ialah perbintangan. Dengan bahasa penghebat digambarkanlah pengadilan Jahwe atas bangsa², jang se-akan² memusnahkan djagat raya.

ialah orang (hina-dina) jang saleh dan bertakwa serta penuh kepertjajaan pada Jahwe se-mata².

Bangsa² lain akan hidup kembali, tapi Tyrus akan hilang untuk se-lama²nja.

ialah wangsa Dawud; salah satu anak keturunannja jang se-akan² Dawud jang baru.

Kaum kafir akan mendjadi sepuluh lipat kaum Jahudi jang selamat, sampai jang lenjap itu diganti se-penuh²nja.

diperbaiki menurut 1Ta 13:6. Tertulis: "dengan segala kaju saru".

Teranglah peraturan ini diberi waktu Israil sudah menetap di Kena'an.

Agama Israil, seperti kemudian agama Islam, melarang makan darah jang dianggap sebagai kehidupan, jang milik Allah se-mata² adanja.

Orang mati tinggal dalam pratala, jang dibajangkan dibawah keping bumi. Karena itu "menaikkan" jang meninggal itu, jang disini se-akan² muntjul dari dalam bumi.

'Amasai kerasukan pengaruh ilahi (seperti nabi²) dan masuk kedalam extase. Padanja se-akan² dikenakan roh Allah seperti mantol.

ialah orang² Edom, jang dalam ajat 1(2Ta 20:1) tidak disebut namanja.

Isjarat itu berarti, bahwa kepada Haman diberikan kekuasaan radja dan kebebasan untuk bertindak se-wenang² terhadap orang² Jahudi.

Walau rupa²nja si djahat tidak dihukum, tetapi itu se-mata², agar supaja ia nanti dihukum dengan lebih keras lagi.

Apa jang mau diukir Ijob untuk se-lama²nja, hingga tidak terlupakan, ialah apa jang dikatakannja (dalam ajat² jang berikut (Ayu 19:25-27).

Orang² hidup se-akan² tertjatat dalam kita Allah (bahasa kiasan biasa), bila dihapuskan, maka matilah mereka.

Naskah Hibrani sangat sukar. Terdjemahan ini dikirakan sadja. Maknanja: Kaum pendjahat se-akan² tidak dapat ditimpakan bentjana (air) lagi.

Allah dibajangkan se-akan mendaftarkan segala bangsa dalam suatu kitab. Pada nama orang² jang lahir di Sion ditjatat sebagai pudjian, bahwa berasal darisana.

Manusia dalam pratala (bajang²) dianggap sebagai tak berdaja dan tidak sanggup berbuat apa² lagi. Mereka se-akan² dilupakan oleh Allah sendiri.

Biasanja tempat ini adalah tempat penolong dan pembela. disini pendakwa itu berlaku setjara tjedera: se-akan² penolong, namun menuduh dan tidak membela.

Maksudnja: orang djahat berbuat se-akan² berlaku baik, pada hal bertindak salah. Tetapi orang djudjur berlaku baik pada kenjataannja.