(88-10) mataku<x id="q" /> merana karena sengsara. Aku telah berseru<x id="r" /> kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku<x id="s" /> kepada-Mu.

jangan sampai karena minum<x id="y" /> ia melupakan apa yang telah ditetapkan,<x id="z" /> dan membengkokkan hak orang-orang yang tertindas.

Selanjutnya kata Malaikat TUHAN<x id="e" /> itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki<x id="f" /> dan akan menamainya<x id="g" /> Ismael<n id="1" />,<x id="h" /> sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan<x id="i" /> atasmu itu.

Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki,<x id="s" /> dan menamainya Ruben,<x id="t" /> sebab katanya: "Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku;<x id="u" /> sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku."

Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan<x id="a" /> dengan sungguh kesengsaraan<x id="b" /> umat-Ku<n id="1" /> di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui<x id="c" /> penderitaan<x id="d" /> mereka.

Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir<x id="z" /> menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.<x id="a" />

Lalu percayalah<x id="f" /> bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan<x id="g" /> orang Israel dan telah melihat kesengsaraan<x id="h" /> mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.<x id="i" />

maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara<x id="c" /> kami dan melihat<x id="d" /> kesengsaraan<x id="e" /> dan kesukaran kami dan penindasan<x id="f" /> terhadap kami.

Sebab TUHAN telah melihat betapa pahitnya kesengsaraan<x id="k" /> orang Israel itu<n id="1" />: sudah habis lenyap baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya,<x id="l" /> dan tidak ada penolong bagi orang Israel.<x id="m" />

Yehuda telah ditinggalkan<x id="j" /> penduduknya karena sengsara dan karena perbudakan yang berat; ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun tidak mendapat ketenteraman;<x id="k" /> siapa saja yang menyerang dapat memasukinya<x id="l" /> pada saat ia terdesak.

Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan akhirnya,<x id="b" /> sangatlah dalam ia jatuh,<x id="c" /> tiada orang yang menghiburnya.<x id="d" /> "Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku,<x id="e" /> karena si seteru membesarkan dirinya!"

Seandainya Allah ayahku,<x id="l" /> Allah Abraham<x id="m" /> dan Yang Disegani oleh Ishak<x id="n" /> tidak menyertai aku,<x id="o" /> tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku<x id="p" /> telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan<x id="q" /> tadi malam."

Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan,<x id="a" /> sebab dengan buru-buru<x id="b" /> engkau keluar dari tanah Mesir.<x id="c" /> Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir.

Kemudian bernazarlah<x id="t" /> ia, katanya: "TUHAN semesta alam,<x id="u" /> jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat<x id="v" /> kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN<n id="1" /> untuk seumur hidupnya<x id="w" /> dan pisau cukur<x id="x" /> tidak akan menyentuh kepalanya<n id="2" />."

Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau menambahnya<x id="u" /> lagi.

Terkenanglah Yerusalem, pada hari-hari sengsara dan penderitaannya, akan segala harta benda yang dimilikinya dahulu kala; tatkala penduduknya jatuh ke tangan lawan, dan tak ada penolong baginya<n id="1" />,<x id="v" /> para lawan memandangnya, dan tertawa<x id="w" /> karena keruntuhannya.