Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya<x id="o" /> dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung,<x id="p" /> lalu masuklah ia ke rumah<x id="q" /> TUHAN<n id="1" />.

Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar<x id="t" /> pula ke bawah dan menghasilkan buah<x id="u" /> ke atas.

TUHAN telah datang menyelamatkan aku! Kami hendak main kecapi,<x id="h" /><x id="i" /> seumur hidup<x id="j" /> kami di rumah<x id="k" /> TUHAN.

untuk membuka mata yang buta<n id="1" />,<x id="o" /> untuk mengeluarkan<x id="p" /> orang hukuman dari tempat tahanan<x id="q" /> dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap<x id="r" /> dari rumah penjara.

Akan terjadi pada hari-hari<x id="g" /> yang terakhir<n id="1" />: gunung<x id="h" /> tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak<n id="2" /> di hulu gunung-gunung<x id="i" /> dan menjulang tinggi<x id="j" /> di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,<x id="k" />

Sungguh, telah Kaubuang<x id="w" /> umat-Mu<n id="1" />, yakni kaum keturunan Yakub,<x id="x" /> sebab di mana-mana mereka melakukan tenung seperti yang di Timur dan sihir<x id="y" /> seperti orang Filistin,<x id="z" /> dan orang-orang asing<x id="a" /> di antara mereka terlalu banyak.<x id="b" />

Sehingga apabila seorang memegang saudaranya di rumah ayahnya dan berkata: "Engkau masih mempunyai jubah, jadilah pemimpin kami, dan reruntuhan ini di bawah kuasamu",

maka pada waktu itu<x id="o" /> saudaranya akan menjawab: "Aku tidak mau menjadi tabib;<x id="p" /> di rumahku tidak ada roti<x id="q" /> dan tidak ada jubah; janganlah angkat aku menjadi pemimpin bangsa.<x id="r" />"

TUHAN bertindak sebagai hakim<x id="j" /> atas tua-tua dan pemimpin-pemimpin umat-Nya: "Kamulah yang memusnahkan kebun anggur itu, barang rampasan<x id="k" /> dari orang yang tertindas<n id="1" /><x id="l" /> tertumpuk di dalam rumahmu.

Sebab kebun anggur<x id="f" /> TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan,<x id="g" /> tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran<x id="h" /> tetapi hanya ada keonaran.<x id="i" />

Di telingaku terdengar<x id="l" /> firman TUHAN<x id="m" /> semesta alam: "Sesungguhnya banyak rumah akan menjadi sunyi sepi;<x id="n" /> rumah-rumah yang besar dan yang baik tidak akan ada penghuninya.

Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?<x id="o" />" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang<x id="p" /> sunyi sepi, tidak ada lagi<x id="q" /> yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.<x id="r" />

Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud:<x id="e" /> "Aram telah berkemah di wilayah Efraim,<x id="f" />" maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar<x id="g" /> ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.

Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud!<x id="d" /> Belum cukupkah<x id="e" /> kamu melelahkan<x id="f" /> orang, sehingga kamu melelahkan Allahku<x id="g" /> juga?

Ia akan menjadi tempat kudus,<x id="w" /> tetapi juga menjadi batu sentuhan<x id="x" /> dan batu sandungan<x id="y" /><x id="z" /> bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat<x id="a" /> dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.

tetapi yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun,<x id="w" /> dan rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung hantu;<x id="x" /> burung-burung unta<x id="y" /> akan diam di sana, dan jin-jin<x id="z" /> akan melompat-lompat;

Sebab TUHAN akan menyayangi<x id="f" /> Yakub dan akan memilih<x id="g" /> Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah<x id="h" /> mereka, maka orang asing<x id="i" /> akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.

Bangsa-bangsa lain akan mengantar<x id="j" /> Israel pulang ke tempatnya, lalu kaum Israel akan memiliki bangsa-bangsa<x id="k" /> itu di tanah TUHAN sebagai hamba-hamba lelaki dan hamba-hamba perempuan. Demikianlah mereka akan menawan<x id="l" /> orang-orang yang menawan mereka dan akan berkuasa atas para penindas<x id="m" /> mereka.

Puteri Dibon<x id="e" /> naik ke bukit-bukit pengorbanan<x id="f" /> untuk menangis; Moab meratap<x id="g" /> karena Nebo<x id="h" /> dan karena Medeba. Di situ semua orang menggundul<x id="i" /> kepalanya dan memotong<x id="j" /> janggutnya sebagai tanda berkabung.

Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna<n id="1" /><x id="v" /> yang mengurus<x id="w" /> istana,<x id="x" /> dan katakan: