Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim<n id="1" />.<x id="s" />

Umur Terah<x id="c" /> ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.

Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan isterinya yang mati itu, lalu berkata kepada bani Het:<x id="d" />

"Aku ini orang asing dan pendatang<x id="e" /> di antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik kepadaku di tanah kamu ini, supaya kiranya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati<x id="f" /> itu."

lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur,<x id="q" /> maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya<n id="1" />.<x id="r" />

Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.<x id="g" />

Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata<x id="g" /> TUHAN, maka TUHAN membunuh<x id="h" /> dia.

Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku,<x id="c" /> supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah diperbuat mereka.

Pada siapa dari hamba-hambamu<x id="e" /> ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati,<x id="f" /> juga kami ini akan menjadi budak tuanku.<x id="g" />"

Kata Yakub: "Cukuplah itu;<x id="r" /> anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati.<x id="s" />"

Kemudian matilah<x id="v" /> Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun.<x id="w" /> Mayatnya dirempah-rempahi,<x id="x" /> dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi;<x id="q" /> ia akan berdoa untuk engkau,<x id="r" /> maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati,<x id="s" /> engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau."

"Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung<x id="g" /> di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."

Mengapa kami harus mati di depan matamu,<x id="n" /> baik kami maupun tanah kami? Belilah kami dan tanah kami sebagai ganti makanan,<x id="o" /> maka kami dengan tanah kami akan menjadi hamba kepada Firaun.<x id="p" /> Berikanlah benih, supaya kami hidup dan jangan mati,<x id="q" /> dan supaya tanah itu jangan menjadi tandus."

tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.<x id="h" />"

Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh<x id="g" /> dalam suatu mimpi<x id="h" /> serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati<x id="i" /> oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.<x id="j" />"

Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba,<x id="a" /> yaitu Hebron,<x id="b" /> di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.<x id="c" />

serta berkata kepada mereka: "Jika kamu setuju, bahwa aku mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu, maka dengarkanlah aku dan tolonglah mintakan dengan sangat kepada Efron bin Zohar,<x id="h" />

"Tidak, tuanku, dengarkanlah aku; ladang itu kuberikan<x id="l" /> kepadamu dan gua yang di sanapun kuberikan kepadamu; di depan mata orang-orang sebangsaku kuberikan itu kepadamu; kuburkanlah isterimu yang mati itu."