Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: <span class="red">"Akupun tidak menghukum engkau<n id="1" />.<x id="b" /> Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi<x id="c" /> mulai dari sekarang."span>

Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi,<x id="s" /> siapakah yang berbuat dosa,<x id="t" /> orang ini<x id="u" /> sendiri atau orang tuanya,<x id="v" /> sehingga ia dilahirkan buta?"

Jawab Yesus: <span class="red">"Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan<n id="1" /> di dalam dia.<x id="w" />span>

Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi<n id="1" /> maupun terhadap Bait Allah<x id="s" /> atau terhadap Kaisar."

Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.

Jauhkanlah dirimu dari percabulan<n id="1" />!<x id="f" /> Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.<x id="g" />

Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.<x id="l" />

Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa<x id="z" /> tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka<n id="1" /> dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;<x id="a" />

Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa<n id="1" />,<x id="u" /> maka kita membuat Dia menjadi pendusta<x id="v" /> dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.<x id="w" />

<span class="red">Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,<x id="h" /> aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.span>

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: <span class="red">"Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa<x id="d" /> lagi<n id="1" />, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."span>

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang<n id="1" />,<x id="d" /> dan oleh dosa<x id="e" /> itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.<x id="f" />

Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa<n id="1" /> juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam,<x id="h" /> yang adalah gambaran Dia yang akan datang.<x id="i" />

Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal itu bukan dosa.<x id="v" />

barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis,<x id="f" /> sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah<x id="g" /> menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.<x id="h" />

Setiap orang yang lahir dari Allah,<x id="i" /> tidak berbuat dosa lagi<n id="1" />;<x id="j" /> sebab benih ilahi<x id="k" /> tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah,<x id="t" /> tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat<x id="u" /> tidak dapat menjamahnya.<x id="v" />