Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi,<x id="e" /> baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.<x id="f" />"

Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi;<x id="j" /> hanya Nuh yang tinggal hidup<n id="1" /> dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera<x id="k" /> itu.

dengan berpeluh<x id="m" /> engkau akan mencari makananmu,<x id="n" /> sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali<x id="o" /> menjadi debu."

Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.

Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti<x id="m" /> musim menabur dan menuai,<x id="n" /> dingin<x id="o" /> dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb<x id="w" /> sampai dekat Betel,<x id="x" /> di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai,<x id="y" />

Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya<x id="n" /> tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih,<x id="o" /> yakni mereka yang lahir di rumahnya,<x id="p" /> tiga ratus delapan belas orang<n id="1" /> banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.<x id="q" />

Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu<x id="d" /> di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,

Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.<x id="v" />

Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon<x id="w" /> yang sekarang.

Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali<n id="1" /> kepadamu.<x id="k" />"

Mereka<x id="l" /> itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur,<x id="m" /> yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara<x id="n" /> mereka.

Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah<x id="e" /> ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah<x id="f" /> aku ini juga, ya bapa!"

Tetapi jawab mereka: "Kami tidak dapat melakukan itu selama segala kumpulan binatang itu belum berkumpul; barulah batu<x id="c" /> itu digulingkan dari mulut sumur dan kami memberi minum<x id="d" /> kambing domba kami."

Pada waktu malam datanglah Allah dalam suatu mimpi kepada Laban, orang Aram<x id="t" /> itu, serta berfirman kepadanya:<x id="u" /> "Jagalah baik-baik, supaya engkau jangan mengatai Yakub dengan sepatah katapun.<x id="v" />"

Lalu kata Laban: "Timbunan batu<x id="x" /> inilah pada hari ini<x id="y" /> menjadi kesaksian antara aku dan engkau." Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed,

Jika engkau mengaibkan<x id="a" /> anak-anakku, dan jika engkau mengambil isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah, walaupun tidak ada orang dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi<x id="b" /> antara aku dan engkau.<x id="c" />"

Ia memerintahkan kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanku,<x id="z" /> kepada Esau: Beginilah kata hambamu<x id="a" /> Yakub: Aku telah tinggal pada Laban<x id="b" /> sebagai orang asing dan diam di situ selama ini.

Kedengaranlah kepada Yakub, bahwa Sikhem mencemari<x id="u" /> Dina. Tetapi anak-anaknya ada di padang menjaga ternaknya, jadi Yakub mendiamkan soal itu sampai mereka pulang.

Pada waktu itu Yehuda<x id="y" /> meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam,<x id="z" /> yang namanya Hira.<x id="a" />