Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.<x id="t" />

Dan ia mengadakan tanda-tanda<x id="k" /> yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit<x id="l" /> ke bumi di depan mata semua orang.

Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air,<x id="n" /> dan semuanya menjadi darah.<x id="o" />

Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada<x id="t" /> itu, ia sendiri adalah raja kedelapan<n id="1" /> dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.

Lalu maut<x id="i" /> dan kerajaan maut<x id="j" /> itu dilemparkanlah ke dalam lautan api<n id="1" />.<x id="k" /> Itulah kematian<x id="l" /> yang kedua: lautan api.

Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan<n id="1" /><x id="m" /> itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Dan bangsa-bangsa akan berjalan<n id="1" /> di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;<x id="n" />

<span class="red">dan Yang Hidup. Aku telah mati,<x id="h" /> namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya<x id="i" /> dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.<x id="j" />span>

maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu<x id="j" /> di hadapan Dia<x id="k" /> yang duduk di atas takhta itu,<x id="l" /> dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!<x id="j" />"

Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah,<x id="e" /> dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh,<x id="f" /> disertai halilintar dan gempa bumi.<x id="g" />

Nama bintang itu ialah Apsintus<n id="1" />. Dan sepertiga<x id="s" /> dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.<x id="t" />

Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi,<x id="a" /> dan kepadanya diberikan anak kunci<x id="b" /> lobang jurang maut<n id="1" />.<x id="c" />

Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda<n id="1" /> yang disiapkan untuk peperangan,<x id="o" /> dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,<x id="p" />

Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,<x id="n" /> melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.<x id="o" />

Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!<x id="t" />" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan,<x id="u" /> disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Lalu malaikat yang ketujuh meniup<n id="1" /> sangkakalanya,<x id="z" /> dan terdengarlah suara-suara<x id="a" /> nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya,<x id="b" /> dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.<x id="c" />"

Dan naga besar itu, si ular tua,<x id="j" /> yang disebut Iblis<x id="k" /> atau Satan,<x id="l" /> yang menyesatkan<x id="m" /> seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi,<x id="n" /> bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya<n id="1" />, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.<x id="o" /> Seluruh dunia heran,<x id="p" /> lalu mengikut binatang itu.

Dan satu dari keempat makhluk<x id="b" /> itu memberikan kepada ketujuh malaikat<x id="c" /> itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah<n id="1" />, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.<x id="d" />