Dan kedua belas pintu gerbang itu<x id="e" /> adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara<x id="f" /> dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.<x id="g" />

Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk<x id="m" /> dan tua-tua<x id="n" /> itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,<x id="o" />

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit;<x id="v" /> dan lihatlah, seekor naga merah padam<x id="w" /> yang besar<n id="1" />, berkepala<x id="x" /> tujuh dan bertanduk<x id="y" /> sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.<x id="z" />

Dan aku melihat suatu tanda<x id="b" /> lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat<x id="c" /> dengan tujuh malapetaka<x id="d" /> terakhir<n id="1" />, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.

Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar<x id="q" /> itu<n id="1" />, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis<x id="r" /> dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,<x id="s" />

Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya<x id="s" /> dua belas buah<n id="1" />; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.<x id="t" />

Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata.<x id="b" /> Dasar yang pertama batu yaspis,<x id="c" /> dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,

<span class="red">Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat,<x id="k" /> baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini<n id="1" />.span>

<span class="red">Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.span>

Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis<x id="o" /> dan permata sardis;<x id="p" /> dan suatu pelangi<x id="q" /> melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud<x id="r" /> rupanya.

Maka menangislah aku dengan amat sedihnya<n id="1" />, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa<n id="1" /> pasukan berkuda; aku mendengar jumlah<x id="e" /> mereka.

Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia,<x id="y" /> yang adalah juga ukuran malaikat.

Tembok itu terbuat dari permata yaspis;<x id="z" /> dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.<x id="a" />

<span class="red">Tetapi di Sardis ada beberapa orang<n id="1" /> yang tidak mencemarkan pakaiannya;<x id="k" /> mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,<x id="l" /> karena mereka adalah layak untuk itu.span>

Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca<x id="x" /> bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk<n id="1" /><x id="y" /> penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.<x id="z" />

Perempuan itu lari<n id="1" /> ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari<x id="f" /> lamanya.

Dan kedua puluh empat tua-tua<x id="f" /> dan keempat makhluk<x id="g" /> itu tersungkur<x id="h" /> dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya.<x id="i" />"

Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan<x id="f" /> pertama.

Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru<n id="1" />,<x id="n" /> sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu,<x id="o" /> dan lautpun tidak ada lagi.