Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah<x id="n" /> mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah!<x id="o" /> TUHAN, Dialah Allah!"

Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak<x id="l" /> dari dalam kemah,<x id="m" /> lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup,<x id="n" /> dan seluruh rakyat berseru:<x id="o" /> "Hidup raja Salomo!"

Maka segera sesudah Hiram mendengar pesan dari Salomo itu, ia sangat bersukacita serta berkata: "Terpujilah TUHAN<x id="i" /> pada hari ini, karena Ia telah memberikan kepada Daud seorang anak yang bijaksana untuk mengepalai bangsa yang besar ini."

Pada hari yang kedelapan disuruhnya bangsa itu pergi, maka mereka memohon berkat untuk raja, lalu pulang ke kemah mereka sambil bersukacita dan bergembira atas segala kebaikan<x id="q" /> yang telah dilakukan TUHAN kepada Daud, hamba-Nya, dan kepada orang Israel, umat-Nya.

Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua<x id="r" /> yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: "Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat itu?"

katanya kepada mereka: "Apakah nasihatmu, supaya kita dapat menjawab rakyat yang mengatakan kepadaku: Ringankanlah tanggungan yang dipikulkan kepada kami oleh ayahmu?"

Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN,<x id="v" /> supaya TUHAN menepati firman yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Ahia,<x id="w" /> orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat.

Sesudah peristiwa inipun Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya<x id="q" /> yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan<x id="r" /> rakyat untuk bukit-bukit pengorbanan. Siapa yang mau saja, ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengorbanan.

Lalu Yerobeam berkata kepada isterinya: "Berkemaslah! Menyamarlah, supaya jangan diketahui orang, bahwa engkau isteri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Bukankah di sana tinggal nabi Ahia!<x id="u" /> Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini.

Setelah rakyat yang berkemah itu mendengar orang mengatakan: "Zimri telah mengadakan persepakatan, dan iapun telah membunuh raja," maka pada hari itu juga, di tempat perkemahan, seluruh Israel menobatkan Omri, panglima tentara, menjadi raja atas Israel.

Kemudian biarlah kamu memanggil<x id="u" /> nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN.<x id="v" /> Maka allah yang menjawab dengan api,<x id="w" /> dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"

Benhadad menyuruh orang kepada Ahab dengan pesan: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika rakyat yang mengikut aku masih dapat menjemput segenggam penuh debu<x id="p" /> puing Samaria!"

Kemudian ia menghitung jumlah orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah itu. Ada dua ratus tiga puluh dua orang banyaknya dan sesudah mereka itu ia menghitung jumlah seluruh rakyat, yakni segenap orang Israel. Ada tujuh ribu orang banyaknya.

Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.<x id="i" />

Ia hidup mengikuti jejak Asa,<x id="m" /> ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (22-44) Hanya bukit-bukit pengorbanan<x id="n" /> tidak dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.

Setelah seluruh Israel melihat, bahwa raja tidak mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja: "Bagian<x id="x" /> apakah kita dapat dari pada Daud? Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu! Ke kemahmu, hai orang Israel!<x id="y" /> Uruslah sekarang rumahmu sendiri, hai Daud!" Maka pergilah orang Israel ke kemahnya,<x id="z" />