Beberapa tahun kemudian, pergilah ia kepada Ahab di Samaria. Ahab menyembelih banyak kambing domba dan lembu sapi untuk dia dan rombongannya, dan mengajaknya untuk menyerang Ramot-Gilead.

Sebab itu Ahab telah memanggil Obaja yang menjadi kepala<x id="y" /> istana. Obaja itu seorang yang sungguh-sungguh takut<x id="z" /> akan TUHAN.

Lalu mereka membagi-bagi tanah itu untuk menjelajahinya. Ahab pergi seorang diri ke arah yang satu dan Obaja pergi ke arah yang lain.

Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya<n id="1" />.<x id="r" />

Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan<x id="u" /> yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.<x id="v" />

Tetapi kuasa<x id="w" /> TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya<x id="x" /> dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.

Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel<x id="y" /> segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh<x id="z" /> semua nabi itu dengan pedang,

Kemudian ia mengirim utusan ke kota itu, kepada Ahab, raja Israel,

Lalu bertanyalah Ahab: "Dengan bantuan siapa?" Jawabnya: "Beginilah firman TUHAN: Dengan bantuan orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah." Tanyanya pula: "Siapakah yang akan memulai<x id="u" /> perang?" Jawabnya: "Engkau!"

Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot,<x id="x" /> orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel,<x id="y" /> di samping istana Ahab, raja Samaria.

Kemudian ia menulis surat<x id="d" /> atas nama Ahab, memeteraikannya<x id="e" /> dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.

"Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.

Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?<x id="n" />" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak<x id="o" /> diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.

Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung,<x id="y" /> dan berjalan dengan langkah lamban.<x id="z" />

Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu.

(22-50) Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: "Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu." Tetapi Yosafat tidak mau.

(22-52) Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun ketujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya.

Yoram,<x id="f" /> anak Ahab, menjadi raja di Samaria atas Israel dalam tahun kedelapan belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah dua belas tahun lamanya.

Dalam tahun kelima zaman Yoram,<x id="t" /> anak Ahab raja Israel--pada waktu itu Yosafat adalah raja Yehuda--Yoram,<x id="u" /> anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja.

Dalam tahun kedua belas<x id="b" /> zaman Yoram, anak Ahab raja Israel, Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja.