Lalu Musa mengulurkan tongkatnya<x id="j" /> ke atas tanah Mesir, dan TUHAN mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-harian dan semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang.<x id="k" />

Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop<x id="c" /> dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah<x id="d" /> itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya,<x id="f" /> sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.<x id="g" />

Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan<x id="a" /> kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN.<x id="b" />"

"Aku telah mendengar sungut-sungut<x id="e" /> orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.<x id="f" />"

Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat<x id="s" /> yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?"

Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh<x id="g" /> dan kilat<n id="1" /> dan awan<x id="h" /> padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras,<x id="i" /> sehingga gemetarlah<x id="j" /> seluruh bangsa yang ada di perkemahan.

Lalu Musa menuliskan<x id="g" /> segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah<x id="h" /> di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu<x id="i" /> sesuai dengan kedua belas suku Israel.

Di dalam Kemah Pertemuan<x id="b" /> di depan tabir yang menutupi tabut hukum,<x id="c" /> haruslah Harun dan anak-anaknya mengaturnya<x id="d" /> dari petang sampai pagi di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan<x id="e" /> yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel turun-temurun."

Lalu Musa memahat<x id="u" /> dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya.<x id="v" />