Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah<x id="b" /> dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami.<x id="c" />"

Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.

Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh aku keluar<x id="v" /> dari tanahmu?"

Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah<x id="b" /> mereka. Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan damai.

Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."

Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau<x id="a" /> ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau.<x id="b" />"

maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan<x id="b" /> Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak,<x id="c" /> ayahnya.

Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?<x id="q" />" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia."

Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.

Tetapi perjanjian-Ku<x id="u" /> akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu<x id="v" /> tahun yang akan datang<x id="w" /> pada waktu seperti ini juga."

Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan<x id="r" /> itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.<x id="s" />"

Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak,<x id="l" /> anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau.<x id="m" /> Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba<x id="n" /> untuk korban bakaran itu?"

<n id="1" />tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya<n id="2" /><x id="m" /> ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--meninggalkan Ishak,<x id="n" /> anaknya, dan pergi ke sebelah timur,<x id="o" /> ke Tanah Timur.

Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia<x id="s" /> dalam gua Makhpela,<x id="t" /> di padang Efron<x id="u" /> bin Zohar, orang Het<x id="v" /> itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,<x id="w" />

Dan Ishak berumur<x id="p" /> empat puluh tahun, ketika Ribka,<x id="q" /> anak Betuel,<x id="r" /> orang Aram dari Padan-Aram,<x id="s" /> saudara perempuan Laban<x id="t" /> orang Aram<x id="u" /> itu, diambilnya menjadi isterinya.

Berdoalah Ishak kepada TUHAN<n id="1" /> untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul;<x id="v" /> TUHAN mengabulkan doanya,<x id="w" /> sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.

Sesudah itu keluarlah<x id="f" /> adiknya; tangannya memegang tumit<x id="g" /> Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.<x id="h" /> Ishak berumur<x id="i" /> enam puluh tahun<n id="1" /> pada waktu mereka lahir.

Maka timbullah kelaparan di negeri<x id="v" /> itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar,<x id="w" /> kepada Abimelekh, raja orang Filistin.<x id="x" />

Lalu bertengkarlah<x id="f" /> para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami.<x id="g" />" Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.