Yesus menjawab mereka: <span class="red">"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?<x id="s" />span>

yaitu bahwa <span class="red">Anak Manusia<x id="y" /> harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit<x id="z" /> pada hari yang ketiga."span>

Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."

Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.<x id="u" />

Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya,<x id="k" /> mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?<x id="l" />

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita,<x id="v" /> ketika kita masih berdosa.

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang<x id="q" /> semua orang telah menjadi orang berdosa,<x id="r" /> demikian pula oleh ketaatan<x id="s" /> satu orang semua orang menjadi orang benar.

yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar,<x id="s" /> melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim,<x id="t" /> bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,

Perkataan<x id="d" /> ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,<x id="e" />" dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

Sebab Imam Besar<x id="i" /> yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa<x id="j" /> dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,<x id="k" />

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah<x id="n" /> dan putus asa.

ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan<x id="y" /> jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.<x id="z" />

<span class="red">Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum<n id="1" />, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.<x id="f" /> Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."span>

Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: <span class="red">"Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya<x id="x" /> sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.span>

Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: <span class="red">"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa<n id="1" />.<x id="h" />"span>

Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi,<x id="r" /> tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."

<span class="red">Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga<n id="1" /> karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.<x id="x" />"span>

<span class="red">Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri<x id="s" /> dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.<x id="t" />span>

Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah;<x id="p" /> kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.<x id="q" />"