Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret,<x id="z" /> mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud,<x id="a" /> kasihanilah aku!"

Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!<x id="s" />"

jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati.<x id="t" /> Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas;<x id="u" /> siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan<n id="1" />, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan.<x id="l" /> Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat<x id="m" /> yang diterimanya dari Allah.

Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah.

Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud,<x id="g" /> karena anakku perempuan kerasukan setan<x id="h" /> dan sangat menderita."

Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: <span class="red">"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah<x id="w" /> kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"span>

<span class="red">Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham,<x id="k" /> kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.<x id="l" />span>

Tetapi justru karena itu aku dikasihani,<x id="f" /> agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.<x id="g" /> Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya<x id="h" /> kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.<x id="i" />