Lalu kemuliaan<x id="a" /> TUHAN pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap di atas kerub-kerub.<x id="b" />

yang mengatakan: Bukankah belum lama berselang rumah-rumah kita dibangun kembali<n id="1" />? Kota inilah periuk<x id="n" /> dan kita dagingnya.<x id="o" />

Sebab tidak akan ada lagi penglihatan yang menipu ataupun tenungan<x id="d" /> yang menyesatkan di tengah-tengah kaum Israel,

Kamu tidak mempertahankan<x id="n" /> lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN.<x id="o" />

supaya Aku memikat hati kaum Israel, yang seluruhnya sudah menyimpang<x id="c" /> dari pada-Ku dengan mengikuti segala berhala-berhala<x id="d" /> mereka.

"Hai anak manusia, katakanlah suatu teka-teki dan ucapkanlah suatu perumpamaan<x id="r" /> kepada kaum Israel.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Aku akan menghakimi kamu, masing-masing menurut kelakuannya,<x id="x" /> hai kaum Israel."

Aku akan membuat manusia banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan<x id="f" /> akan dibangun kembali.<x id="g" />

Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.<x id="v" />

Kaum Israel akan mengubur mereka selama tujuh bulan dengan maksud mentahirkan tanah<x id="u" /> itu.

Dan kaum Israel akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka, mulai hari itu dan seterusnya.

dan tiang temboknya dua hasta dan balai itu ada di sebelah dalam.

Sekeliling ruangan itu dipakukan gantungan-gantungan yang panjangnya setapak tangan, dan di atas meja-meja itu diletakkan daging korban.

Ia berkata kepadaku: "Bilik ini, yang mukanya menghadap ke selatan, adalah bagi imam-imam yang bertugas di Bait Suci,<x id="n" />

Aku melihat bahwa alas Bait Suci itu lebih tinggi dari sekelilingnya. Dasar kamar-kamar tambahan itu berukuran satu tongkat penuh, yaitu tingginya enam hasta.

bilik-bilik ada jarak dua puluh hasta sekeliling bangunan itu.

Lalu ia mengukur Bait Suci itu: seratus hasta panjangnya dan lapangan tertutup bersama bangunan dan dindingnya: seratus hasta juga;

Pada kedua dinding samping dari balai itu ada jendela-jendela yang berbidai dan ukiran pohon-pohon korma.<x id="s" />

Sedang kemuliaan<x id="u" /> TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur,<x id="v" />

Roh<x id="w" /> itu mengangkat<x id="x" /> aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci<x id="y" /> itu penuh kemuliaan<x id="z" /> TUHAN<n id="1" />.