Karena kamu masih manusia duniawi<n id="1" />. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan<x id="t" /> bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar<n id="1" />, dan bukan pada orang-orang kudus?<x id="g" />

Bukankah mereka semua adalah roh-roh<x id="f" /> yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh<x id="g" /> keselamatan?<x id="h" />

Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?<x id="s" />

<span class="red">Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?<x id="e" /> Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?span>

<span class="red">Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?span>

<span class="red">Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.span>

<span class="red">Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?span>

<n id="1" /><span class="red">Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?span>

<span class="red">akan menerima kembali lipat ganda<n id="1" /> pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang<x id="d" /> ia akan menerima hidup yang kekal.<x id="e" />"span>

<span class="red">Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani<n id="1" />? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.<x id="k" />span>

Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,<x id="x" /> ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci<x id="y" /> kepada kita?"

Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."

Yudas,<x id="e" /> yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?<x id="f" />"

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya<x id="x" /> sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Di manakah orang yang berhikmat?<x id="m" /> Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini?<x id="n" /> Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini<n id="1" /> menjadi kebodohan?<x id="o" />

Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita<n id="1" /><x id="m" /> dan menjauhkan<x id="n" /> orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?

Bukankah aku rasul<n id="1" />?<x id="y" /> Bukankah aku orang bebas?<x id="z" /> Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?<x id="a" /> Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?<x id="b" />

Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku<x id="f" /> harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain?

Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota<x id="q" /> kemegahan<x id="r" /> kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya,<x id="s" /> kalau bukan kamu?