Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.

Orang yang dusta bibirnya<x id="h" /> adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia<x id="i" /> dikenan-Nya.<x id="j" />

Orang benar benci kepada dusta<n id="1" />,<x id="w" /> tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri.

Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan,<x id="e" /> adalah saksi dusta.

Roti hasil tipuan sedap rasanya,<x id="i" /> tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.<x id="j" />

Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.<x id="i" />

Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.

Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin<x id="a" /> mendatangkan kehancuran.

Kalau pemerintah<x id="u" /> memperhatikan kebohongan, semua pegawainya menjadi fasik.<x id="v" />

Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."

Haruslah kaujauhkan dirimu dari perkara<x id="y" /> dusta. Orang yang tidak bersalah<x id="z" /> dan orang yang benar tidak boleh kaubunuh,<x id="a" /> sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah.<x id="b" />

Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi<x id="z" /> dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman.

(31-19) Biarlah bibir<x id="l" /> dusta menjadi kelu, yang mencaci maki<x id="m" /> orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!

Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi<x id="x" /> aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata<x id="y" /> orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.<x id="z" />

Sebab mulut orang fasik<x id="m" /> dan mulut penipu ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta;<x id="n" />

Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta,<x id="e" /> tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.

Itulah sebabnya aku hidup jujur<x id="k" /> sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta<x id="l" /> aku benci.

Bebaskanlah aku dari pada pedang<x id="p" /> celaka dan lepaskanlah aku<x id="q" /> dari tangan orang-orang asing,<x id="r" /> yang mulutnya mengucapkan tipu,<x id="s" /> dan yang tangan kanannya adalah tangan kanan dusta.<x id="t" />

Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.

Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia<x id="z" /> mengucapkan kata-kata dusta.