Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.

<span class="red">Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa<x id="p" /> dan para nabi;<x id="q" /> baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.span>

<span class="red">Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.span>

Maka berangkatlah mereka dan mereka mendapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka.<x id="x" /> Lalu mereka mempersiapkan Paskah.

Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.

Semua orang menangis dan meratapi<x id="g" /> anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: <span class="red">"Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.<x id="h" />"span>

<span class="red">Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,<x id="k" /> ia telah hilang<n id="1" /> dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.<x id="l" />span>

<span class="red">Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu,<x id="p" /> dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain<n id="1" />."span> Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!"

Dan Yesus menjawab mereka: <span class="red">"Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin<x id="j" /> diberitakan kabar baik.span>

Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi,<x id="r" /> tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."

<span class="red">Ia seumpama biji sesawi<n id="1" />, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon<x id="j" /> dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.<x id="k" />"span>

<span class="red">Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh<n id="1" />, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan<n id="2" />. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.<x id="g" />span>

Orang banyak berdiri di situ dan melihat<n id="1" /> semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia<n id="2" />,<x id="v" /> katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.<x id="w" />"

Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.

Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:

Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes.<x id="r" />" Dan merekapun heran semuanya.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat<x id="v" /> Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: