang akan terjadi pada dirinya di luar pengetahuan, kendali, dan kasih Tuhan.

Mazmur 31 adalah ungkapan pemazmur yang menggumuli masalah dalam hidupnya, yang menekan dia terus menerus. Sampai selesai mazmur ini digubah dan dilantunkan, masalah yang dihadapi pemazmur masih ada, bahkan ada saat di mana pemazmur merasakan seakan Tuhan telah melupakan dirinya (23).

Bagian pertama mazmur ini, ay. 2-9 lebih bernada positif. Pemazmur di tengah seruan minta tolongnya mengungkapkan keyakinannya bahwa Tuhan pasti menolong. Berulang kali pemazmur meminta agar Tuhan melindunginya, sekaligus ia menyatakan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungannya (2, 3, 5) Rupanya keyakinan itu kuat karena pengalaman pemazmur pernah ditolong Tuhan (8-9).

Keyakinan pemazmur dilandaskan pada pengenalannya akan karakter Tuhan. Tuhan membenci para penyembah berhala (7). Menyembah berhala berarti menolak mengakui Tuhan berdaulat atas hidupnya. Di ayat 18 mereka disebut orang fasik. Sebaliknya, Tuhan penuh kasih setia kepada umat-Nya, yaitu yang tunduk pada kedaulatan-Nya, dan yang berani memercayakan hidupnya kepada Dia (8, lihat juga 22).

Merasa aman dalam perlindungan Tuhan adalah karakter yang harus dikembangkan dalam kerohanian kita. Ini bukan masalah temperamen tetapi iman. Orang yang imannya bertumbuh akan semakin memercayai pemeliharaan Tuhan walaupun situasi dan kondisi di sekeliling tidak kondusif. Apakah Anda orang beriman?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/09/11/

(0.17467737313433) (Mzm 85:1) (sh: Kemarin, kini, kelak (Rabu, 28 September 2005))
Kemarin, kini, kelak

Kemarin, kini, kelak Doa dalam mazmur ini mungkin dipanjatkan dalam era pasca pembuangan. Era itu masa kesulitan. Mereka harus membangun di atas puing-puing kehancuran, akibat dari ketidaksetiaan mereka terhadap Tuhan. Memang mereka sudah kembali dari pembuangan, namun Bait Allah seolah hampa hadirat-Nya. Tanah masih belum memberi hasil, juga kedamaian seolah masih jauh dari pengalaman nyata mereka. Realitas mereka waktu itu menyatakan bahwa sesudah pemulihan awal itu mereka masih memerlukan pemulihan lanjutan dari Allah.

Pada situasi demikian umat mengingat kembali bahwa Allah adalah pemulih, pengampun yang di masa lalu telah reda dari murka-Nya (ayat 2-4). Pemazmur juga mengacu kepada sabda pelihat yang menatap ke depan (ayat 9), yang menyatakan bahwa syalom akan terwujud dalam pengalaman nyata mereka (ayat 10-14). Dalam kepedihan pertobatan, timbul ingatan akan kasih setia Tuhan, juga kecermatan menatap penuh hasrat ke saat ketika syalom diwujudkan Allah di bumi ini. Dalam kaitan dengan dua keyakinan itulah pemazmur menaikkan permohonannya agar Allah memulihkan mereka dan meniadakan murka-Nya atas mereka (ayat 5-8).

Kegagalan dengan segala akibat pahitnya, juga kebutuh-an akan pemulihan Allah yang berkesinambungan bukan saja pengalaman umat Perjanjian Lama, tetapi juga kita kini. Tokoh-tokoh Kristen seperti Thomas a Kempis, Oliver Cromwell menarik pelajaran penting dari mazmur ini. Se-perti mereka, kita patut secara serius menghayati pertobatan dan kerinduan akan terwujudnya kesetiaan dan pemerintahan Allah yang dulu pernah Ia nyatakan dan yang kelak akan Ia genapkan, menjadi pengalaman nyata kita kini.

Renungkan: Kemarin, kini, dan kelak Allah tidak berubah dalam kesetiaan-Nya dan pasti merampungkan rencana-rencana kekal-Nya. Sepanjang masa kehidupan kita bisa menjadi bermakna dan bertujuan bila kita menghayati kebenaran ini.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA