Ujung yang satu berdiri di sebelah utara di tentangan Mikhmas, yang lain di sebelah selatan di tentangan Geba.<x id="b" />

Murka-Nya<x id="z" /> menerkam<x id="a" /> dan memusuhi aku<n id="1" />, Ia menggertakkan giginya terhadap aku;<x id="b" /> lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.<x id="c" />

(45-9) Segala pakaianmu berbau<x id="n" /> mur,<x id="o" /> gaharu<x id="p" /> dan cendana;<x id="q" /> dari istana gading<x id="r" /> permainan kecapi<x id="s" /> menyukakan engkau;

(58-7) Ya Allah, hancurkanlah gigi<x id="m" /> mereka dalam mulutnya, patahkanlah gigi geligi singa-singa<x id="n" /> muda, ya TUHAN!

Orang fasik melihatnya,<x id="n" /> lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya,<x id="o" /> lalu hancur;<x id="p" /> keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.<x id="q" />

Ada keturunan yang giginya<x id="f" /> adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau,<x id="g" /> untuk memakan habis<x id="h" /> dari bumi orang-orang yang tertindas,<x id="i" /> orang-orang yang miskin di antara manusia.<x id="j" />

Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.<x id="v" />

Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam<n id="1" />.<x id="e" />

Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.<x id="u" />

Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah<x id="a" /> makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu,<x id="b" />

melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri;<x id="c" /> setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.

Pohon tarbantin<x id="f" /> dari Basan dipakai untuk dayungmu; geladakmu mereka buat dari tulang gading ditatahkan di cemara dari pantai Kitim.<x id="g" />

Orang Rodos<x id="z" /> berdagang dengan engkau, banyak daerah pesisir<x id="a" /> menjadi daerah pasaranmu; mereka membawa kepadamu tulang gading<x id="b" /> dan kayu arang sebagai upeti.

Di antara pelintasan-pelintasan<x id="a" /> bukit, yang dicoba Yonatan menyeberanginya ke arah pasukan pengawal orang Filistin, ada ujung bukit batu di sebelah sini dan ada ujung bukit batu di sebelah sana: yang satu bernama Bozes, yang lain bernama Sene.

Selagi daging itu ada di mulut<x id="b" /> mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka<x id="c" /> TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah<x id="d" /> yang sangat besar.

Apabila mereka sudah lemas karena lapar<x id="o" /> dan merana oleh demam<x id="p" /> yang membara, dan oleh penyakit sampar,<x id="q" /> maka Aku akan melepaskan taring binatang<x id="r" /> buas kepada mereka, dengan racun binatang<x id="s" /> yang menjalar di dalam debu.<x id="t" />

ataupun batas hak<x id="e" /> para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging<x id="f" /> itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya

(3-8) Bangkitlah,<x id="k" /> TUHAN, tolonglah aku,<x id="l" /> ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul<x id="m" /> rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi<x id="n" /> orang-orang fasik.

(57-5) Aku terbaring di tengah-tengah singa<x id="u" /> yang suka menerkam anak-anak manusia, yang giginya laksana tombak dan panah, dan lidahnya laksana pedang<x id="v" /> tajam.

Lehermu bagaikan menara gading,<x id="g" /> matamu bagaikan telaga di Hesybon,<x id="h" /> dekat pintu gerbang Batrabim<n id="1" />; hidungmu seperti menara di gunung Libanon,<x id="i" /> yang menghadap ke kota Damsyik.