Kata imam itu kepada mereka: "Pergilah dengan selamat!<x id="f" /> Perjalanan yang kamu tempuh itu dipandang baik oleh TUHAN."

Sementara keenam ratus orang dari bani Dan<x id="v" /> yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang,

Lalu berjalanlah mereka melanjutkan perjalanannya, dan matahari terbenam, ketika mereka dekat Gibea kepunyaan suku Benyamin.<x id="y" />

Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki<x id="m" /> sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur<x id="n" /> dengan laki-laki harus kamu tumpas."

Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain<n id="1" />, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.<x id="f" />

Apabila murka<x id="l" /> TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: "Karena bangsa ini melanggar perjanjian<x id="m" /> yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku,

Kemudian datanglah Malaikat TUHAN<x id="u" /> dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra,<x id="v" /> kepunyaan Yoas,<x id="w" /> orang Abiezer<x id="x" /> itu, sedang Gideon,<x id="y" /> anaknya, mengirik<x id="z" /> gandum dalam tempat pemerasan anggur<x id="a" /> agar tersembunyi bagi orang Midian.

Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela<x id="d" /> Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."

Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."

Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung<x id="t" /> yang di tangan mereka.

Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai<x id="r" /> yang ada pada leher unta mereka.

supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak<x id="j" /> Yerubaal dibalaskan<x id="k" /> dan darah mereka ditimpakan<x id="l" /> kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia<x id="m" /> membunuh saudara-saudaranya itu.

Jawab Zebul kepadanya: "Di manakah mulutmu itu yang mengatakan: Siapa itu Abimelekh, maka kita menjadi hambanya? Bukankah ini orang-orang yang telah kauhina<x id="z" /> itu? Majulah sekarang untuk memerangi mereka."

Dalam tahun itu juga orang Israel ditindas dan diinjak mereka; delapan belas tahun lamanya mereka memperlakukan demikian semua orang Israel yang di seberang sungai Yordan di tanah orang Amori yang di Gilead.<x id="e" />

Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan<x id="q" /> tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram<x id="r" /> tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya."

Setelah ia sampai ke Lehi<x id="a" /> dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah<x id="b" /> Roh TUHAN atas dia<n id="1" /> dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami<x id="c" /> yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya.

Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar<x id="i" /> kembali. Sebab itu dinamailah mata air<x id="j" /> itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.

Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.

Apabila kamu memasukinya kamu mendapati rakyat yang hidup dengan tenteram, dan negeri itu luas ke sebelah kiri dan ke sebelah kanan. Sesungguhnya, Allah telah menyerahkannya ke dalam tanganmu; itulah tempat yang tidak kekurangan<x id="l" /> apapun<x id="m" /> yang ada di muka bumi."

Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat<x id="f" /> yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya<x id="g" /> dibakar.<x id="h" />