<n id="1" />Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu<x id="i" /> dalam Kerajaan Allah.<x id="j" />"

Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya<x id="v" /> dan memberikannya kepada mereka.

Nenek moyang kami telah makan manna<x id="d" /> di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan<x id="e" /> roti dari sorga."

Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.<x id="d" /> Mereka memecahkan roti<x id="e" /> di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu,<x id="k" /> telah aku terima dari Tuhan,<x id="l" /> yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.<x id="p" />

Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum<n id="1" /> cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.<x id="q" />

dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha<x id="d" /> dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.

Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus,<x id="j" /> supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya<n id="1" /> dan dengan demikian makan makanannya sendiri.<x id="k" />

Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya<x id="e" /> lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: <span class="red">"Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku<n id="1" />."span>

Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang<x id="j" /> kita, tetapi makan dengan tangan najis?"

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya<x id="c" /> dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: <span class="red">"Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."span>

<span class="red">Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.<x id="o" />"span>

<span class="red">Bukan tentang kamu semua<x id="q" /> Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih.<x id="r" /> Tetapi haruslah genap nas ini:<x id="s" /> Orang yang makan roti-Ku,<x id="t" /> telah mengangkat tumitnya<x id="u" /> terhadap Aku.<x id="v" />span>

Pada hari pertama dalam minggu itu,<x id="q" /> ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti,<x id="r" /> Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.

Bukankah cawan pengucapan syukur<n id="1" />, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan<x id="q" /> adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?<x id="r" />

Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan,<x id="m" /> Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;<x id="n" />