Kepada Dia yang membelah Laut Teberau<x id="a" /> menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Engkau seperti orang di tengah ombak laut, seperti orang di atas tiang kapal.

Berdiam<x id="z" /> dirilah, hai penduduk tanah pesisir, hai saudagar<x id="a" /> Sidon,<x id="b" /> suruhan-suruhanmu mengarungi laut, dan berlayar di samudera besar;

Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke lembah Sidim,<x id="l" /> yakni Laut Asin.<x id="m" />

Karena nafas hidung-Mu<x id="i" /> segala air naik bertimbun-timbun;<x id="j" /> segala aliran berdiri tegak seperti bendungan;<x id="k" /> air bah membeku di tengah-tengah laut.<x id="l" />

Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu.

Orang Amalek<x id="k" /> dan orang Kanaan<x id="l" /> diam di lembah. Sebab itu berpalinglah<x id="m" /> besok dan berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau.<x id="n" />"

serta seluruh dataran di seberang sungai Yordan, di sebelah timur, sampai Laut Araba, di kaki lereng gunung Pisga.

Tentang Naftali<x id="j" /> ia berkata: "Naftali kenyang dengan perkenanan dan penuh dengan berkat TUHAN; milikilah tasik dan wilayah sebelah selatan."

Batas selatan bagi mereka mulai dari ujung Laut Asin,<x id="x" /> dari teluk yang menghadap ke selatan;

Batas barat ialah Laut Besar<x id="c" /> dan pantainya. Itulah, ke segala penjuru, batas-batas daerah bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka.

Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui padang gurun sampai ke Laut Teberau<x id="s" /> dan tiba di Kadesh.<x id="t" />

Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan<x id="e" /> TUHAN karena hembusan<x id="f" /> nafas dari hidung-Nya.

Engkau melihat sengsara nenek moyang kami di Mesir<x id="x" /> dan mendengar teriakan mereka di tepi Laut Teberau.<x id="y" />

Ia mengubah laut menjadi tanah kering,<x id="l" /> dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi<x id="m" /> sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita<x id="n" /> karena Dia,

Engkaulah yang membelah laut<x id="w" /> dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga<x id="x" /> di atas muka air.

Dari pada suara<x id="b" /> air yang besar, dari pada pecahan ombak<x id="c" /> laut yang hebat, lebih hebat<x id="d" /> TUHAN di tempat tinggi.

Ucapan ilahi<x id="s" /> terhadap "padang gurun<x id="t" /> di tepi laut<n id="1" />". Seperti puting beliung<x id="u" /> mendesing lewat di Tanah Negeb,<x id="v" /> demikianlah datangnya dari padang gurun, dari negeri yang dahsyat.

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan<x id="c" /> segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.<x id="d" />

Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan<x id="r" /> TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.<x id="s" />