Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon<x id="w" /> untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.

Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri<x id="x" /> kepada Salomo dalam mimpi<x id="y" /> pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah<x id="z" /> apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Berdekatan dengan mereka Melaca, orang Gibeon,<x id="g" /> dan Yadon, orang Meronot, mengadakan perbaikan beserta orang-orang Gibeon dan Mizpa, yang berada di wilayah kekuasaan bupati daerah sebelah barat sungai Efrat.

Sebab TUHAN akan bangkit seperti di gunung Perasim,<x id="n" /> Ia akan mengamuk seperti di lembah dekat Gibeon,<x id="o" /> untuk melakukan perbuatan-Nya<x id="p" />--ganjil perbuatan-Nya itu; dan untuk mengerjakan pekerjaan-Nya--ajaib pekerjaan-Nya itu!

maka merekapun mengumpulkan semua anak buah mereka, lalu mereka berangkat memerangi<x id="z" /> Ismael bin Netanya. Mereka bertemu dengan dia di telaga<x id="a" /> yang di Gibeon.

Setelah terdengar oleh Adoni-Zedek,<x id="u" /> raja Yerusalem,<x id="v" /> bahwa Yosua telah merebut Ai<x id="w" /> dan telah menumpasnya<x id="x" />--seperti yang dilakukannya terhadap Yerikho dan terhadap rajanya, demikianlah juga dilakukannya terhadap Ai dan terhadap rajanya--dan bahwa penduduk kota Gibeon<x id="y" /> telah mengadakan ikatan persahabatan<x id="z" /> dengan orang Israel dan diam di tengah-tengah mereka,

Lalu kelima raja<x id="g" /> orang Amori<x id="h" /> itu berkumpul dan bergerak maju: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon, mereka beserta seluruh tentara mereka. Mereka berkemah mengepung Gibeon dan berperang melawannya.

Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal,<x id="i" /> mengatakan: "Jangan menarik tanganmu dari pada hamba-hambamu ini. Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan, telah bergabung melawan kami."

Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN<n id="1" /> pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori<x id="v" /> itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!<x id="w" />"

Juga Yoab,<x id="j" /> anak Zeruya, dan anak buah Daud bergerak maju. Mereka saling bertemu di telaga Gibeon, lalu tinggal di sana, pihak yang satu di tepi telaga sebelah sini, dan pihak yang lain di tepi telaga sebelah sana.

Tetapi Yoab dan Abisai mengejar Abner. Ketika matahari masuk dan mereka sampai ke dekat bukit Ama, yang ada di sebelah timur Giah, ke arah padang gurun Gibeon,

Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon,<x id="i" /> maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab<x id="j" /> mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.

Lalu pergilah Salomo bersama-sama dengan segenap jemaah itu ke bukit pengorbanan yang di Gibeon,<x id="e" /> sebab di situlah Kemah Pertemuan<x id="f" /> Allah yang dibuat Musa,<x id="g" /> hamba TUHAN itu, di padang gurun.

Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia,<x id="i" /> raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya<n id="1" /> bin Azur yang berasal dari Gibeon<x id="j" /> itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat:

Lalu Yohanan bin Kareah serta semua perwira<x id="e" /> tentara yang bersama-sama dengan dia mengumpulkan seluruh sisa-sisa<x id="f" /> rakyat yang diangkut sebagai tawanan oleh Ismael bin Netanya dari Mizpa, setelah ia memukul mati Gedalya bin Ahikam: yaitu laki-laki, prajurit-prajurit, perempuan, anak-anak dan pegawai-pegawai istana yang dibawa kembali dari Gibeon,