Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal itu bukan dosa.<x id="v" />

Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara?<x id="y" /> Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang<x id="z" /> mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur,<x id="a" /> yang lain pengajaran,<x id="b" /> atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh,<x id="c" /> atau karunia untuk menafsirkan<x id="d" /> bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun<n id="1" />.<x id="e" />

Tetapi kalau ada seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik.

Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian<n id="1" />, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api<n id="2" />.<x id="j" />

tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.

Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami<n id="1" /> atau berdamai dengan suaminya.<x id="w" /> Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

Jadi orang yang kawin dengan gadisnya berbuat baik,<x id="w" /> dan orang yang tidak kawin dengan gadisnya berbuat lebih baik.

Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya<n id="1" />.

Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang<n id="1" />,

tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri,<x id="g" /> sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk<n id="1" />.

Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.

atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh,<x id="l" /> atau untuk menafsirkan bahasa roh?

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh<n id="1" />,<x id="r" /> tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah<n id="2" />. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya;<x id="s" /> oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.<x id="t" />

Jika seorang menganggap dirinya nabi<x id="q" /> atau orang yang mendapat karunia rohani,<x id="r" /> ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah<x id="s" /> Tuhan.

Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.<x id="k" />

Jika Timotius<x id="f" /> datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan,<x id="g" /> sama seperti aku.

Tetapi manusia duniawi<n id="1" /> tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah,<x id="j" /> karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan;<x id="k" /> dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?<x id="v" />

Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.<x id="h" />