Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga<x id="j" /> dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.

Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos.<x id="r" /> Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN<n id="1" />.<x id="s" />

juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup<x id="i" /> keturunannya di seluruh bumi.

Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung<x id="a" /> juga.

Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu<x id="u" /> akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.

Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur,<x id="r" /> lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.<x id="s" />

Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon<x id="w" /> yang sekarang.

Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku?<x id="l" /> Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus<x id="m" /> dan dengan tangan yang suci.<x id="n" />"

Sesudah itu Abraham mendapat kabar: "Juga Milka telah melahirkan anak-anak lelaki bagi Nahor,<x id="t" /> saudaramu:

Dan gundik<x id="z" /> Nahor, yang namanya Reuma, melahirkan anak juga, yakni Tebah, Gaham, Tahash dan Maakha.

dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, --dialah kiranya isteri, yang telah TUHAN tentukan bagi anak<x id="m" /> tuanku itu.

Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku.<x id="z" />"

Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah<x id="e" /> ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah<x id="f" /> aku ini juga, ya bapa!"

Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah<x id="n" /> Esau<n id="1" />.

Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu<x id="j" /> dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun<x id="k" /> lagi."

Kata Rahel: "Ini Bilha,<x id="f" /> budakku perempuan,<x id="g" /> hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan.<x id="h" />"

sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini;<x id="a" /> jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?<x id="b" />"

jawablah: milik hambamu<x id="y" /> Yakub; inilah persembahan<x id="z" /> yang dikirim kepada tuanku Esau, dan Yakub sendiripun ada di belakang kami."

Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan<x id="h" /> kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki<x id="i" /> yang kaudapat."

Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu,<x id="h" /> hanya dialah yang akan menjadi budakku<x id="i" /> dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah.<x id="j" />"