Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia<x id="s" /> sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.

Juga keluarga<x id="d" /> Stefanus<x id="e" /> aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis.

dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus,<x id="e" /> teman seperjuangan<x id="f" /> kita dan kepada jemaat di rumahmu<n id="1" />:<x id="g" />

<span class="red">Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur.span>

Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

<span class="red">Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."span>

Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian<x id="f" /> dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"

Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.

Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.

Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.<x id="o" />"

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka<x id="o" /> lalu berkata: <span class="red">"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.span>

Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi<x id="z" /> untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati<x id="a" /> Dia dengan saksama.

Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;<x id="v" />

Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.<x id="d" /> Mereka memecahkan roti<x id="e" /> di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea.<x id="y" /> Kami masuk ke rumah Filipus,<x id="z" /> pemberita Injil itu,<x id="a" /> yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya.

Salam juga kepada jemaat di rumah mereka.<x id="j" /> Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama<x id="k" /> dari daerah Asia<x id="l" /> untuk Kristus.

Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil.<x id="x" /> Akwila, Priskila<x id="y" /> dan Jemaat di rumah<x id="z" /> mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.

<span class="red">Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia<x id="r" /> berkuasa mengampuni dosa"span> --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:<span class="red">"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"span>

<span class="red">bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?<x id="a" />span>

<span class="red">bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar<x id="m" /> lalu makan roti sajian itu--yang tidak boleh dimakan<x id="n" /> kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?<x id="o" />"span>