Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh.<x id="t" /> Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.

Dalam pada itu kemuliaan TUHAN<x id="k" /> naik<n id="1" /> dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.

Kemudian ia mengukur lebar pelataran<x id="g" /> itu dari sebelah dalam pintu gerbang bawah sampai sebelah luar pintu gerbang dalam: seratus hasta.<x id="h" /> Lalu ia berjalan di depanku menuju ke utara

Di pelataran dalam ada sebuah pintu gerbang yang berhadapan dengan pintu gerbang utara sama seperti halnya dengan pintu gerbang timur; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang: seratus hasta.<x id="m" />

Di bagian selatan pelataran<x id="q" /> dalam ada juga pintu gerbang; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang di bagian selatan: seratus hasta.<x id="r" />

Lalu ia mengukur pelataran dalam: itu suatu empat persegi, yang panjangnya seratus hasta dan lebarnya seratus hasta; mezbah ada di hadapan Bait Suci.<x id="s" />

Kemudian ia mengukur panjang bangunan yang terdapat di lapangan tertutup sebelah barat bersama serambi-serambinya<x id="e" /> di kedua belah: seratus hasta. Ruang besar, ruang dalam dan balai luar

Lalu diiringnya aku ke pelataran luar bagian utara dan dibawanya aku ke bilik-bilik<x id="t" /> sebelah utara yang berhadapan dengan lapangan tertutup<x id="u" /> dan berhadapan dengan bangunan yang di ujung barat.<x id="v" />

Sebab bilik-bilik itu bertingkat tiga dan tidak mempunyai tiang-tiang seperti yang ada di pelataran luar. Itulah sebabnya bilik-bilik atas lebih kecil dari bilik-bilik bawah atau tengah.

Di luar ada tembok yang sejajar dengan barisan bilik-bilik, berdekatan dengan pelataran luar dan terdapat di hadapan bilik-bilik; panjangnya lima puluh hasta.

Sebab barisan bilik yang berbatasan dengan pelataran luar panjangnya adalah lima puluh hasta, tetapi barisan bilik yang berbatasan dengan Bait Suci panjangnya seratus hasta.

dan pada hari ia masuk lagi ke tempat kudus,<x id="z" /> ke pelataran dalam, untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, ia harus mempersembahkan korban penghapus dosanya,<x id="a" /> demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Imam harus mengambil sedikit dari darah korban penghapus dosa dan membubuhnya pada tiang-tiang Bait Suci dan pada keempat sudut jalur<x id="i" /> keliling yang ada pada mezbah<x id="j" /> dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam.

Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran<x id="v" /> dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah<x id="w" /> ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari<x id="x" /> di sebelah timur.<x id="y" />

Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam, sungguh, di sana ada dua bilik, yaitu satu di samping pintu gerbang utara dan mukanya menghadap ke selatan, satu lagi di samping pintu gerbang selatan dan mukanya menghadap ke utara.

Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian<x id="j" /> mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat<x id="k" /> TUHAN."

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pintu gerbang pelataran<x id="t" /> dalam yang menghadap ke sebelah timur<x id="u" /> haruslah tertutup selama enam hari kerja, tetapi pada hari Sabat supaya dibuka; pada hari bulan baru<n id="1" /><x id="v" /> juga supaya dibuka.

Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan<x id="z" /> umat<x id="a" /> TUHAN."