Jadi Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama mati<x id="s" /> pada hari itu.

Perhatikanlah: apabila tabut itu mengambil jalan ke daerahnya, ke Bet-Semes,<x id="t" /> maka Dialah itu yang telah mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita. Dan jika tidak, maka kita mengetahui, bahwa bukanlah tangan-Nya yang telah menimpa kita; kebetulan saja hal itu terjadi kepada kita."

Lalu berkatalah raja kepada Doeg: "Majulah engkau dan paranglah para imam<x id="r" /> itu." Maka majulah Doeg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang<n id="1" />, yang memakai baju efod<x id="s" /> dari kain lenan.

Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah.<x id="w" />" Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.

dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.

Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup<x id="r" /> terserahlah ia kiranya kepada TUHAN<n id="1" />." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.

Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala<x id="e" /> yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.

Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya<x id="j" /> baik."

Seorang dari suku Benyamin<x id="f" /> lari dari barisan pertempuran dan pada hari itu juga ia sampai ke Silo dengan pakaian terkoyak-koyak dan dengan tanah<x id="g" /> di kepalanya.

Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah<x id="e" /> hatinya<n id="1" /> menjadi lain. Dan segala tanda-tanda<x id="f" /> yang tersebut itu terjadi<x id="g" /> pada hari itu juga.

Sebab itu ditanyakan<x id="y" /> pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang."

Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN,<x id="h" /> maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah<x id="i" /> seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

Lalu kata Saul kepada Ahia: "Bawalah<x id="p" /> baju efod<x id="q" /> ke mari." Karena pada waktu itu dialah yang memakai baju efod di antara orang Israel.

Saul bertanya kepada Allah: "Bolehkah aku mengejar orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tangan orang Israel?" Tetapi pada hari itu Ia tidak menjawab<x id="i" /> Saul.

Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga.

Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga,<x id="c" /> dan Daud mendengarnya.

Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab,<x id="b" /> anak Saul itu, kepada Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola,<x id="c" /> menjadi isterinya.

Tetapi roh jahat<x id="y" /> yang dari pada TUHAN hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi.<x id="z" />

Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan<x id="a" /> tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.

Lalu Saul melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya. Maka tahulah Yonatan, bahwa ayahnya telah mengambil keputusan<x id="w" /> untuk membunuh Daud.