Pada mulanya waktu mereka diam di sana tidaklah mereka takut kepada TUHAN, sebab itu TUHAN melepaskan singa-singa<x id="a" /> ke antara mereka yang membunuh beberapa orang di antara mereka.

Disuruhnyalah juga Elyakim,<x id="j" /> kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam,<x id="k" /> dengan berselubungkan kain kabung,<x id="l" /> kepada nabi Yesaya<x id="m" /> bin Amos.

Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: "Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan engkau," maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:

Sendengkanlah telinga-Mu,<x id="g" /> ya TUHAN, dan dengarlah;<x id="h" /> bukalah mata-Mu,<x id="i" /> ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.

Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.

Dalam tahun yang kedelapan belas zaman raja Yosia<n id="1" /> maka raja menyuruh Safan<x id="m" /> bin Azalya bin Mesulam, panitera itu, ke rumah TUHAN, katanya:

Perempuan itu menjawab mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel! Katakanlah kepada orang yang menyuruh kamu kepada-Ku!

Adapun Elisa, duduk-duduk di rumahnya, dan para tua-tua<x id="g" /> duduk bersama-sama dia. Raja menyuruh seorang berjalan mendahuluinya, tetapi sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, Elisa sudah berkata kepada para tua-tua itu: "Tahukah kamu, bahwa si pembunuh<x id="h" /> itu menyuruh orang untuk memenggal kepalaku?<x id="i" /> Awas-awaslah, apabila suruhan itu datang, segeralah tutup pintu dan tahanlah dia supaya orang itu jangan masuk. Bukankah sudah kedengaran bunyi langkah tuannya di belakangnya?"

Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Rumput duri<x id="s" /> yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak rumput duri itu.

Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun<x id="j" /> lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."

Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan<x id="b" /> dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub,<x id="c" /> allah di Ekron,<x id="d" /> apakah aku akan sembuh<x id="e" /> dari penyakit ini."

Sesudah itu disuruhnyalah<x id="l" /> kepada Elia seorang perwira<x id="m" /> dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!"

Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku<x id="o" /> dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.

Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini,<x id="z" /> sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.<x id="a" />" Lalu pergilah mereka ke Betel.

Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho.<x id="c" />" Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.

Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini,<x id="e" /> sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.<x id="f" />" Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.<x id="g" />" Lalu berjalanlah keduanya.

Mereka berkata: "Coba lihat! Di antara hamba-hambamu ini ada lima puluh orang laki-laki, orang-orang tangkas. Biarlah mereka itu pergi mencari tuanmu, jangan-jangan ia diangkat<x id="w" /> oleh Roh<x id="x" /> TUHAN dan dilemparkan-Nya ke atas salah satu gunung atau ke dalam salah satu lembah." Elisa menjawab: "Janganlah suruh pergi!"

Selanjutnya ia menyuruh orang kepada Yosafat, raja Yehuda, dengan pesan: "Raja Moab telah memberontak terhadap aku! Maukah engkau bersama-sama aku berperang<x id="n" /> melawan Moab?" Jawabnya: "Aku akan maju. Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."

Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.<x id="i" />

Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."