Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil<n id="1" />,<x id="c" /> sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia<x id="d" /> dan mulut yang menyombong.<x id="e" />

dan tentang kesepuluh tanduk<x id="b" /> yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong,<x id="c" /> yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.

Oleh sebab itu, keluarkanlah perintah, untuk menghentikan orang-orang itu, supaya kota itu jangan dibangun kembali, sebelum aku mengeluarkan perintah.

Kemudian datanglah Sesbazar<n id="1" />, meletakkan dasar rumah Allah yang ada di Yerusalem, dan sejak waktu itu sampai sekarang dikerjakanlah pembangunannya, hanya belum selesai.

Dan haruslah dipasang tiga lapis<x id="s" /> batu besar-besar dan satu lapis kayu. Biayanya harus dibayar dari perbendaharaan<x id="t" /> kerajaan.

"Oleh sebab itu, hai Tatnai,<x id="w" /> bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai<x id="x" /> serta rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu menjauhkan diri dari sana.

Oleh karena engkau disuruh raja serta ketujuh orang penasihatnya<x id="l" /> untuk mengadakan penyelidikan mengenai Yehuda dan Yerusalem dengan berpedoman kepada hukum Allahmu yang menjadi peganganmu,

Dan yang lain yang masih diperlukan untuk rumah Allahmu, yang pembayarannya menjadi tanggunganmu, itu boleh kaubayar dari perbendaharaan<x id="u" /> kerajaan.

Beginilah harus kamu katakan kepada mereka: "Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap<x id="o" /> dari bumi dan dari kolong langit ini."

Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan<n id="1" />,<x id="t" /> yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal<x id="u" /> dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;<x id="v" />

tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan<x id="w" /> yang besar dari padaku. Oleh sebab itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!"

katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.

dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang<x id="g" /> kepada Allah semesta langit<x id="h" /> mengenai rahasia<x id="i" /> itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya<x id="m" /> sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!<x id="n" />

Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku<n id="1" />; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.<x id="x" />

Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel<x id="o" /> itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana<x id="p" /> raja.

Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan kepadaku makna<x id="p" /> mimpi itu.

Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku<x id="b" /> itu tampak seorang penjaga, seorang kudus,<x id="c" /> turun dari langit;

Biarlah hati manusianya berubah dan diberikan kepadanya hati binatang. Demikianlah berlaku atasnya sampai tujuh masa berlalu<n id="1" />.<x id="f" />

Yang dikatakan tentang membiarkan tunggul pohon itu,<x id="z" /> berarti: kerajaan tuanku akan kembali tuanku pegang segera sesudah tuanku mengakui, bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan.<x id="a" />