Setelah berkata demikian, dilemparnya tulang rahang itu dari tangannya. Kemudian dinamailah tempat itu Ramat Lehi.<x id="f" />

Sesudah itu Simson jatuh cinta<x id="r" /> kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila.<x id="s" />

Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.

Maka ada seorang muda dari Betlehem-Yehuda,<x id="n" /> dari kaum Yehuda; ia seorang Lewi<x id="o" /> dan tinggal di sana sebagai pendatang.

Orang Lewi itu setuju untuk tinggal padanya. Maka orang muda itu menjadi seperti salah seorang anaknya sendiri.

Katanya kepada mereka: "Begini begitulah dilakukan Mikha kepadaku; ia menggaji aku dan aku menjadi imamnya.<x id="d" />"

Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat dengan penghadang-penghadang itu untuk menaikkan gumpalan asap<x id="u" /> tebal dari kota<x id="v" /> itu.

Keesokan harinya pagi-pagi maka bangsa itu mendirikan mezbah di situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.<x id="i" />

Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata<x id="s" /> lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun."

Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya,<x id="z" /> sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur.<x id="a" />"

Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki<n id="1" />. Dan telah menjadi adat di Israel,

Tetapi isterinya itu menangis di sampingnya selama ketujuh hari<x id="c" /> mereka mengadakan perjamuan itu. Pada hari yang ketujuh diberitahukannyalah kepadanya, karena ia merengek-rengek kepadanya, kemudian perempuan itu memberitahukan jawab teka-teki itu kepada orang-orang sebangsanya.

Terjadilah pada zaman itu<n id="1" />, ketika tidak ada raja di Israel, bahwa di balik pegunungan Efraim<x id="q" /> ada seorang Lewi tinggal sebagai pendatang. Ia mengambil seorang gundik<n id="2" /> dari Betlehem-Yehuda.<x id="r" />

Dan setiap orang yang melihatnya, berkata: "Hal yang demikian belum pernah terjadi dan belum pernah terlihat, sejak orang Israel berangkat keluar dari tanah Mesir<x id="t" /> sampai sekarang. Perhatikanlah itu, pertimbangkanlah, lalu berbicaralah!<x id="u" />"

Sesudah Yosua mati<n id="3" />,<x id="a" /> orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu<x id="b" /> maju menghadapi orang Kanaan<x id="c" /> untuk berperang melawan mereka?"

Ketika perempuan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta sebidang ladang kepada ayahnya. Maka turunlah perempuan itu dari keledainya, lalu berkatalah Kaleb kepadanya: "Ada apa?"

Dan TUHAN menyertai<x id="b" /> suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan<x id="c" /> itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.<x id="d" />

Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka, walaupun sebagai orang rodi.

dan orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-Heres,<x id="i" /> di Ayalon<x id="j" /> dan di Saalbim,<x id="k" /> walaupun mereka mendapat tekanan berat dari keturunan Yusuf, sebab mereka menjadi orang rodi.

Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras.<x id="a" />