Jika Injil<x id="i" /> yang kami beritakan masih tertutup<x id="j" /> juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,<x id="k" />

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal<n id="1" /> yang melebihi segala-galanya,<x id="q" /> jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Sebab itu kami mendesak<x id="m" /> kepada Titus,<x id="n" /> supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan<x id="o" /> pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.

Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah,<x id="r" /> melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.

Tentang pelayanan<x id="r" /> kepada orang-orang kudus<x id="s" /> tidak perlu lagi<x id="t" /> aku menuliskannya kepada kamu.

Apakah aku berbuat salah,<x id="q" /> jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah<x id="r" /> kepada kamu dengan cuma-cuma?<x id="s" />

karena kamu juga turut membantu mendoakan<x id="t" /> kami<n id="1" />, supaya banyak orang mengucap syukur<x id="u" /> atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.

Aku berkata demikian, bukan untuk menjatuhkan hukuman atas kamu, sebab tadi telah aku katakan, bahwa kamu telah beroleh tempat di dalam hati kami,<x id="m" /> sehingga kita sehidup semati.

Sebab itulah kami menjadi terhibur. Dan selain penghiburan yang kami peroleh itu, kami lebih lagi bersukacita oleh karena sukacita Titus,<x id="a" /> sebab kamu semua menyegarkan hatinya.

Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan<n id="1" />.<x id="h" />

Aku telah tahu kerelaan hatimu<x id="u" /> tentang mana aku megahkan<x id="v" /> kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku: "Akhaya<x id="w" /> sudah siap sedia sejak tahun yang lampau.<x id="x" />" Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.

Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku<x id="c" /> dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.<x id="d" />

Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami,<x id="t" /> yang meluas sampai kepada kamu juga.

Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan<x id="f" /> mereka.

Akhirnya, saudara-saudaraku,<x id="j" /> bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera;<x id="k" /> maka Allah, sumber kasih<x id="l" /> dan damai sejahtera<x id="m" /> akan menyertai kamu!

yang menghibur kami<x id="i" /> dalam segala penderitaan kami<n id="1" />, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah<x id="p" /> yang membangkitkan orang-orang mati.<x id="q" />

Inilah yang kami megahkan<n id="1" />, yaitu bahwa suara hati<x id="v" /> kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan<x id="w" /> dan kemurnian<x id="x" /> dari Allah bukan oleh hikmat<x id="y" /> duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

Pelayanan yang memimpin kepada kematian<x id="m" /> terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang,<x id="n" /> sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian

Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul,<x id="t" /> sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca<x id="u" /> perjanjian lama<x id="v" /> itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.