Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman<n id="1" />, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan,<x id="t" />

Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Dan datanglah kepada-Nya, batu<x id="z" /> yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.<x id="a" />

Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.<x id="l" />

Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis<x id="o" /> dan permata sardis;<x id="p" /> dan suatu pelangi<x id="q" /> melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud<x id="r" /> rupanya.

Lalu datanglah si pencoba<x id="y" /> itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,<x id="z" /> perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

lalu membaringkannya di dalam kuburnya<x id="j" /> yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.

Maka terjadilah gempa bumi<x id="s" /> yang hebat sebab seorang malaikat<x id="t" /> Tuhan turun dari langit dan datang ke batu<x id="u" /> itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!"

Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,<x id="z" /> suruhlah batu ini menjadi roti."

<span class="red">Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya<n id="1" />, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan<x id="u" /> salah satu dari orang-orang yang lemah ini.<x id="v" />span>

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: <span class="red">"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa<n id="1" />, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu<x id="z" /> kepada perempuan itu.<x id="a" />"span>

Maka masygullah pula<x id="i" /> hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.<x id="j" />

Kata Yesus: <span class="red">"Angkat batu itu!"span> Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari<x id="k" /> ia mati."

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas<x id="n" /> dan berkata: <span class="red">"Bapa,<x id="o" /> Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.span>

Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian<x id="t" /> manusia.

seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.<x id="u" />"

Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan<x id="b" /> suatu rumah rohani,<x id="c" /> bagi suatu imamat kudus<n id="1" />,<x id="d" /> untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus<x id="e" /> berkenan kepada Allah.

Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru<x id="f" /> yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.<x id="g" />"