maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan<x id="b" /> Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak,<x id="c" /> ayahnya.

Sesudah itu Yakub menyuruh utusannya<x id="v" /> berjalan lebih dahulu mendapatkan Esau,<x id="w" /> kakaknya, ke tanah Seir,<x id="x" /> daerah Edom.<x id="y" />

Tetapi Esau<x id="c" /> berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia,<x id="d" /> lalu bertangis-tangisanlah<x id="e" /> mereka<n id="1" />.

Tetapi kata Esau: "Aku mempunyai banyak,<x id="n" /> adikku; peganglah apa yang ada padamu."

Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.<x id="y" />

Esau menaruh dendam<x id="u" /> kepada Yakub<x id="v" /> karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung<x id="w" /> karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub,<x id="x" /> adikku, akan kubunuh.<x id="y" />"

Ketika diberitahukan perkataan Esau,<x id="z" /> anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh<x id="a" /> engkau.

Inilah keturunan Rehuel<x id="x" /> anak Esau: kepala kaum Nahat, kepala kaum Zerah, kepala kaum Syama dan kepala kaum Miza; itulah kepala-kepala kaum Rehuel di tanah Edom; itulah keturunan Basmat<x id="y" /> isteri Esau.

Sesudah itu keluarlah<x id="f" /> adiknya; tangannya memegang tumit<x id="g" /> Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.<x id="h" /> Ishak berumur<x id="i" /> enam puluh tahun<n id="1" /> pada waktu mereka lahir.

Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu,<x id="j" /> seorang yang suka tinggal di padang,<x id="k" /> tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah<x id="p" /> itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.<x id="q" />

Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah<x id="u" /> itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Ketika Esau telah berumur<x id="e" /> empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het,<x id="f" /> dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.

Ketika Ishak sudah tua<n id="1" />, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat<x id="h" /> lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya,<x id="i" /> serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."

berkatalah Ribka kepada Yakub,<x id="p" /> anaknya<n id="1" />: "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu:

Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya,<x id="v" /> sedang aku ini kulitku licin.

Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah<x id="b" /> kepunyaan Esau, anak sulungnya,<x id="c" /> pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau,<x id="j" /> apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."

Maka Yakub mendekati Ishak,<x id="k" /> ayahnya, dan ayahnya itu merabanya<x id="l" /> serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."

Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah<x id="e" /> ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah<x id="f" /> aku ini juga, ya bapa!"