Setengahnya dibakarnya dalam api dan di atasnya dipanggangnya daging. Lalu ia memakan daging yang dipanggang itu sampai kenyang; ia memanaskan diri sambil berkata: "Ha, aku sudah menjadi panas, aku telah merasakan kepanasan api.<x id="h" />"

Sesungguhnya, mereka sebagai jerami<x id="t" /> yang dibakar api;<x id="u" /> mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api;<x id="v" /> api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!

Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan tukang besi<x id="h" /> yang menghembus api dan menghasilkan senjata<x id="i" /> menurut kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah<x id="j" /> untuk merusakkannya.

Bait<x id="k" /> kami yang kudus dan agung, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, sudah menjadi umpan api, maka milik<x id="l" /> kami yang paling indah sudah menjadi reruntuhan.

yang berkata: "Menjauhlah, janganlah meraba aku, nanti engkau menjadi kudus<x id="y" /> olehku!" Semuanya ini seperti asap<x id="z" /> yang naik ke dalam hidung-Ku, seperti api yang menyala sepanjang hari.

Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai<x id="k" /> orang-orang yang telah memberontak<x id="l" /> kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya<x id="m" /> tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam,<x id="n" /> maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Maka TUHAN akan menjadikan<x id="j" /> di atas seluruh wilayah gunung Sion<x id="k" /> dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam,<x id="l" /> sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan<x id="m" /> TUHAN sebagai tudung<x id="n" />

Sebab itu seperti lidah api<x id="a" /> memakan jerami,<x id="b" /> dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk,<x id="c" /> dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu,<x id="d" /> oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN<n id="1" /> semesta alam dan menista firman<x id="e" /> Yang Mahakudus,<x id="f" /> Allah Israel.

Sebab dari dahulu sudah diatur tempat pembakaran<x id="n" />--bukankah itu untuk raja--dasarnya dibuat dalam dan lapang, pancakanya penuh api dan kayu; nafas<x id="o" /> TUHAN menghanguskannya<x id="p" /> seperti sungai belerang.<x id="q" />

Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak ada cukup pengetahuan atau pengertian<x id="n" /> untuk mengatakan: "Setengahnya sudah kubakar dalam api dan di atas baranya<x id="o" /> juga sudah kubakar roti, sudah kupanggang daging, lalu kumakan. Masakan sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian?<x id="p" /> Masakan aku akan menyembah kepada kayu kering?<x id="q" />"