Karena hukum Taurat membangkitkan murka,<x id="j" /> tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.<x id="k" />

dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.<x id="z" />

Jadi hukum Taurat adalah kudus<n id="1" />, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.<x id="l" />

Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.<x id="s" />

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.<x id="e" />

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu?<x id="u" /> Jika Allah di pihak kita,<x id="v" /> siapakah yang akan melawan kita?<x id="w" />

Siapakah yang akan menggugat<x id="y" /> orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum<x id="z" /> mereka?

dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,<x id="n" />"

Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.<x id="l" />"

Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.

Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan,<x id="x" /> supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar<n id="1" />;<x id="s" />

Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran<x id="m" /> saja<n id="1" />.

Sebab itu terimalah satu akan yang lain,<x id="d" /> sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.

Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.

Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah.<x id="l" /> Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama<n id="1" />.<x id="m" />

Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat<x id="v" /> ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat,<x id="w" /> supaya tersumbat<x id="x" /> setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.<x id="y" />

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang<n id="1" />,<x id="d" /> dan oleh dosa<x id="e" /> itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.<x id="f" />

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="c" /> Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak!<x id="d" /> Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat<x id="e" /> aku telah mengenal dosa<n id="1" />. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!<x id="f" />"

Kristus Yesus, yang telah mati?<x id="a" /> Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit,<x id="b" /> yang juga duduk di sebelah kanan Allah,<x id="c" /> yang malah menjadi Pembela bagi kita<n id="1" />?<x id="d" />