Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel<x id="v" /> itu elok sikapnya dan cantik<x id="w" /> parasnya.

Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk<x id="k" /> badannya; lalu memakan rumput<x id="l" /> yang di tepi sungai itu.

Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api<x id="h" /> yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel.

Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;

Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara<x id="s" /> berbisik-bisik kudengar:

Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.<x id="q" />

Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon,<x id="f" /> terpilih seperti pohon-pohon aras.

ya, kesenangannya ialah takut<x id="e" /> akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang<x id="f" /> saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.<x id="g" />

Seperti banyak orang akan tertegun<x id="s" /> melihat dia--begitu buruk<x id="t" /> rupanya<n id="1" />, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya<x id="u" /> bukan seperti anak manusia lagi--

Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup<n id="1" /><x id="k" /> dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia,<x id="l" />

Lihat, di sana tampak kemuliaan<x id="g" /> Allah Israel, seperti penglihatan yang kulihat di lembah<x id="h" /> itu.

Kelihatannya keempatnya adalah serupa, seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.

dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai<x id="w" /> itu suara manusia yang berseru: "Gabriel,<x id="x" /> buatlah orang ini memahami<n id="1" /> penglihatan<x id="y" /> itu!"

Kereta<x id="v" /> melaju galak di jalan, kejar-mengejar di lapangan; kelihatannya seperti suluh, berpacu seperti kilat.

Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "Telah datang kepadaku seorang abdi Allah,<x id="h" /> yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah,<x id="i" /> amat menakutkan.<x id="j" /> Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku.

Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai,<x id="h" /> isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan<x id="i" /> yang cantik parasnya.

Anak gadis itu sangat cantik<x id="s" /> parasnya, seorang perawan,<x id="t" /> belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.

Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu.

Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.

Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"